Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 591 - Chapter 600

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 591 - Chapter 600

1628 Chapters

Bab 591 Bintang Gemerlap Kota Banyuli

"Kerry, Gisel, James, Herman, Jimmy, Yudis ...."Ardika berkata, "Beri tahu orang-orang yang kusebut ini untuk hadir di Vila Pelarum besok."Kerry, Gisel dan Aditia, tiga orang ini telah bersengkongkol dengan Handi untuk memaksa Delvin melompat turun dari atas gedung Grup Bintang Darma.Aditia sudah ditangkap, sedangkan dua orang lainnya masih menikmati kebebasan mereka.Sementara itu, James, Herman dan yang lainnya adalah teman lama Ardika, Luna dan Delvin.Beberapa tahun yang lalu.Setelah menerima instruksi dari Tony, orang-orang itu beserta Arini, Jenny dan yang lainnya menuduh Delvin melakukan kecurangan.Tindakan mereka itu menyebabkan Delvin dikeluarkan dari sekolah.Saat Asosiasi Bahan Bangunan hancur, beberapa orang itu sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.Karena terlibat dalam kasus Tony, di bawah paksaan Bintang Muda Kota Banyuli, Jenny melompat turun dari gedung Grup Susanto Raya dan langsung tewas di tempat.Sementara itu, beberapa orang lainnya sudah dibebaskan.Di hari
Read more

Bab 592 Penjagaan Ketat di Seluruh Kota

Untuk memastikan keselamatan Dewa Perang, area udara di sekitar lokasi sudah ditetapkan sebagai area larangan terbang untuk sementara waktu. Setiap saat, ada helikopter yang dilengkapi senjata lengkap yang melakukan patroli.Danau Pelarum yang terhubung dengan sungai-sungai di Kota Banyuli juga dijaga dengan ketat oleh anggota yang dilengkapi dengan peralatan menyelam.Air, darat, udara, bahkan seluruh Kota Banyuli telah dijaga dengan ketat!Kediaman Wali Kota Banyuli juga menerima perintah darurat militer dari atasan."Mulai sekarang, anggota yang dikerahkan oleh kantor polisi pusat harus melakukan penjagaan ketat selama dua puluh empat jam penuh.""Tuan Dewa Perang sudah melakukan kontribusi yang sangat besar. Kekuatan dari luar perbatasan yang ingin menyingkirkannya juga sangat banyak.""Penjagaan ketat di seluruh kota nggak hanya ditujukan untuk menjaga keselamatan Tuan Dewa Perang, melainkan juga untuk melindungi penduduk Kota Banyuli!"Ridwan, Wali Kota Banyuli, menyampaikan peri
Read more

Bab 593 Setelah Luka Sembuh Lupa Rasa Sakitnya

Besok Thomas hendak berangkat ke Kota Banyuli untuk menghadiri acara peresmian jabatannya.Ferdi bertugas tetap berada di markas, jadi dia hanya bisa meminta orang lain untuk mewakilinya menghadiri acara tersebut.Paling tidak, mereka sudah berkesempatan untuk menghadiri acara peresmian jabatan besok, tentu saja hal ini membuat keluarga Doni dan Luna sekeluarga sangat senang.Luna juga mengajukan permohonannya. "Paman, besok saat Paman bertemu dengan Dewa Perang, bisakah Paman membantu mengucapkan beberapa patah kata yang baik tentang Ardika?""Mengucapkan beberapa patah kata yang baik tentang Ardika, ya? Hmm, boleh saja."Doni benar-benar sudah tidak sadar diri. Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajukan permintaan kepada Luna. "Kalau kalian berdua bercerai, aku akan menyetujui permintaanmu. Aku akan memohon pada Tuan Dewa Perang untuk memaafkannya."Begitu mendengar permintaan pamannya, Luna tidak berbicara lagi."Orang ini diibaratkan seperti setelah lukanya sembuh, maka lupa
Read more

Bab 594 Bagaimana Kamu Bisa Menyelinap Masuk

"Ingat baik-baik, nanti kamu harus bersikap sedikit lebih sopan pada Tuan Muda Liander. Walau ucapannya sedikit nggak enak didengar, sekarang hanya dia yang bisa membantumu."Luna memperingatkan Ardika dengan nada bicara yang serius. "Setelah bertemu dengan Dewa Perang, kamu juga harus menjaga sopan santunmu. Selain merupakan seorang tokoh hebat, dia adalah pahlawan negara.""Oke, aku mengerti."Melihat istrinya bersusah payah membujuknya, seolah-olah takut dia salah berbicara dan salah bertindak, Ardika hanya bisa menganggukkan kepalanya.Karena Luna sekeluarga tidak bersedia untuk ikut bersamanya, Ardika juga tidak berdaya.Pukul sembilan.Luna membawa Ardika menunggu di depan pintu gerbang Kompleks Vila Bumantara.Tak lama kemudian, sebuah mobil balap Maybach melaju dan berhenti di hadapan mereka.Sopir membuka pintu kursi penumpang belakang, Liander pun keluar dari mobil."Tuan Muda Liander, maaf merepotkanmu," kata Luna.Liander melambaikan tangannya, lalu melirik Ardika dan berka
Read more

Bab 595 Korban Penyiksaan

James, Herman, Jimmy, Yudis.Kerry, Gisel.Orang-orang yang muncul di hadapan Ardika ini adalah orang-orang yang secara khusus "diundang" olehnya ke Vila Pelarum melalui Jesika.Ardika tidak menanggapi pertanyaan Gisel, dia malah bertanya dengan penuh minat, "Eh? Kenapa kalian berenam bergabung bersama-sama?"Seharusnya dua kelompok orang ini tidak salah mengenal satu sama lain.Begitu Ardika membahas topik pembicaraan itu, ekspresi bangga langsung terpampang jelas di wajah keenam orang itu."Orang-orang luar yang hadir di sini, baik Tuan Muda Liander yang berasal dari keluarga terkemuka maupun Fiona yang merupakan seorang artis terkenal, bahkan tiga keluarga besar harus mengeluarkan uang sebesar dua triliun untuk membeli tiket masuk."James tertawa dan berkata, "Hanya kami berenam yang diundang secara khusus oleh tim tempur Kota Banyuli!""Bahkan dengar-dengar ini adalah maksud dari Dewa Perang sendiri!""Dengar-dengar, Kediaman Dewa Perang sedang mencari orang yang berbakat. Seharusn
Read more

Bab 596 Hukuman yang Paling Kejam

Kata-kata kejam yang keluar dari mulut Handi bahkan membuat kebanyakan anggota tiga keluarga besar ketakutan dan merinding.Sejak Ardika menginjak kedua kakinya dan dia menjadi orang cacat, Handi benar-benar sudah berubah menjadi orang dengan gangguan mental!Dorongannya untuk hidup sampai sekarang adalah keinginannya untuk membalas dendam.Dia benar-benar ingin membalaskan dendamnya kepada Ardika!Ardika juga sudah menyadari kondisi Handi saat ini.Dia tertawa dan berkata, "Handi, aku nggak segila kamu.""Satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah membiarkanmu terus hidup. Selain itu, kata-kata yang baru saja kamu ucapkan nggak akan terkabulkan selamanya."Membiarkan seseorang tetap hidup dan menjalani kehidupannya dalam kegelapan tanpa harapan sama sekali adalah hukuman yang paling kejam."Bermimpi saja kamu!" teriak Handi dengan keras.Dia ingin sekali menerjang ke arah Ardika sekarang juga, lalu menggigit tubuh orang yang paling dibencinya itu.Beberapa anggota keluarganya segera
Read more

Bab 597 Acara Peresmian Jabatan Resmi Dimulai

"Sssttt! Jangan berbicara sembarangan! Apa kamu mau nyawamu melayang?!""Seharusnya kamu sudah bersyukur berhasil membeli tiket masuk. Hanya segelintir orang yang bisa melihat Dewa Perang secara langsung seperti ini.""Selain itu, Keluarga Lukito adalah pemilik lokasi acara ini. Tapi, mereka juga ditempatkan di sini, 'kan? Mereka saja nggak berkomentar apa pun."Bisa menghadiri acara ini saja, semua orang sudah sangat puas.Bagaimanapun juga, ini adalah acara peresmian jabatan sekaligus acara internal tim tempur. Menurut peraturan yang berlaku, seharusnya acara ini tidak terbuka untuk umum.Mereka hanya disediakan bangku-bangku kecil, bahkan tidak ada tenda untuk melindungi mereka dari cahaya matahari.Tentu saja tidak ada yang melayani mereka dengan menyiapkan buah-buahan dan camilan untuk mereka di sini.Di antara orang-orang itu, biasanya mereka hidup serba berkecukupan, ke mana pun mereka pergi ada yang mengantar dan menjemput mereka. Sejak kapan mereka merasakan situasi seperti in
Read more

Bab 598 Mengurus Sedikit Urusan Pribadi

"Orang itu adalah Dewa Perang? Walau aku nggak bisa melihat wajahnya dengan jelas, aku merasa dia biasa saja.""Eh, jangan cari mati!"Baru saja salah seorang anggota tiga keluarga besar melontarkan gumaman tersebut, dia langsung ditegur oleh banyak orang."Bukankah seorang tokoh hebat memang seperti itu? Walau dia terkesan biasa saja, semua orang tunduk padanya, bahkan sangat ingin menjadi anak angkatnya!""Ya, benar. Menilai seseorang dari penampilan luarnya, kalian benar-benar berpandangan sempit.""Penduduk biasa seperti kita sama sekali nggak berhak untuk menilai Tuan Dewa Perang!"Setelah berdiskusi sejenak, semua orang mulai bangkit dari tempat duduk mereka dan mengalihkan pandangan mereka ke panggung.Walaupun mereka tidak bisa melihat wajah Dewa Perang dengan jelas, tetapi tetap tidak mengurangi rasa hormat mereka kepada Dewa Perang."Hormat, grak!"Suara Draco yang berada di atas panggung menggema di seluruh tempat itu. Dia mengangkat lengannya dan memberi hormat militer.Sor
Read more

Bab 599 Pertemuan dengan Tuan Dewa Perang

Sorot mata Liander dipenuhi dengan penantian.Keinginan Keluarga Septio Provinsi Aste adalah menjalin relasi dengan Thomas untuk memperluas bisnis mereka dengan tim tempur.Namun, kalau hari ini dia mendapat perhatian dari Dewa Perang, maka dia akan menjalin relasi dengan Dewa Perang.Kalau dia berhasil menjalin hubungan dengan Dewa Perang, tentu saja akan menjadi kabar baik di luar dugaan bagi Keluarga Septio Provinsi Aste!Fiona buru-buru menyeka keringat di wajahnya dengan tisu basah, lalu memperbaki riasan wajahnya.Hari ini dia bisa mendapat pengampunan dari Dewa Perang atau tidak berpengaruh pada kariernya. Hanya ada dua pilihan baginya, yaitu menjadi makin terkenal atau sepenuhnya diblokade dari dunia hiburan.Bahkan, ada sedikit harapan yang menyelimuti hatinya.Karena Dewa Perang masih muda dan bugar, kalau saja Dewa Perang tertarik padanya, dia bahkan tidak berharap untuk menjadi istri, selir maupun simpanan pria itu.Kalau dia bisa terlibat dalam "cinta satu malam" dengan De
Read more

Bab 600 Di Mana Letak Kesalahan Kalian

"Di mana Liander dari Keluarga Septio Provinsi Aste?" tanya Dewa Perang yang berada di atas panggung sekali lagi.Bagaimanapun juga, Liander berwawasan cukup luas. Jadi, boleh dibilang reaksinya cukup tenang.Saat masih berjarak sangat jauh dari panggung, dia sudah mengangkat kepalanya. Dia ingin melihat bagaimana penampilan Dewa Perang.Namun, sebelum dia tiba di depan panggung, dia langsung berlutut di tanah."Cih! Bukankah dia adalah tuan muda dari keluarga terkemuka? Dia terlihat kuat saja di luar, tapi mentalnya lemah!"Anggota tiga keluarga besar terkekeh."Di mana tiga keluarga besar, yaitu Kepala Keluarga Lukito, Kepala Keluarga Hamdani dan Kepala Keluarga Santosa?"Di bawah kepemimpinan kepala keluarga tiga keluarga besar, anggota keluarga tiga keluarga besar sebanyak tiga ratus hingga empat ratus orang berjalan ke arah panggung dengan postur tubuh tegap.Namun, saat mereka masih dalam setengah perjalanan menuju ke panggung, anggota tiga keluarga besar mulai berlutut di tanah.
Read more
PREV
1
...
5859606162
...
163
DMCA.com Protection Status