Eleanor keluar dari mobil, berlari dan bergegas menuju ke sumber air terjun. Matanya berbinar dengan sempurna. Anya dan Puji hanya mengikutinya dari arah belakang. “Wah, ini benar-benar pemandangan yang indah!” seru Eleanor.“Eleanor, tolong bantu Tante dong!” Puji berniat membangun tenda di area yang datar, dengan cepat Eleanor membantunya. Anya pun turut membantunya juga. Saat sedang sibuk-sibuknya, tiba-tiba Anya kebelet ingin buang air kecil. “Ma, aku cari tempat buat buang air kecil dulu” ujar Anya.“Sayang, kamu berani? Atau sama Eleanor saya!” seru Puji.Eleanor mengangguk sebagai jawaban setuju. Anya menghela nafasnya, “Memangnya Mama berani sendirian disini? Apalagi masih sangat sepi belum terlihat ada pengunjung lain” ujar Anya dengan santai.Seketika bulu kuduk Puji langsung berdiri. Dengan penuh kebimbangan, Puji mempersilahkan putrinya pergi sendirian. Eleanor terlihat biasa saja karena memang ia sudah terbiasa berpetualang. Anya tidak tahan lagi, ia pun segera berlari
Read more