Inama langsung berdiri setelah melihat tamunya yang datang itu. Entah apa yang diinginkan oleh sosok muda itu datang ke rumah ini. Inama tidak pernah mengusir kedatangannya. Justru sambutan hangat yang selalu diberikan."Ada Hardi, Nak. Jadi, nanti kita lanjutkan lagi obrolannya, ya," kata Inama dengan lembut."Hardi? Asistennya Mas Revan?" tanya Ara sambil berusaha memutar kursi rodanya dengan cepat.Pertanyaan Ara tidak lagi memerlukan jawaban saat ini. Hardi sudah berada di depannya. Asisten Revan itu tampak terkejut melihat keberadaan Ara di rumah ini. Ia pikir, Ara sudah dijemput oleh Revan."Bu Ara, apa kabar?" tanya Hardi dengan sopan."Ara saja. Ini di rumah, Di. Aku nggak nyaman ketika kamu panggil dengan embel-embel, Bu. Bahkan usiaku lebih muda darimu," kata Ara sedikit merajuk pada sosok asisten sang suami.Hardi hanya menggeleng pelan melihat kemanjaan Ara saat ini. Ia memang sengaja menjaga jarak dari Ara karena sebuah hal. Bukan hal yang menyakitkan, hanya saja terlalu
Read more