Semua Bab Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Bab 11 - Bab 20

815 Bab

Bab 11 Ini Pria Barumu?

Suasana di kedai sangat ramai dan dipenuhi dengan aroma kembang api yang menyengat.Kayla menyanggul rambutnya yang agak kering dengan jepitan rambut. Saat dia menundukkan kepalanya, poninya tergerai hingga menutupi kedua sisi wajahnya. Rambut hitamnya membuatnya kulitnya yang putih terlihat makin cerah dan menawan.Dia menunjuk menu sambil memiringkan kepalanya ke dekat seorang pria untuk mengatakan sesuatu.Pria itu mengangguk dan Kayla pun tersenyum sambil mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.Carlos mengernyit sambil berkata, "Sepertinya setelah berpisah denganmu, istrimu hidup bahagia!"Theo tidak menjawab, dia berbalik meninggalkan ruangan ....Di kedai, Rio meneguk sebotol bir, lalu berkata dengan tidak percaya, "Aku kamu benar-benar adalah Key? Orang yang berhasil memperbaiki vas bunga yang rusak parah?"Kayla terdiam.Rio sudah menanyakan pertanyaan ini berulang kali, sekarang, dia tidak tahu harus bagaimana menjawab Rio.Hardy menendangnya dari bawah meja sambil berka
Baca selengkapnya

Bab 12 Pergi ke Dinas Kependudukan

Keheningan di dalam mobil berlangsung cukup lama.Theo menoleh untuk menatapnya. "Karena kamu bodoh, otakmu bermasalah dan kamu buta.""Aku sungguh ...." Kayla tersenyum marah. "Kenapa aku membuang-buang waktu untuk bicara dengan orang bodoh sepertimu?"Dia berbalik dan hendak membuka pintu mobil, tetapi Theo menghentikannya. Wajah Theo yang tampan tampak sangat suram.Melihat tidak ada tanggapan dari dalam mobil, Rio yang berada di luar pun mengetuk jendela dengan panik sambil berseru, "Key, apa terjadi sesuatu padamu?""Kay?" Mata Theo dipenuhi dengan hawa dingin. "Akrab sekali, belum bercerai sudah mau mengumumkan hubungan kalian? Tapi kemampuanmu dalam memilih pria sungguh menurun drastis."Ketika melontarkan kalimat terakhir ini, Theo hampir menggertakkan giginya.Kayla malas menjelaskan kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh nama ini, lagian juga tidak penting."Ya, aku memang buruk dalam memilih pria. Bukankah itu sebabnya aku menikah denganmu? Aku dan Rio hanya re ... teman. Kamu
Baca selengkapnya

Bab 13 Dia Menyetujui Permintaan untuk Bercerai

Kayla hendak memblokir nomor WhatsApp Theo juga, tetapi pada akhirnya dia menahan diri. Bagaimanapun, dia harus mempunyai kontak Theo untuk membicarakan soal perceraian.Kayla bersumpah pada dirinya sendiri. Setelah dia menyelesaikan prosedur cerai, dia akan langsung memblokir semua kontak Theo dan tidak akan pernah berhubungan dengan Theo lagi.Saat ini, dua rekan di sampingnya sedang bergosip, "Pagi ini, pria yang datang untuk menanyakan soal Kak Dara sungguh tampan. Aku penasaran apakah dia sudah menikah."Kayla agak kaget. Pria yang datang ke studio pagi ini adalah Axel. Sebenarnya, dia melihat Axel. Saat itu, dia tidak sengaja menumpahkan air dan sedang mengambil kain pel untuk mengepel lantai. Jadi, dia pun tidak menghiraukan Axel dan langsung berbalik pergi.Pada saat itu ....Dia ingat bahwa Dara sedang membersihkan tempat kerjanya.Kedua rekannya masih mengobrol. "Dia menanyakan jabatan Kak Dara? Kak Dara mengenakan seragam pembersih dan mengepel lantai, apa kurang jelas?"Kay
Baca selengkapnya

Bab 14 Kayla, Kamu Mempermainkanku?

Kayla tidak menyangka Theo akan tiba-tiba setuju untuk bercerai.Akan tetapi, bukankah ini yang dia inginkan?Dia tersenyum riang sambil berkata, "Terima kasih atas kesediaan Pak Theo."Kemudian, dia berbalik meninggalkan tempat yang membuatnya kesal ini ....Sesampai di rumah, Kayla memasukkan semua dokumen yang diperlukan besok ke dalam tas. Namun, ketika melihat foto di akta nikah, dia termenung.Selama bertahun-tahun menikah, ini adalah satu-satunya foto bersama yang mereka miliki.Dia menatap ekspresi datar Theo di foto itu dan rasa sakit pun perlahan-lahan memenuhi hatinya.Untung saja pernikahan yang memilukan ini akan segera berakhir.Di malam hari, dia tidak perlu lagi duduk di ruang tamu yang sepi dan menatap jam dinding sambil bertanya-tanya apakah suaminya akan pulang malam ini. Jantungnya tidak akan berdebar kencang karena sentuhan yang tidak disengaja dan pada akhirnya menyadari kalau semua itu hanyalah angan-angannya.Kayla melihat foto itu untuk terakhir kalinya, lalu m
Baca selengkapnya

Bab 15 Pergi Lakukan Tes DNA

Kayla dikejutkan oleh teriakan Theo. Seketika, dia tertegun. Dia melihat ke arah Evi yang sedang menatapnya, lalu berjalan ke luar ruangan."Apa kamu bilang?"Dia mempermainkan Theo?Theo berkata dengan suara berat, "Di mana kamu sekarang?""Rumah sakit ...."Dia belum sempat mengatakan "ibu sakit", tetapi Theo sudah menyelanya dengan kasar, "Kayla, sekalipun kamu harus mencari alasan, carilah alasan yang masuk akal. Sebelumnya kamu sangat nggak sabar untuk bercerai, baru berlalu satu malam, kamu sudah sakit hingga terbaring lemas di ranjang pasien? Atau kamu melakukan semua ini bukan karena ingin bercerai, melainkan sedang tarik ulur?"Kayla tahu bahwa citranya di hati Theo kurang baik, tetapi dia tidak menyangka akan seburuk ini. Theo bahkan belum mendengarnya menyelesaikan ucapannya, tetapi sudah menghakiminya.Dia menarik napas dalam-dalam untuk menekan rasa sakit hatinya, lalu berkata, "Bukan aku, Ibu yang sakit. Ibu demam 40 derajat, baru saja diantar ke rumah sakit."Theo yang b
Baca selengkapnya

Bab 16 Menebus Kesalahannya?

Wanita ini ribut ingin bercerai, tetapi juga mengadu ke Evi. Jelas-jelas dia tahu kalau Evi mengetahui hal ini, Evi tidak akan menyetujui perceraian mereka.'Kayla, aku sungguh meremehkanmu!'Evi tertegun. "Nggak tidur bersama? Kalau begitu, ada apa dengan bekas di lehermu ...."Sembari berbicara, Evi tiba-tiba membelalakkan matanya. "Apa kamu balikan dengan Raline lagi? Dia yang membuat bekas di lehermu ini? Apa kamu mau buat aku kesal! Biar kuberi tahu, sekarang ataupun dulu, aku nggak akan menyetujui hubungan kalian!"Kalau bukan karena hanya ada satu bantal, Evi pasti akan melempar Theo lagi.Theo otomatis menyentuh lehernya. "Ibu salah paham."Dia bukan hanya tidak menjelaskan secara detail, tetapi langsung pergi ke kamar mandi sambil mengerutkan keningnya.Kayla keluar dari rumah sakit di bawah terik sinar matahari. Bella mengiriminya pesan untuk mengajaknya makan malam bersama hari ini.Melihat langit masih cerah dan tidak perlu pergi bekerja, Kayla pergi ke supermarket untuk me
Baca selengkapnya

Bab 17 Menyaksikan Seluruh Kejadian

Di dalam ruangan, Bella mendorong Kayla yang berada di sampingnya sambil berkata, "Lihat apa? Fokus sekali, kupanggil pun nggak jawab."Kayla agak pusing, dia menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Sepertinya aku melihat Theo ....""Apa?" Bella tidak percaya, dia melihat ke arah pintu dan tidak ada seorang pun di luar sana. "Kurasa kamu berhalusinasi karena kebanyakan minum. Sekalipun Theo datang, dia nggak mungkin berada di lantai ini."Dia menunjuk ke atas sambil berkata, "Para tuan muda dan investor berada di lantai paling atas!"Kayla juga merasa dia salah lihat. Dia menarik pandangannya, lalu melihat sebaris pria yang berdiri di depannya sambil bertanya, "Kamu yang panggil?""Ya. Kusuruh datang untuk menuangkan bir. Lagian aku sudah pesan bir, sekalian biarkan mereka mendapatkan tip deh."Bella memesan para pelayan ini ketika memesan ruangan pagi ini. Saat itu, dia memesan tempat ini untuk merayakan Kayla kembali menyandang status lajang, tapi sekarang ... Kayla belum bercerai.
Baca selengkapnya

Bab 18 Memeluknya

Manajer itu berbalik dan bertanya pada Kayla sambil tersenyum, "Apakah benar seperti yang dikatakan Pak Ronan?"Terlihat jelas bahwa manajer itu tidak ingin mengecek kamera pengawas. Orang-orang yang datang ke Vetro berstatus tinggi dan sangat menghargai privasi. Mereka tidak ingin segala jenis ucapan dan tindakan mereka diketahui."Nggak, dia melecehkanku dan melukai temanku. Kalau kamu nggak percaya, tanyakan pada karyawanmu."Manajer itu melirik kedua pelayan di samping. Melihat mereka mengangguk, dia pun mengetahui kebenaran masalah ini.Namun, dia juga menangani orang berdasarkan status sosial. Dia belum pernah melihat Kayla sebelumnya. Dia pun melihat pakaian Kayla yang sangat biasa dan tidak mengenakan perhiasan berharga. Namun, dia mengenal Ronan. Meskipun Ronan salah, berpihak pada yang berkuasa lebih baik daripada berpihak pada rakyat biasa. Jadi, dia ingin mengakhiri masalah ini begitu saja."Nona, saya lihat teman Anda juga nggak terluka, bagaimana kalau kita sudahi saja ma
Baca selengkapnya

Bab 19 Aku Sungguh Menyesal

Kayla yang dicubit oleh Theo pun merasa kesakitan. Dia memalingkan wajah untuk menghindari Theo, tetapi bagaimana bisa dia menandingi tenaga seorang pria?Melihat Kayla terdiam, Theo makin mendekat dan kemarahan di matanya membara. Namun, dia sudah mencoba yang terbaik untuk menahan amarahnya, Kayla tidak mungkin bisa merasakan emosinya lewat tatapannya.Bahkan suaranya sedikit lebih lembut dari biasanya.Dia mendekati Kayla sambil berkata dengan pelan, "Memangnya Ronan itu siapa, kamu harus meminta bantuan dari orang luar? Apa status Nyonya Oliver kurang berguna? Atau kamu enggan untuk menggunakannya?""Theo, cubitanmu sungguh sakit." Kayla masih berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Theo, tetapi tidak berhasil. Kulitnya terasa sakit perih karena kapalan kecil di ujung jari Theo, mungkin sekarang dagunya sudah terluka.Kayla mengerutkan keningnya sambil berkata dengan kesal, "Kita akan segera bercerai. Aku meminta bantuan pada siapa, nggak ada urusannya denganmu!""Cerai? Kamu rel
Baca selengkapnya

Bab 20 Menendangnya dari Kasur

Ruangan itu dipenuhi dengan bau alkohol yang menyengat.Theo menunduk untuk melihat kotoran di kemejanya. Akhirnya, dia menyadari apa yang dikatakan Kayla tadi. Dia berkata, "Theo, aku mau muntah.""Kayla!" Dia menggertakkan giginya sambil meneriakkan kata ini.Keheningan berlangsung selama belasan detik ....Entah karena Theo malas berbasa-basi dengan orang mabuk atau dia tidak tahan terus berada di samping Kayla, dia membuka sebotol air dan memaksa Kayla untuk berkumur, lalu pergi ke kamar mandi dengan ekspresi suram.Sepuluh menit kemudian, Theo keluar dengan handuk yang membungkus badannya. Sedangkan Kayla sudah terbaring meringkuk di tempat tidur dan terlelap.Theo menyeka tetesan air di rambutnya, lalu menyuruh orang mengantarkan pakaian untuknya.Kamar hotel berada di lantai 45 dan dilengkapi dengan jendela panorama yang menghadap ke separuh pemandangan Kota Bapura. Tidak terdengar kebisingan ataupun keramaian, hanya terlihat lampu terang yang indah, seperti lukisan yang damai.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
82
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status