"Abu Delvin sudah lama dibuang oleh tiga keluarga besar.""Karena itulah, seluruh anggota Keluarga Lukito diusir dari Vila Pelarum, lalu tempat ini dijadikan sebagai tugu makam Delvin!" kata seorang penonton, memberi penjelasan.Saat ini, Robin dan Selvi memegang pakaian dan barang-barang yang pernah digunakan oleh putra mereka dengan erat, lalu memasukkan semua barang-barang itu ke dalam peti mati dengan sedih."Ayah, ini adalah mainan yang Ayah belikan untuk Livy ...."Elsy menggandeng Livy, meminta putrinya untuk memasukkan sebuah mainan bebek kecil ke dalam peti mati.Mendengar ucapan polos bocah perempuan itu, benar-benar membuat hati orang yang mendengarnya terasa sakit.Pada akhirnya, Elsy memutuskan untuk membawa Livy ke sini.Bagaimanapun juga, dia adalah putri Delvin satu-satunya.Setelah peti mati ditutup, peti mati tersebut pun dikubur.Kemudian, sebuah batu nisan ditancapkan di sana."Makam Delvin Darma."Siapa sangka, patung giok leluhur Keluarga Lukito yang berukuran bes
Setelah tertegun selama beberapa saat, semua orang sadar kembali."Ardika, kamu sedang membohongi siapa? Dewa Perang baru saja pergi, kamu menyebut-nyebut dirimu adalah dia lagi!"Jangankan Wulan yang berprasangka buruk terhadap Ardika tidak memercayai ucapan Ardika, bahkan Luna juga tidak percaya.Ardika bertanya dengan tenang, "Sayang, kemarin saat berada di Vila Pelarum, aku pernah mengatakan bahwa hari ini Keluarga Lukito harus pindah keluar dari Vila Pelarum, lalu Vila Pelarum akan dijadikan sebagai tugu makam Delvin. Semua anggota tiga keluarga besar harus ikut dalam proses pemakaman untuk memberi penghormatan pada Delvin. Saat itu, kalian merasa aku sedang membual, 'kan?"Ardika tidak pernah berpikir untuk menyembunyikan identitasnya dari Luna, karena Luna adalah istrinya.Biarpun Luna sudah mengetahui identitas aslinya adalah Dewa Perang, selama dia berpesan pada istrinya untuk menjaga rahasia tersebut, maka istrinya pasti tidak akan membocorkan rahasia itu kepada siapa pun.De
Luna tidak menyalahkan Ardika.Hari ini Ardika bisa aman dan selamat dari musibah saja sudah lebih dari cukup baginya.Hal apa yang bisa dibandingkan dengan satu keluarga selalu aman dan selamat? Tidak ada."Ayo kita pulang."Dua keluarga itu kembali ke Vila Cakrawala bersama.Saat makan siang, siaran berita Kota Banyuli menyiarkan serangkaian berita panjang mengenai pemakaman di Vila Pelarum hari ini.Pengaruh dari pemakaman tersebut masih berkelanjutan dan tak kunjung berhenti."Konser tunggal Fiona dibatalkan, sejumlah besar penggemar memadati lokasi penyelenggaraan konser dan menuntut agar uang mereka dikembalikan. Selain itu, agensi yang menaungi Fiona menyatakan bahwa pihak agensi sudah membatalkan kontrak dengan Fiona.""Fiona berinisiatif menyerahkan dirinya ke polisi, mengakui bahwa tuduhannya pada Delvin atas pelecehan terhadap dirinya dia lakukan karena instruksi dari tiga keluarga besar.""Simon, Kerry, Gisel dan yang lainnya juga menyerahkan diri mereka ke polisi ....""Me
Setelah menerima panggilan telepon dari Jesika, Henry segera mengirim orang ke kediaman Keluarga Mahasura ibu kota provinsi untuk menyampaikan ucapan Ardika kepada mereka.Di Vila Manhatam ibu kota provinsi.Hari ini, semua anggota inti Keluarga Mahasura berkumpul di sini.Mereka sedang mendiskusikan tentang bagaimana caranya untuk memperoleh keuntungan Kota Banyuli.Saat mereka sedang berdiskusi, mereka mendengar pesan dari utusan Kota Banyuli.Abraham, Kepala Keluarga Mahasura menatap semua orang dengan ekspresi muram dan bertanya, "Bagaimana pendapat kalian semua mengenai peringatan dari pecundang Kota Banyuli itu?""Kak, sekarang Ardika bukan pecundang lagi."Saat ini, Kendy berkata, "Menurut informasi akurat yang kami peroleh, bocah itu menyamar menjadi Raka dan membangun kembali Grup Bintang Darma. Tiga keluarga besar bahkan nggak bisa melakukan apa-apa untuk mengacaukan rencananya.""Sekarang tiga keluarga besar sudah dihukum oleh Dewa Perang. Sebagian dari aset mereka telah dis
Selama setengah bulan ini, setiap saat Rocky selalu ingin membuat Ardika menderita dengan tangannya sendiri.Dia ingin membalaskan dendam karena pria itu sudah mempermalukannya di acara pertemuan distributor itu.Dia segera membawa anggotanya bergegas menuju ke Kota Banyuli.Malam itu, Rocky mewakili Keluarga Mahasura ibu kota provinsi untuk menghadiri sebuah perjamuan malam yang diselenggarakan di Hotel Blazar.Semua pebisnis kaya dan berkedudukan tinggi di Kota Banyuli mendapat undangan untuk menghadiri perjamuan malam ini.Maksud dari perjamuan malam ini sangat jelas, yaitu menonjolkan bahwa Keluarga Mahasura ibu kota provinsi sudah kembali!Keluarga Mahasura berasal dari Kota Banyuli.Baru enam tahun berlalu.Pengaruh mereka di Kota Banyuli masih sama seperti dulu.Tidak perlu diragukan lagi, Keluarga Mahasura ibu kota provinsi adalah penguasa tertinggi Kota Banyuli!Tiga keluarga besar yang menyebut diri mereka sebagai penguasa Kota Banyuli, sesungguhnya masih di bawah naungan Kel
Sebenarnya, Wisnu dan Wulan datang menemui Rocky karena instruksi dari Tuan Besar Basagita.Kini, aset tiga keluarga besar sudah menjadi rebutan, tentu saja Tuan Besar Basagita juga tergiur.Namun, sekarang Grup Agung Makmur sudah ibarat kerangka kosong, semua sumber daya manusianya sudah beralih ke Grup Perfe.Bukan hanya tidak punya sumber daya manusia, Keluarga Basagita juga tidak punya dana.Karena tahu Keluarga Mahasura ingin memberi pelajaran kepada Luna sekeluarga, mereka pun berinisiatif untuk datang."Hmm, keluarga di atas segala-galanya. Ucapan kalian nggak salah."Rocky menganggukkan kepalanya, lalu bertanya, "Coba katakan apa yang Keluarga Basagita inginkan?"Begitu mendengar ucapan Rocky, Wisnu benar-benar sangat senang. Dia berkata dengan nada menjilat, "Kami ingin meminta bantuan Tuan Muda Rocky mewakili Keluarga Mahasura ibu kota provinsi untuk mengatakan beberapa patah kata baik mengenai Keluarga Basagita, agar kali ini Keluarga Basagita juga bisa mendapat bagian dalam
Lawan bicara Luna adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan kacamata.Aura akademikus yang kuat terpancar dari tubuh pria paruh baya itu.Orang ini bernama Fairus Kennedi, dia adalah dosen dari Universitas Denpapan sekaligus dosen pembimbing mahasiswa S3.Kali ini, dia diundang untuk menjadi ketua dewan juri sekaligus juri utama.Dia memiliki wewenang yang sangat besar.Tiba-tiba, ekspresi Fairus berubah menjadi muram. Dia berkata dengan dingin, "Ada apa, Nona Luna? Apa kamu sedang mempertanyakan profesionalismeku?"Luna buru-buru meminta maaf dan berkata, "Maaf, aku sudah bersikap nggak sopan. Pak Fairus, Bapak adalah orang yang berpendidikan tinggi sekaligus tokoh hebat dalam universitas, aku nggak berani meragukan Bapak.""Baguslah kalau begitu."Ekspresi Fairus baru sedikit membaik.Dia membenarkan posisi kacamatanya, lalu berkata, "Ini adalah hasil penilaian dewan juri, jadi sudah dipastikan hasil penilaian ini adil. Kalau nggak ada masalah lagi, silakan pergi.""Terima kasih
"Selain itu, kami diam-diam membuat perjanjian dengan dewan juri. Mereka memberi Keluarga Basagita dana bantuan sebesar empat triliun, maka Keluarga Basagita akan mengembalikan satu triliun sebagai 'ucapan terima kasih'."Wulan tidak takut Luna mengetahui tindakan curang yang dilakukan oleh Keluarga Basagita ini, dia tidak takut Luna mengekspos tindakan curang Keluarga Basagita.Karena dia tahu Luna pasti tidak berani menyinggung Keluarga Mahasura.Wulan tertawa dingin dan berkata, "Apa kamu tahu? Keluarga Mahasura juga mendapat dana bantuan sebesar delapan triliun."Saking terkejutnya, Luna membuka matanya lebar-lebar.Awalnya, Dewa Perang mengembalikan uang sebesar puluhan triliun itu untuk mendukung pembangunan Kota Banyuli, agar penduduk Kota Banyuli memperoleh keuntungannya.Namun, sekarang, dengan memanfaatkan jalur belakang, Keluarga Mahasura dan Keluarga Basagita sudah mengambil alih 12 triliun dari total dana bernilai puluhan triliun itu!Uang ini bisa menjadi modal bagi merek