All Chapters of Ayah Beranak Tiga yang Hebat: Chapter 671 - Chapter 680
787 Chapters
Bab 671
Andy melihat mobil Rolls Royce itu meninggalkan rumah sakit.Dia merasa curiga. Jangan-jangan itu tidak ada hubungannya dengan Daniel?Kalau begitu, di mana Yasmin?Masa dia tiba-tiba tidak bisa dihubungi?Andy tidak tenang selama dua hari ini. Dia merasa sepertinya sesuatu akan terjadi.Terutama dia merasa bersalah karena sudah memaksa Yasmin untuk meminta maaf.Ketika dia mencoba untuk menelepon Yasmin, ponsel Yasmin matiMaka itu, Andy baru merasa ada yang tidak beres.Kalau itu tidak ada hubungannya dengan Daniel, Yasmin tidak mengalami kecelakaan, 'kan?Tidak mungkin. Lagi pula, Andy juga tidak bisa menghubungi Klara.Daniel baru saja keluar dari lift dan Eric sudah menghampirinya. "Tuan Daniel."Daniel bertanya dengan ekspresi sinis, "Apa kamu sudah menemukannya?""Iya." Kalau Eric belum menemukan Yasmin, dia tidak berani menampakkan diri. Dia mengikuti Daniel dan berkata dengan hati-hati, "Nona Yasmin bersama ibunya sudah pergi ke luar negeri."Daniel mendadak berhenti. Dia memb
Read more
Bab 672
Yasmin bisa bernapas dengan nyaman. Perasaan mencekik di Kota Imperial sudah tiada.Berbaring di pinggir pantai, menghirup aroma air laut dan memandang langit biru yang jernih membuat suasana hatinya membaik.Klara yang sedang berbaring di sampingnya menyipitkan matanya sambil menatap langit. "Indah sekali. Bisa-bisanya aku nggak pernah datang ke tempat secantik ini. Makanya, orang bilang kalau aku menikah dengan Jason, aku menikah dengan kesepian .... Yasmin, internet berkata seperti itu, 'kan?"Yasmin tertawa. "Iya.""Lebih baik melahirkan anak perempuan. Putri lebih baik," kata Klara dengan bangga. "Kalau melahirkan anak laki-laki, apa mereka ingin menemanimu berlibur?""Anak laki-laki ada kebaikannya sendiri, begitu juga dengan anak perempuan." Yasmin mengingat anak kembar tiganya.Kedua putranya sangat baik padanya.Klara memiringkan tubuhnya, lalu bertanya, "Sekarang suasana hatimu sudah jauh lebih baik, 'kan?""Iya. Aku memang harus keluar," jawab Yasmin.Dia merasa seperti buru
Read more
Bab 673
Ketika Helen datang untuk menggantikan obat, Irene berkata, "Aku sudah boleh keluar dari rumah sakit, 'kan? Aku sudah bisa turun dari tempat tidur dan bergerak."Setelah Helen melihat luka Irene yang sudah sembuh, dia berkata, "Iya. Kamu boleh keluar dari rumah sakit hari ini. Setelah kamu pulang ke rumah, ganti perbanmu tepat waktu."Dahlia berkata, "Lebih baik dia beristirahat di rumah. Walaupun rumah sakit bagus, itu nggak senyaman rumah."Helen tersenyum sambil berkata, "Benar. Aku akan pergi menangani formulirmu." Kemudian, dia keluar.Irene mengambil ponselnya untuk menelepon Daniel. "Daniel, Dokter Helen bilang aku sudah boleh pulang hari ini. Apa kamu akan datang?""Aku akan mengutus orang untuk menjemputmu," ucap Daniel.Kalau Daniel mengutus orang, itu berarti Irene akan dijemput oleh sopir. Padahal, dia ingin Daniel yang menjemputnya.Tak disangka, dia tidak akan datang."Apa ... perusahaan sangat sibuk?" tanya Irene dengan sabar."Iya. Anak-anak juga sedang di perusahaan. A
Read more
Bab 674
Andy memasuki kamar pasien.Dahlia bertanya, "Kenapa lama sekali? Apa kamu sudah mengurusi formulirnya?"Andy menatap Dahlia dengan dingin dan tidak berkata apa-apa. Dia seolah-olah sedang memperhatikan wanita di depannya ini dengan saksama."Kenapa?" Dahlia merasa canggung karena ditatap Andy seperti itu.Andy menoleh ke Irene. Irene sudah berganti pakaian dan sedang duduk di tepi tempat tidur.Dia ingin mencari kemiripannya di wajah Irene, tapi itu menjadi makin kabur.Putri yang selama ini disayanginya terlihat seperti orang asing saat ini ....Ketika Irene melihatnya, Andy menekan kecurigaan dan emosinya. Andy bertanya, "Apa kamu sudah selesai?""Sudah." Irene berdiri.Dahlia buru-buru memapah Irene. "Hati-hati. Jangan bergerak terlalu cepat."Andy mengangkat tas yang sudah dikemas, lalu berjalan di belakang mereka.Kecurigaan adalah perasaan yang paling menakutkan, jadi Andy memutuskan untuk melakukan tes DNA.Mencari gelas yang pernah digunakan Irene di rumah sangatlah mudah. And
Read more
Bab 675
Malam itu, Irene tidur awal.Dahlia sedang di kamarnya dan belum tidur. Dia menonton televisi dengan murung dan tidak begitu memperhatikannya.Tak lama kemudian, sudah jam sepuluh lewat.Meskipun Andy sibuk setiap hari, malam ini dia pulang.Selama beberapa tahun ini, itulah satu-satunya yang menghibur hati Dahlia.Pernikahan mereka hanyalah hitam di atas putih. Namun, setidaknya di mata orang luar, Dahlia adalah seorang nyonya kaya.Dia tidak peduli bagaimana pernikahannya secara internal.Dia mendengar suara deru mesin mobil di bawah.Wajah Dahlia langsung berseri-seri. Dia berdiri, kemudian berjalan ke jendela. Andy benar-benar pulang dan Dahlia melihat mobilnya.Dia pergi ke kamar Andy untuk menyiapkan air bak mandi dan handuk.Air bak mandi barusan penuh ketika dia mendengar suara di luar.Dia keluar dari kamar mandi, lalu menyambut Andy dengan senyuman. "Sudah pulang? Kenapa kamu pulang sangat malam hari ini? Aku dari tadi menunggumu. Aku sudah mengisi air bak, kamu bisa langsung
Read more
Bab 676
Dia tidak menyangka rahasia yang dia sembunyikan selama bertahun-tahun akan terungkap.Rahasia itu sudah disembunyikan selama 20 tahun lebih dan dia mengira semuanya akan baik-baik saja.Dia sudah ceroboh.Namun, Dahlia tidak akan setuju bercerai dengan Andy.Dulu ketika Andy ingin menceraikannya, dia merasa bersalah dan memilih untuk melepaskan semua hartanya.Sekarang, dia pasti tidak akan seperti itu lagi.Bagaimana kalau itu memengaruhi pernikahan Irene? Itu tidak boleh!Tony baru turun dari lantai atas ketika dia melihat Andy memasuki rumah. Dia menghampiri Andy dengan terkejut. "Tuan Andy, kenapa Anda datang ke sini malam-malam? Apa telah terjadi sesuatu?""Nggak, aku datang untuk melihat anak-anak. Aku sibuk sehingga aku baru bisa datang sekarang. Apa mereka sudah tidur?" tanya Andy.Tony tersenyum. "Mereka sudah tidur.""Nggak apa-apa. Aku hanya akan melihat mereka," ujar Andy."Baik. Saya akan mengantar Anda ke atas." Tony pun menuntun Andy. Sebenarnya Andy tahu di mana letak
Read more
Bab 677
Andy pelan-pelan meletakkan Julia di tengah kedua kakaknya. Lalu, dia menyelimuti Julia dan berharap Julia memimpikan Yasmin.Setelah mereka keluar dari kamar, Andy bertanya pada Daniel, "Apa kamu benar-benar nggak akan mengizinkan anak-anak untuk bertemu dengan ibu mereka? Kalau kamu sungguh menyayangi anak-anakmu, kamu nggak akan melakukan itu. Itu nggak baik untuk pertumbuhan mereka.""Kalau waktu itu kamu yang mengetahui tentang anak-anak, apa kamu akan menasihatinya seperti itu?"Andy memalingkan mukanya dan melihat ke arah bawah. "Hal itu nggak pernah terjadi, jadi aku nggak bisa menjawabmu.""Kamu nggak akan," jawab Daniel.Andy menghela napas. Segala suka dan duka yang sudah dialami bertahun-tahun seolah-olah tersembunyi di matanya. Lalu, dia tiba-tiba menjadi depresi."Hidupku memang seperti ini. Aku terus membuat kesalahan. Aku sudah melukai diriku sendiri dan orang lain. Daniel, menurutku, kamu nggak jahat. Dan aku nggak punya permintaan lain. Tolong jangan sakiti Yasmin. An
Read more
Bab 678
"Raymond!" Klara sangat gembira saat dia bertemu dengan orang yang dikenalnya.Senyuman di wajah Yasmin terlihat canggung. Cara Klara memanggil Raymond mesra sekali.Raymond berjalan mendekat. Dia tersenyum dan berkata, "Tante, Yasmin, aku kira aku melihat salah orang. Ternyata benar-benar kalian. Apa kalian datang ke sini untuk mengenang masa lalu?"Yasmin tersenyum dengan segan. "Aku mengajak ibuku berlibur.""Itu bagus," kata Raymond.Klara bertanya, "Raymond, kenapa kamu di sini? Jangan-jangan kamu juga kuliah di sini?""Aku sedang melakukan penelitian akademis. Dan salah satu teman sekelasku seorang profesor di sini, jadi aku datang untuk melihatnya," ujar Raymond."Wah, hebat sekali. Masih muda, tapi sudah menjadi profesor di Universitas Hambridge! Raymond dan teman-temanmu memang berada di level yang berbeda," puji Klara."Tante terlalu baik."Klara memberikan kode kepada Yasmin melalui tatapan matanya. Sebelum Yasmin mengerti apa maksudnya, Klara berkata, "Aduh, aku lelah sekal
Read more
Bab 679
Tatapan mata Raymond menjadi lembut. 'Apa aku ada di dalam hidupmu?'Dia tidak bisa mengucapkan kata-kata itu. Itu akan membebani Yasmin.Klara sedang duduk di kafe. Dia meminum kopinya sambil melihat ke luar jendela.Dia melihat Yasmin sedang berjalan ke arahnya, tapi Yasmin tidak bersama Raymond.Sebelum Yasmin sempat duduk, Klara sudah bertanya dengan tidak sabar, "Bagaimana? Apa yang kalian bicarakan tadi?""Kenapa kamu sangat penasaran?" tanya Yasmin sambil menopang dagu."Dia kemari bukan karena dia tahu kamu ada di sini, 'kan?""Apa yang kamu pikirkan?" Yasmin merasa ibunya terlalu pandai berimajinasi. "Dia sudah bilang dia datang ke sini untuk bekerja.""Berapa lama dia tinggal di sini?" tanya Klara."Dua hari lagi dia pulang.""Kebetulan sekali. Kita juga belum mau pulang. Ajak Raymond makan malam bersama kita.""Nggak perlu, deh?" Yasmin tidak mau terlalu sering bertemu dengan Raymond."Kenapa kamu begitu kurang ajar? Dulu Raymond sangat baik padamu. Dia juga membantumu merah
Read more
Bab 680
Itu adalah Raymond yang sedang check in hotel."Raymond!" sapa Klara dengan ramah.Raymond menoleh. Dia tercengang saat melihat mereka. Dia tersenyum dan bertanya, "Kalian juga menginap di sini?""Iya! Kebetulan sekali!" Klara tertawa. "Kebetulan kami mau pergi makan. Apa kamu sudah makan?""Belum." Raymond menyunggingkan seulas senyuman. "Aku baru selesai bekerja.""Ayo makan bersama." Klara mengajak, "Aku dan Yasmin menemukan satu restoran yang lumayan enak. Bagaimana?"Raymond melihat Yasmin, dia seolah-olah tidak bisa membuat keputusan.Melihat Raymond tidak berniat untuk menolak, Yasmin pun mengajaknya, "Apa kamu mau ikut?"Raymond berkata pada staf di sebelahnya. "Tolong antarkan barang-barangku ke atas.""Baik," kata staf itu sambil membungkuk sedikit.Maka itu, Yasmin, Klara dan Raymond makan bersama di luar.Raymond menyewa mobil di hotel. Begini lebih nyaman karena mereka bisa pergi ke mana pun mereka mau.Raymond mengemudi mobil, sedangkan Klara dan Yasmin duduk di kursi bel
Read more
PREV
1
...
6667686970
...
79
DMCA.com Protection Status