Eleanor keluar dari mobil, berlari dan bergegas menuju ke sumber air terjun. Matanya berbinar dengan sempurna. Anya dan Puji hanya mengikutinya dari arah belakang. “Wah, ini benar-benar pemandangan yang indah!” seru Eleanor.“Eleanor, tolong bantu Tante dong!” Puji berniat membangun tenda di area yang datar, dengan cepat Eleanor membantunya. Anya pun turut membantunya juga. Saat sedang sibuk-sibuknya, tiba-tiba Anya kebelet ingin buang air kecil. “Ma, aku cari tempat buat buang air kecil dulu” ujar Anya.“Sayang, kamu berani? Atau sama Eleanor saya!” seru Puji.Eleanor mengangguk sebagai jawaban setuju. Anya menghela nafasnya, “Memangnya Mama berani sendirian disini? Apalagi masih sangat sepi belum terlihat ada pengunjung lain” ujar Anya dengan santai.Seketika bulu kuduk Puji langsung berdiri. Dengan penuh kebimbangan, Puji mempersilahkan putrinya pergi sendirian. Eleanor terlihat biasa saja karena memang ia sudah terbiasa berpetualang. Anya tidak tahan lagi, ia pun segera berlari
“Anya!!!””Eleanor!"Terlihat, Eleanor dan Puji menghampiri Anya. Mereka terlihat begitu senang terlebih pada Puji. Anya pun menjelaskan mengapa ia sampai di tepi jurang. “Kita harus membawanya ke rumah sakit!” seru Puji sembari bergidik ngeri melihat luka-luka di sekujur tubuh Youbi.“Apa kamu mampu berjalan? Karena mobil kami terletak tak begitu jauh dari sini” ujar Anya pada Youbi.“Aku masih kuat kok kak” jawab Youbi.“Tidak... Tidak! Saya tak berani melihatnya” ujar Puji.“Tapi Tante, bagaimana bisa kita pulang kalau hanya berdiam diri disini? Tujuan kita juga awalnya ingin melihat air terjun” ujar Eleanor.Semua terdiam tak ada yang mengerti. Puji tertawa sekilas lalu mengutarakan unek-uneknya, saya akan meminta bantuan! Urusan uang, biar saya yang bayar” Mereka duduk karena tak mungkin terus-menerus berdiri. Sebenarnya Puji tak rela bila harus duduk di tempat yang kotor karena ia tidak ingin pakainya yang mahal itu kotor dengan sia-sia. Eleanor merasa bosan jika harus menungg
“Ha ga enak sekali jadi ratu! Aku bisa melakukan apapun yang aku mau!!!” seru Myline yang telah dibutakan oleh harta. Tak ada yang berani menegur ataupun melawan dirinya. Myline meminta Taher agar menceraikan semua istrinya kecuali dirinya. Hal ini tak mudah bagi Taher, karena ia mencintai semua istrinya. Terlebih pada istri pertama, pemegang saham ahli waris keluarga Sultan. Centini menganggap suaminya lemah hingga terjadi pertengkaran antara mereka.“Aku tidak akan ada apa-apanya bila aku menceraikan istri pertamaku. Jika aku boleh memilih, aku akan menceraikan istriku yang lain” ujar Taher.“Seberapa besar pengaruhnya terhadap kamu Mas?! Oh, jika kamu tak dapat menceraikannya hidup-hidup maka jangan salahkan aku bila aku bertindak Kejam–” Ancaman itu membuat hati Taher tak tenang. Bagaimana bila nantinya ucapan Myline terbukti nyata? Akan ada bahaya yang menantinya! Saat situasi sedang tidak kondusif, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Pembantu di rumah itu dengan cepat mem
Di rumah Anya, Youbi sudah semakin membaik. Anya masih berada di ruang dapur sementara dirinya duduk di ruang tamu bersama Eleanor. Ada rasa tak nyaman yang dirasakan oleh hatinya jika berhadapan dengan Eleanor. Padahal, sedari tadi Eleanor hanya sibuk bermain ponsel. Keheningan itu terpecahkan pada saat Anya telah kembali.”Hai, silahkan diminum ya.. Eleanor, Youbi!" serunya dengan ramah."Asik kebetulan sekali aku sedang haus" sahut Eleanor seraya mengambil jus alpukat.“Terimakasih kak" ujar Youbi saat ikut menyambut jus diatas nampan."Sama-sama!" Ketiganya menikmati hari dengan bersantai, mengobrol ringan yang tetap menghidupkan suasana. Bertepatan dengan itu, Dirga datang ke rumah Anya, bertekad untuk membicarakan soal rumah tangga mereka yang kian menjauh. Dirga mengetuk pintu beberapa menit kali.“Kalian lanjut dah mengobrol, aku mau membuka pintu depan dulu" ujar Anya sembari beranjak dari tempat duduk."Iya!" sahut Eleanor.Anya membuka pintu dan seketika pandangannya terpa
“Mbak, sedang apa diatas sana!”“Apa jangan-jangan dia ingin mengakhiri hidupnya? Astaga, ini sangat gawat sekali!”Kerumunan orang tengah menyaksikan aksi yang diperlihatkan oleh wanita muda yang tak lain adalah Eleanor. Tatapannya kosong, tak menghiraukan sedikitpun suara teriakan dari orang-orang yang melihatnya! Tak ada yang berani menolong karena takut Eleanor akan semakin nekat terjun ke gedung yang sangat tinggi setara dengan apartemen lantai dua puluh empat.“Benar-benar menyakitkan... Mengapa aku harus bagaimana menyimpan rasa ini sendirian?” “Aku tidak sanggup menyaksikan hal yang tak ingin aku lihat–”Eleanor melompat dan terjadilah.... ***TOKTOKTOK ”Kakak Anya buka pintunya kak hiks!!!” teriak Youbi, ia tak henti mengetuk pintu kamar tidur.Mendengar suara Youbi, mereka berhenti bercinta. Ada perasaan kecewa dirasakan oleh Dirga yang belum puas untuk menyentuh istrinya tersebut. Namun, gangguan pada dari Youbi membuatnya tak dapat berbuat apa-apa. Mereka bahkan tak s
“Bagaimana Rangga? Apa kamu sudah mendapat kabar dari Youbi?” tanya Myline.Diruang tamu hanya ada mereka berdua. Rangga terlihat murung. Myline dapat menebaknya dan itu yang memang ia inginkan."Aku tidak tahu dimana Youbi berada...” lirih Rangga.Myline berpura-pura bersedih lalu mencoba untuk menghibur putra sambungnya yang lebih pantas disebut adik. Dengan berani ia menyentuh pergelangan tangan Rangga dengan terus berkata lembut, "Tante akan membantu kamu" ucapnya.Rangga teringat saat Myline mendorong tubuh adiknya saat ia pulang dari luar negeri. Sungguh mustahil bila kini wanita dihadapannya itu akan berubah drastis. Rangga tidak ingin menebak-nebak dan kali ini ia berani mengungkapkan ganjalan hatinya tersebut."Tante, apa keinginan Tante menikah dengan Papa?" tanya Rangga."Karena berjodoh" sahut Myline."Berjodoh? Tapi Papa telah memiliki banyak istri dan Tante merupakan istri kesekian kalinya. Kalau wanita normal pada umumnya pasti tidak akan Sudi menikah dengan berpoligami
Di tengah kehidupan yang penuh liku dan penuh dengan pilihan sulit, Taher, seorang pria paruh baya yang dikenal memiliki karakter yang tenang dan bertanggung jawab, harus menghadapi situasi yang mengharuskannya untuk mengambil keputusan yang sulit. Keputusan tersebut adalah menceraikan Myline, istri yang tergila-gila dengan putra mereka sendiri bernama Rangga. Sebagai seorang CEO dengan wibawa dan kebijaksanaan, Taher merasa bertanggung jawab untuk menjaga martabatnya. Namun, ketika menyaksikan percintaan yang terlarang antara Myline dan Rangga, dia menyadari bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar nilai-nilai moral, tetapi juga dapat mengancam kewibawaannya dihadapan orang lain.Dengan hati yang berat, Taher akhirnya membuat keputusan pahit untuk menceraikan Myline. Meskipun dia sangat mencintainya, dia menyadari bahwa tidak ada jalan lain yang dapat ia lalui. Bagi Taher, tanggung jawab sebagai seorang penguasa dan keluarga adalah hal yang paling penting. “Kita sudah sah di m
Sebelumnya, Youbi telah mengejar Anya, namun harapannya sia-sia begitu saja. Ia kembali menghampiri sang kakak, yang juga tidak memiliki harapan. Mereka berdua lagi-lagi dikejutkan dengan Myline yang memberikan pesan singkat pada Rangga, “Apaaa? Besok kakak harus menikah sama dia!” pekik Youbi.Rangga menghubungi Myline dan itu kali pertamanya Myline kembali melihat Youbi telah kembali. Semakin senangnya Myline, ia berhasil mengacaukan mereka dengan pikiran yang licik. Sebuah ancaman telah terucap dan itu benar-benar membuat Youbi bergidik ngeri.“Aku tidak main-main sama kalian... Jika sampai Rangga tidak mau menikah denganku maka rahasia papa kalian akan saya bongkar–” ucap Myline melalui telepon.Percakapan itu telah membuat Rangga memutuskan sesuatu. Tak ada pilihan selain harus menikah dengan mantan Mama sambungnya tersebut.***Seperti halnya petir yang menyambar langit, kepahitan hati Rangga melanda dengan dahsyatnya. Setelah menikah dengan Myline, ibu tirinya yang licik, ia me