Sepertinya detik-detik waktu berjalan dengan cepat dan akhirnya di sinilah mereka berdua. Sebuah kafe dengan gaya tradisional khas sunda. Sepi, tetapi suasananya sangat nyaman. Seperti sedang berada di sebuah pedesaan. Dan, Revan merasa cocok dengan tempat ini; membatalkan rencana makan bakso. "May, sertifikat dan kunci rumah sudah kamu simpan?" tanya Revan sambil menunggu pesanan makanan mereka berdua. "Sudah. Makasih, Mas, sudah percaya dengan May." Mayang mengulas senyum hangat penuh cinta pada kekasihnya.Pesanan makanan mereka datang. Revan makan dalam diam. Sesekali ia melirik ke arah Mayang yang makan dengan lahap. Revan tahu, Mayang sangat jarang bisa merasakan makanan selezat ini karena keterbatasan uang saku yang dimilikinya. "Mas, aku ke kamar kecil dulu, ya. Sebentar aja kok." Mayang berdiri dan segera menuju ke arah kamar kecil yang ada di kafe ini.Revan hanya mengangguk sebagai jawaban. Rasanya tidak kuat untuk memutuskan hubungan secara sepihak dengan Mayang. Gadis
Magbasa pa