Sorot mata Liander dipenuhi dengan penantian.Keinginan Keluarga Septio Provinsi Aste adalah menjalin relasi dengan Thomas untuk memperluas bisnis mereka dengan tim tempur.Namun, kalau hari ini dia mendapat perhatian dari Dewa Perang, maka dia akan menjalin relasi dengan Dewa Perang.Kalau dia berhasil menjalin hubungan dengan Dewa Perang, tentu saja akan menjadi kabar baik di luar dugaan bagi Keluarga Septio Provinsi Aste!Fiona buru-buru menyeka keringat di wajahnya dengan tisu basah, lalu memperbaki riasan wajahnya.Hari ini dia bisa mendapat pengampunan dari Dewa Perang atau tidak berpengaruh pada kariernya. Hanya ada dua pilihan baginya, yaitu menjadi makin terkenal atau sepenuhnya diblokade dari dunia hiburan.Bahkan, ada sedikit harapan yang menyelimuti hatinya.Karena Dewa Perang masih muda dan bugar, kalau saja Dewa Perang tertarik padanya, dia bahkan tidak berharap untuk menjadi istri, selir maupun simpanan pria itu.Kalau dia bisa terlibat dalam "cinta satu malam" dengan De
"Di mana Liander dari Keluarga Septio Provinsi Aste?" tanya Dewa Perang yang berada di atas panggung sekali lagi.Bagaimanapun juga, Liander berwawasan cukup luas. Jadi, boleh dibilang reaksinya cukup tenang.Saat masih berjarak sangat jauh dari panggung, dia sudah mengangkat kepalanya. Dia ingin melihat bagaimana penampilan Dewa Perang.Namun, sebelum dia tiba di depan panggung, dia langsung berlutut di tanah."Cih! Bukankah dia adalah tuan muda dari keluarga terkemuka? Dia terlihat kuat saja di luar, tapi mentalnya lemah!"Anggota tiga keluarga besar terkekeh."Di mana tiga keluarga besar, yaitu Kepala Keluarga Lukito, Kepala Keluarga Hamdani dan Kepala Keluarga Santosa?"Di bawah kepemimpinan kepala keluarga tiga keluarga besar, anggota keluarga tiga keluarga besar sebanyak tiga ratus hingga empat ratus orang berjalan ke arah panggung dengan postur tubuh tegap.Namun, saat mereka masih dalam setengah perjalanan menuju ke panggung, anggota tiga keluarga besar mulai berlutut di tanah.
Semua anggota tiga keluarga besar bersujud di lantai, tidak ada seorang pun di antara mereka yang berani membantah ucapan Dewa Perang."Dari luar berpura-pura menjalin hubungan persahabatan dengan Delvin, sahabatku, ternyata diam-diam mengatur kecelakaan mobil untuk membunuhnya, menuduhnya melecehkan Fiona, memaksanya melompat turun dari gedung, membuang abunya.""Dosa mematikan yang pertama adalah mengkhianati kepercayaannya!"Sambil menyebut dosa-dosa yang telah mereka perbuat, Ardika menatap mereka dengan lekat."Menghina orang tua, istri dan anak sahabatku, memaksa Elsy, istrinya untuk menikah lagi, serta mencelakai keluarganya, ini adalah dosa kedua kalian!""Menyusun rencana licik untuk membuat Grup Bintang Darma bangkrut, mencuri rahasia bisnis perusahaan, mencelakai dan menyakiti karyawan yang setia, ini adalah dosa ketiga kalian!""Memelihara kekuatan dunia preman untuk menekan saingan bisnis, merusak lingkungan bisnis Kota Banyuli, merebut aset milik orang lain, ini adalah do
Orang-orang memadati luar Vila Pelarum, bahkan masih orang yang tak terhitung jumlahnya sedang bergegas menuju ke Vila Pelarum.Sudah terjadi kemacetan parah di jalanan menuju vila.Suasana lalu lintas kacau balau.Departemen Lalu Lintas di bawah naungan Kediaman Wali Kota terpaksa mengirimkan anggotanya dalam jumlah besar untuk mengatur ketertiban lalu lintas.Sejak Kota Banyuli didirikan, pemakaman berskala besar seperti ini baru pertama kali terjadi!Karpet merah mahal yang secara khusus digelar di lokasi itu segera disingkirkan.Panggung mewah yang dibangun secara khusus segera dibongkar.Dekorasi bunga warna-warni juga disingkirkan.Demi menyiapkan acara peresmian jabatan ini dan menyenangkan hati Dewa Perang, tiga keluarga besar sudah mengeluarkan dana sebesar puluhan miliar.Kini, hanya dengan satu perintah dari Ardika, semuanya dihancurkan begitu saja!Seluruh bangunan Vila Pelarum didekorasi dengan dekorasi yang cocok untuk acara peringatan kematian Delvin.Bunga krisan tampak
"Abu Delvin sudah lama dibuang oleh tiga keluarga besar.""Karena itulah, seluruh anggota Keluarga Lukito diusir dari Vila Pelarum, lalu tempat ini dijadikan sebagai tugu makam Delvin!" kata seorang penonton, memberi penjelasan.Saat ini, Robin dan Selvi memegang pakaian dan barang-barang yang pernah digunakan oleh putra mereka dengan erat, lalu memasukkan semua barang-barang itu ke dalam peti mati dengan sedih."Ayah, ini adalah mainan yang Ayah belikan untuk Livy ...."Elsy menggandeng Livy, meminta putrinya untuk memasukkan sebuah mainan bebek kecil ke dalam peti mati.Mendengar ucapan polos bocah perempuan itu, benar-benar membuat hati orang yang mendengarnya terasa sakit.Pada akhirnya, Elsy memutuskan untuk membawa Livy ke sini.Bagaimanapun juga, dia adalah putri Delvin satu-satunya.Setelah peti mati ditutup, peti mati tersebut pun dikubur.Kemudian, sebuah batu nisan ditancapkan di sana."Makam Delvin Darma."Siapa sangka, patung giok leluhur Keluarga Lukito yang berukuran bes
Setelah tertegun selama beberapa saat, semua orang sadar kembali."Ardika, kamu sedang membohongi siapa? Dewa Perang baru saja pergi, kamu menyebut-nyebut dirimu adalah dia lagi!"Jangankan Wulan yang berprasangka buruk terhadap Ardika tidak memercayai ucapan Ardika, bahkan Luna juga tidak percaya.Ardika bertanya dengan tenang, "Sayang, kemarin saat berada di Vila Pelarum, aku pernah mengatakan bahwa hari ini Keluarga Lukito harus pindah keluar dari Vila Pelarum, lalu Vila Pelarum akan dijadikan sebagai tugu makam Delvin. Semua anggota tiga keluarga besar harus ikut dalam proses pemakaman untuk memberi penghormatan pada Delvin. Saat itu, kalian merasa aku sedang membual, 'kan?"Ardika tidak pernah berpikir untuk menyembunyikan identitasnya dari Luna, karena Luna adalah istrinya.Biarpun Luna sudah mengetahui identitas aslinya adalah Dewa Perang, selama dia berpesan pada istrinya untuk menjaga rahasia tersebut, maka istrinya pasti tidak akan membocorkan rahasia itu kepada siapa pun.De
Luna tidak menyalahkan Ardika.Hari ini Ardika bisa aman dan selamat dari musibah saja sudah lebih dari cukup baginya.Hal apa yang bisa dibandingkan dengan satu keluarga selalu aman dan selamat? Tidak ada."Ayo kita pulang."Dua keluarga itu kembali ke Vila Cakrawala bersama.Saat makan siang, siaran berita Kota Banyuli menyiarkan serangkaian berita panjang mengenai pemakaman di Vila Pelarum hari ini.Pengaruh dari pemakaman tersebut masih berkelanjutan dan tak kunjung berhenti."Konser tunggal Fiona dibatalkan, sejumlah besar penggemar memadati lokasi penyelenggaraan konser dan menuntut agar uang mereka dikembalikan. Selain itu, agensi yang menaungi Fiona menyatakan bahwa pihak agensi sudah membatalkan kontrak dengan Fiona.""Fiona berinisiatif menyerahkan dirinya ke polisi, mengakui bahwa tuduhannya pada Delvin atas pelecehan terhadap dirinya dia lakukan karena instruksi dari tiga keluarga besar.""Simon, Kerry, Gisel dan yang lainnya juga menyerahkan diri mereka ke polisi ....""Me
Setelah menerima panggilan telepon dari Jesika, Henry segera mengirim orang ke kediaman Keluarga Mahasura ibu kota provinsi untuk menyampaikan ucapan Ardika kepada mereka.Di Vila Manhatam ibu kota provinsi.Hari ini, semua anggota inti Keluarga Mahasura berkumpul di sini.Mereka sedang mendiskusikan tentang bagaimana caranya untuk memperoleh keuntungan Kota Banyuli.Saat mereka sedang berdiskusi, mereka mendengar pesan dari utusan Kota Banyuli.Abraham, Kepala Keluarga Mahasura menatap semua orang dengan ekspresi muram dan bertanya, "Bagaimana pendapat kalian semua mengenai peringatan dari pecundang Kota Banyuli itu?""Kak, sekarang Ardika bukan pecundang lagi."Saat ini, Kendy berkata, "Menurut informasi akurat yang kami peroleh, bocah itu menyamar menjadi Raka dan membangun kembali Grup Bintang Darma. Tiga keluarga besar bahkan nggak bisa melakukan apa-apa untuk mengacaukan rencananya.""Sekarang tiga keluarga besar sudah dihukum oleh Dewa Perang. Sebagian dari aset mereka telah dis