Semua Bab Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Bab 491 - Bab 500

815 Bab

Bab 491 Terlalu Sedikit Orang Tidak Bisa Memuaskanmu

Namun, sebelum botol itu mengenai Darius, Darius yang sedang berdiri diam sudah ditarik pergi.Botol yang dilayangkan Vera mendarat di udara.Sebelum Vera menoleh, sudah terdengar seseorang berkata dengan marah, "Darius, apa otakmu bermasalah karena terlalu sering membaca bukumu? Apa ada gunanya membicarakan hukum dengan orang nggak berakal sepertinya? Kamu nggak sekalian menyodorkan kepalamu agar dia bisa menghancurkan kepalamu dengan akurat?"Setelah memarahi Darius, Bella pun berbalik untuk mengumpat wanita itu. "Vera Nario, apa kamu gila? Ayahmu menunggak gaji karyawan dan membuat karyawan itu melompat dari atap perusahaan, beraninya kamu mengatakan ayahmu nggak bersalah dan mencari masalah dengan pengacara? Kalau kamu ingin membela ayahmu, kenapa kamu nggak menemaninya masuk penjara saja."Insiden Keluarga Nario cukup menghebohkan publik, apalagi masalah ini berhubungan dengan masyarakat dan memancing kemarahan banyak orang. Setiap hari, ada orang yang melemparkan sayuran dan telu
Baca selengkapnya

Bab 492 Kamu Berhak Mentertawakanku?

Selama setengah bulan ini, Riko berperilaku dengan sangat baik. Dia bahkan pergi bekerja dan tidak memaksa Theo meminum obat. Selain itu, dia juga tidak terus muncul di perusahaan seperti sebelumnya lagi.Namun, sebelum Theo bisa mengembuskan napas lega, terjadi masalah dengan proyek baru Perusahaan Oliver.Tengah malam, dia menerima telepon dari Carlos. "Masalah sudah ditangani. Untung cepat ketahuan sehingga nggak menimbulkan kerugian finansial yang terlalu besar.""Lalu, kenapa suaramu terputus-putus begini?"Bukan terputus-putus, melainkan Carlos sedang menggertakkan gigi."Karena menangani masalahmu, malam ini aku nggak bisa masuk rumah." Celine bukanlah tipe orang yang bisa tidur nyenyak. Setiap mendengar suara, dia akan terbangun. Kalau sudah terbangun, dia akan kesulitan untuk tidur. Jadi, Carlos tidak berani mengetuk pintu dan terpaksa duduk di tengah taman yang dingin.Meskipun tubuhnya terasa dingin, api kemarahan di hatinya terus melonjak. Saat menelepon Theo, amarahnya sud
Baca selengkapnya

Bab 493 Anakmu Adalah Bantal

Setelah melihat Theo, Davin yang awalnya hanya ingin mengantar Kayla ke atas pun melangkah maju sambil mengangkat barang-barang di tangannya. "Mengantarnya pulang, lalu masuk untuk minum kopi sebentar."Theo berkata sambil menggertakkan gigi, "Davin, dia itu istriku.""Hanya mantan istri," tegas Davin. Namun, dia belum puas dan segera menambahkan, "Kalian sudah bercerai tahun lalu."Kayla yang sudah terbiasa melihat mereka berdebat pun malas ikut campur. Hanya saja, dia takut mereka tidak bisa mengendalikan emosi dan mulai bertengkar di koridor. Kalau sampai seperti itu, mereka akan menarik perhatian tetangga.Ketika mereka masih berbicara, Kayla sudah membuka pintu dan berkata pada Theo yang tampak seperti ayam jago, "Masuklah untuk berbicara."Theo memelototi Davin yang sedang tersenyum hangat padanya. Davin bersikap seperti tuan rumah. "Masuklah, kamu mau ngobrol di koridor?"Theo tertegun.Berengsek.'Siapa kamu? Ini rumahnya Kay, kamu berhak mempersilakanku masuk? Tepatnya kamu be
Baca selengkapnya

Bab 494 Vaksin Rabies

Kalau Davin dan Carlos tahu, orang tuanya pasti juga tahu. Jadi, hanya dia yang tidak tahu. Dia bahkan mengira dirinya memiliki pegangan yang kuat. Sekalipun sekarang Kayla marah, dengan adanya anak ini, cepat atau lambat, dia bisa mendapatkan Kayla kembali.Alhasil ....Dia menundukkan kepala untuk melihat bantal yang sudah berubah bentuk di pelukannya, dia teringat akan Kayla menghadiahkan bantal murah seharga 20 ribu kepadanya. Pada saat itu, meskipun dia merasa ucapan Kayla agak aneh, dia tidak berpikiran negatif.Ternyata itu adalah anaknya.Kayla tahu sekarang dia pasti sangat sedih. Awalnya, Kayla ingin memilih waktu yang tepat untuk mengungkapkan hal ini pada Theo, tak disangka, dia malah ...."Theo, saat itu keadaan mendesak. Setelah kamu menghilang, pemegang saham Perusahaan Oliver terus merencanakan niat busuk. Meskipun Ayah ingin memasukkanku ke Perusahaan Oliver, statusku nggak memadai dan banyak yang menentangku. Jadi ...."Sekalipun Kayla tidak menjelaskan, Theo mengerti
Baca selengkapnya

Bab 495 Menginginkan Anak

Hanya terlihat sebaris kalimat. "Kay, mari buat anak, oke?""Buk, buk."Suara ketukan pintu menyadarkan Kayla. Dia buru-buru meletakkan ponselnya, lalu memakai sandal rumah dan pergi membuka pintu. Sembari berjalan, dia bahkan menyentuh pipinya yang panas.Theo yang berada di luar pintu terus mondar-mandir.Dia membuka pintu dan menatap Theo sambil tersenyum. "Bukannya kamu sudah pergi?""Kalau aku nggak pergi, bagaimana bisa mengusir si berengsek Davin itu?" Ketika mengucapkan kalimat ini, Theo sangat puas. Begitu masuk dan menutup pintu, dia langsung memeluk Kayla.Kayla tidak bergerak dan membiarkan Theo memeluknya. "Selama beberapa waktu ini, Davin banyak membantu Perusahaan Oliver. Kamu nggak usah segan padanya.""Dalam hal lain, dia adalah sahabatku. Tapi di hadapanmu, dia adalah sainganku. Apa mungkin aku nggak mengasarinya dan mengundangnya masuk dengan sopan?"Dia dan Davin tahu jelas akan hal ini. Jadi, saat berada di dek observasi, Davin tidak menemani Nathan mengantar Kayla
Baca selengkapnya

Bab 496 Kamu Kaget?

Kayla berada di luar dan dia tidak mendengar suara lainnya. Kemungkinan besar orang yang membuka pintu adalah Kayla. Setelah memikirkan hal ini, tubuh Theo yang menegang pun menjadi lebih rileks.Di tengah kamar mandi yang sunyi, hanya terdengar suara air. Seiring dengan pintu yang dibuka, suara air berbaur dengan detak jantungnya yang berdebar kencang.Jakun Theo berguling dari atas ke bawah, lalu dia melontarkan satu kata dengan suara serak. "Kay ...."Dia mengubah air dingin menjadi air panas. Walaupun demikian, suasana di dalam kamar mandi sedingin gudang es. Begitu masuk, uap air yang dingin langsung menerpa Kayla dan membuat Kayla menggigil kedinginan. Di Kota Bapura, bulan November sangatlah dingin, apalagi beberapa hari ini suhu terus menurun. "Theo, kalau kamu begitu tahan dingin, lain kali mandi air dingin saja, lebih hemat."Setelah dia selesai berbicara, Theo langsung menjawab, "Aku menggunakan air panas."Dia tampak sangat tenang, sama sekali tidak terlihat seperti sedang
Baca selengkapnya

Bab 497 Sudah Dibeli Semalam

Theo mengambil barang yang disodorokan oleh kurir yang menatapnya dengan aneh itu, lalu menutup pintu dan kembali ke kasur.Dia menatap Kayla yang sedang tidur. Wajah putih Kayla yang terbenam di atas bantal terlihat agak merona. Setelah bekerja di Perusahaan Oliver selama beberapa bulan, Kayla semakin kurus.Pada saat seperti ini, dia tidak mungkin menyuruh Kayla bangun untuk beraktivitas. Selama beberapa waktu ini, proyek Perusahaan Oliver bermasalah dan semuanya sangat sibuk. Karena kurang beristirahat, Kayla tampak agak lesu.Theo meletakkan alat kontrasepsi ke laci yang terletak di samping tempat tidur. Alhasil, separuh bagian laci terisi. Setelah mencium pipi Kayla, dia pun masuk ke dalam selimut.Keesokan harinya.Ketika Kayla bangun, tidak ada seorang pun di sampingnya. Dia menyentuh selimut dingin di sampingnya. Semalam dia sangat nyenyak sehingga tidak tahu kapan Theo pergi.Kayla bangkit dari kasur, lalu mengulurkan tangan untuk melipat selimut. Tangannya pegal dan lemas, di
Baca selengkapnya

Bab 498 Cocok Dijadikan Istri

Setelah berakhir, Theo memeluknya untuk menenangkan jantungnya yang berdebar kencang. Sekujur tubuh Theo berkeringat, seolah-olah baru keluar dari dasar air. "Kay, karena aku sudah kembali, aku akan melindungi Perusahaan Oliver. Aku nggak akan membiarkannya bangkrut, carilah kesempatan untuk mengundurkan diri dan kembali tekuni profesi ahli restorasi yang kamu suka."Saat berbicara, napasnya masih terengah-engah dan dadanya pun berfluktuasi dengan hebat. "Sejak kamu bekerja di Perusahaan Oliver, kamu selalu tampak kelelahan dan tertekan. Kay, setelah bercerai denganku, kamu menjalani hidup dengan penuh semangat. Kuharap kamu juga bersinar saat berada di sisiku, seperti saat kamu tampil di TV."Kayla tidak menyangka Theo akan berpikir demikian. Dia meninggalkan pekerjaannya untuk bekerja di Perusahaan Oliver secara sukarela, dia tidak berharap Theo merasa bersalah dan berpikir bahwa dia menekuni dunia bisnis karena terpaksa. "Theo, nggak seperti yang kamu pikirkan ....""Aku mengerti. K
Baca selengkapnya

Bab 499 Bagaimana kalau Aku Tidak Bisa Kembali?

Perusahaan Lufto.Ketika asisten sedang melaporkan pekerjaan pada Theo, pintu kantor yang tertutup rapat tiba-tiba didorong terbuka.Riko berdiri di depan pintu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia menatap Theo dengan sepasang matanya yang muram. Hanya beberapa hari tidak bertemu, dia sudah tampak begitu lesu. Saat ini, matanya yang selalu digunakan untuk berakting polos diselimuti dengan garis merah akibat bergadang.Kedatangannya membuat suasana di kantor menjadi sangat mencekam.Asisten itu buru-buru merapikan dokumen yang tersebar di atas meja. "Pak Verrel, aku keluar dulu.""Ya, " jawab Theo sambil mengangguk.Asisten itu seolah-olah diberi pengampunan. Dia menundukkan kepala dan bergegas meninggalkan kantor dengan memeluk setumpuk dokumen. Saat melewati Riko, dia merasakan hawa dingin yang luar biasa. Dia adalah bawahan Verrel, jadi dia tahu betapa mengerikan Tuan Muda Riko yang tampak tidak berbahaya ini. Riko dapat melakukan apa saja untuk melampiaskan amarah.Saat merasakan
Baca selengkapnya

Bab 500 Jangan Panik

Orang yang membuka pintu bukan Kayla, melainkan Davin. Davin keluar dengan membawa sebuah tas. Melihat Theo yang hendak mengetuk pintu, dia pun tertegun. "Kenapa kamu datang ke sini lagi?"Dia tampak seperti sedang menginterogasi Theo.Ekspresi Theo menjadi makin muram. Dia bertanya dengan tegas, "Mana Kay?"Sembari berbicara, dia berjalan melewati Davin dan masuk. Davin pun tidak menghentikaannya dan langsung pergi dengan membawa tas itu. Sebelum pergi, dia tidak lupa menutup pintu.Apartemen sangat kecil. Hanya dalam beberapa detik, Theo sudah mengelilingi seisi apartemen. Kayla tidak berada di tempat. Hal ini membuatnya merasa jauh lebih lega. Pasti Davin sengaja melakukan hal ini untuk membuatnya salah paham. Dengan begitu, Davin bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati Kayla.Ketika Theo kembali ke pintu, Davin sudah menghilang. Bukan hanya orangnya yang pergi, bahkan pintu pun sudah terkunci.Theo tertegun.Dia menelepon Kayla. Mendengar nada dering panggilan tidak dapat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4849505152
...
82
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status