Retta mengetuk pintu ruangan sang papa. Rencananya, dia akan pulang dengan sang papa. Karena tidak perlu naik taksi. Retta yang membuka pintu melihat sang papa yang masih duduk di kursinya, tampak masih fokus di depan laptopnya. “Papa tidak pulang?” tanya Retta.“Ini, Papa bersiap untuk pulang.” Papa Sean sedang mematikan laptopnya. “Ada apa kamu ke sini?” tanyanya. Retta tersenyum sambil memamerkan deretan giginya. “Aku mau pulang ke rumah. Mau ikut papa pulang.” Dia menjelaskan alasannya ke ruangan sang papa. Papa Sean tersenyum. Merasa senang saat anaknya akan pulang ke rumah. “Ayo.” Papa Sean berdiri. Sambil membawa tasnya, dia mengayunkan langkahnya. Retta bersama dengan papanya berjalan ke tempat parkir. Di usia yang menginjak setengah abad, Papa Sean memang masih mengendarai mobil sendiri. Dia masih senang mengendarai mobilnya sendiri. Namun, karena kali ini pulang dengan Retta, dia meminta sang anak untuk mengemudikan mobilnya. “Sampai kapan Rylan di London?” Papa Sean me
Terakhir Diperbarui : 2023-12-02 Baca selengkapnya