Hari-hari di dalam penjara berlalu tanpa makna. Taher kini hanya hidup dalam rutinitas yang sama—bangun, makan, diam, tidur. Waktu tidak lagi terasa penting. Namun, jauh di dalam dirinya, pertanyaan yang Rangga ajukan masih menggema. Kenapa? Apa yang mendorongnya hingga melakukan dosa terbesar dalam hidupnya?Setiap malam, ia terjaga dengan mata terbuka, menatap langit-langit selnya yang kusam. Bayangan masa lalu terus menghantuinya, membawa kembali kenangan yang telah lama terkubur. Wajah istrinya, tatapan penuh ketakutan itu, kembali hadir di benaknya. Tak ada cara untuk menghapus semua ini. Tak ada jalan untuk memperbaiki yang telah rusak.Suatu pagi, seorang petugas penjara menghampirinya. “Ada seseorang yang ingin menemuimu,” katanya singkat.Taher mengangkat kepalanya dengan lesu. Ia tak berharap ada yang masih peduli padanya. Tapi ketika ia sampai di ruang kunjungan, matanya melebar. Di balik kaca itu, berdiri seseorang yang tak pernah ia sangka akan datang—Anya.Ia ragu-ragu me
Last Updated : 2024-03-29 Read more