****Sepasang mata berwarna abu itu menatap Ivana dengan nanar, lapar dan nafsu. Pria itu memusatkan pandangannya pada bibir merah Ivana, ia ingin merasakan lagi manisnya bibir itu. "Aku kira kau ikhlas tanpa pamrih, mengantar istrimu untuk makan di luar. Tapi rupanya, aku salah. Suamiku ini ada maunya," keluh Ivana seraya menyilangkan kedua tangannya di dada. Sementara itu pipi Edgar bersemu merah, ketika ia mendengar kata suamiku dalam ucapan Ivana. Hatinya berdesir hebat, degup jantungnya berpacu sangat cepat seakan berlomba dengan nafsunya. "Wow...kenapa telingamu memerah Paman? Apa kau sedang malu-malu?" ucap Ivana sambil tersenyum gemas melihat telinga Edgar yang memerah. Tiba-tiba saja Edgar mendekati Ivana, sehingga mengikis jarak di antara mereka berdua. Kemudian ia pun menurunkan jok mobil yang ditempati oleh Ivana saat ini. "Paman kau mau-hmpph..." Tanpa aba-aba, tanpa permisi, bibir Edgar sudah berlabuh terbenam pada bibir merah Ivana yang sejak tadi menggodanya. Pada
Last Updated : 2023-12-01 Read more