Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 596 Hukuman yang Paling Kejam

Share

Bab 596 Hukuman yang Paling Kejam

Penulis: Sarjana
Kata-kata kejam yang keluar dari mulut Handi bahkan membuat kebanyakan anggota tiga keluarga besar ketakutan dan merinding.

Sejak Ardika menginjak kedua kakinya dan dia menjadi orang cacat, Handi benar-benar sudah berubah menjadi orang dengan gangguan mental!

Dorongannya untuk hidup sampai sekarang adalah keinginannya untuk membalas dendam.

Dia benar-benar ingin membalaskan dendamnya kepada Ardika!

Ardika juga sudah menyadari kondisi Handi saat ini.

Dia tertawa dan berkata, "Handi, aku nggak segila kamu."

"Satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah membiarkanmu terus hidup. Selain itu, kata-kata yang baru saja kamu ucapkan nggak akan terkabulkan selamanya."

Membiarkan seseorang tetap hidup dan menjalani kehidupannya dalam kegelapan tanpa harapan sama sekali adalah hukuman yang paling kejam.

"Bermimpi saja kamu!" teriak Handi dengan keras.

Dia ingin sekali menerjang ke arah Ardika sekarang juga, lalu menggigit tubuh orang yang paling dibencinya itu.

Beberapa anggota keluarganya segera
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kamituwo Dongkol
penulis kekurangan ide,.. pokok cerita selalu berulang pada masalah yg sama, tokoh utama LUNA terlalu bidoh untuk seorang CEO perusahaan besar
goodnovel comment avatar
Firman syah
1 bab perhari, mending baca novel yg lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 597 Acara Peresmian Jabatan Resmi Dimulai

    "Sssttt! Jangan berbicara sembarangan! Apa kamu mau nyawamu melayang?!""Seharusnya kamu sudah bersyukur berhasil membeli tiket masuk. Hanya segelintir orang yang bisa melihat Dewa Perang secara langsung seperti ini.""Selain itu, Keluarga Lukito adalah pemilik lokasi acara ini. Tapi, mereka juga ditempatkan di sini, 'kan? Mereka saja nggak berkomentar apa pun."Bisa menghadiri acara ini saja, semua orang sudah sangat puas.Bagaimanapun juga, ini adalah acara peresmian jabatan sekaligus acara internal tim tempur. Menurut peraturan yang berlaku, seharusnya acara ini tidak terbuka untuk umum.Mereka hanya disediakan bangku-bangku kecil, bahkan tidak ada tenda untuk melindungi mereka dari cahaya matahari.Tentu saja tidak ada yang melayani mereka dengan menyiapkan buah-buahan dan camilan untuk mereka di sini.Di antara orang-orang itu, biasanya mereka hidup serba berkecukupan, ke mana pun mereka pergi ada yang mengantar dan menjemput mereka. Sejak kapan mereka merasakan situasi seperti in

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 598 Mengurus Sedikit Urusan Pribadi

    "Orang itu adalah Dewa Perang? Walau aku nggak bisa melihat wajahnya dengan jelas, aku merasa dia biasa saja.""Eh, jangan cari mati!"Baru saja salah seorang anggota tiga keluarga besar melontarkan gumaman tersebut, dia langsung ditegur oleh banyak orang."Bukankah seorang tokoh hebat memang seperti itu? Walau dia terkesan biasa saja, semua orang tunduk padanya, bahkan sangat ingin menjadi anak angkatnya!""Ya, benar. Menilai seseorang dari penampilan luarnya, kalian benar-benar berpandangan sempit.""Penduduk biasa seperti kita sama sekali nggak berhak untuk menilai Tuan Dewa Perang!"Setelah berdiskusi sejenak, semua orang mulai bangkit dari tempat duduk mereka dan mengalihkan pandangan mereka ke panggung.Walaupun mereka tidak bisa melihat wajah Dewa Perang dengan jelas, tetapi tetap tidak mengurangi rasa hormat mereka kepada Dewa Perang."Hormat, grak!"Suara Draco yang berada di atas panggung menggema di seluruh tempat itu. Dia mengangkat lengannya dan memberi hormat militer.Sor

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 599 Pertemuan dengan Tuan Dewa Perang

    Sorot mata Liander dipenuhi dengan penantian.Keinginan Keluarga Septio Provinsi Aste adalah menjalin relasi dengan Thomas untuk memperluas bisnis mereka dengan tim tempur.Namun, kalau hari ini dia mendapat perhatian dari Dewa Perang, maka dia akan menjalin relasi dengan Dewa Perang.Kalau dia berhasil menjalin hubungan dengan Dewa Perang, tentu saja akan menjadi kabar baik di luar dugaan bagi Keluarga Septio Provinsi Aste!Fiona buru-buru menyeka keringat di wajahnya dengan tisu basah, lalu memperbaki riasan wajahnya.Hari ini dia bisa mendapat pengampunan dari Dewa Perang atau tidak berpengaruh pada kariernya. Hanya ada dua pilihan baginya, yaitu menjadi makin terkenal atau sepenuhnya diblokade dari dunia hiburan.Bahkan, ada sedikit harapan yang menyelimuti hatinya.Karena Dewa Perang masih muda dan bugar, kalau saja Dewa Perang tertarik padanya, dia bahkan tidak berharap untuk menjadi istri, selir maupun simpanan pria itu.Kalau dia bisa terlibat dalam "cinta satu malam" dengan De

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 600 Di Mana Letak Kesalahan Kalian

    "Di mana Liander dari Keluarga Septio Provinsi Aste?" tanya Dewa Perang yang berada di atas panggung sekali lagi.Bagaimanapun juga, Liander berwawasan cukup luas. Jadi, boleh dibilang reaksinya cukup tenang.Saat masih berjarak sangat jauh dari panggung, dia sudah mengangkat kepalanya. Dia ingin melihat bagaimana penampilan Dewa Perang.Namun, sebelum dia tiba di depan panggung, dia langsung berlutut di tanah."Cih! Bukankah dia adalah tuan muda dari keluarga terkemuka? Dia terlihat kuat saja di luar, tapi mentalnya lemah!"Anggota tiga keluarga besar terkekeh."Di mana tiga keluarga besar, yaitu Kepala Keluarga Lukito, Kepala Keluarga Hamdani dan Kepala Keluarga Santosa?"Di bawah kepemimpinan kepala keluarga tiga keluarga besar, anggota keluarga tiga keluarga besar sebanyak tiga ratus hingga empat ratus orang berjalan ke arah panggung dengan postur tubuh tegap.Namun, saat mereka masih dalam setengah perjalanan menuju ke panggung, anggota tiga keluarga besar mulai berlutut di tanah.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 601 Tujuh Dosa yang Mematikan

    Semua anggota tiga keluarga besar bersujud di lantai, tidak ada seorang pun di antara mereka yang berani membantah ucapan Dewa Perang."Dari luar berpura-pura menjalin hubungan persahabatan dengan Delvin, sahabatku, ternyata diam-diam mengatur kecelakaan mobil untuk membunuhnya, menuduhnya melecehkan Fiona, memaksanya melompat turun dari gedung, membuang abunya.""Dosa mematikan yang pertama adalah mengkhianati kepercayaannya!"Sambil menyebut dosa-dosa yang telah mereka perbuat, Ardika menatap mereka dengan lekat."Menghina orang tua, istri dan anak sahabatku, memaksa Elsy, istrinya untuk menikah lagi, serta mencelakai keluarganya, ini adalah dosa kedua kalian!""Menyusun rencana licik untuk membuat Grup Bintang Darma bangkrut, mencuri rahasia bisnis perusahaan, mencelakai dan menyakiti karyawan yang setia, ini adalah dosa ketiga kalian!""Memelihara kekuatan dunia preman untuk menekan saingan bisnis, merusak lingkungan bisnis Kota Banyuli, merebut aset milik orang lain, ini adalah do

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 602 Pemakaman Pertama Kali Dalam Sejarah

    Orang-orang memadati luar Vila Pelarum, bahkan masih orang yang tak terhitung jumlahnya sedang bergegas menuju ke Vila Pelarum.Sudah terjadi kemacetan parah di jalanan menuju vila.Suasana lalu lintas kacau balau.Departemen Lalu Lintas di bawah naungan Kediaman Wali Kota terpaksa mengirimkan anggotanya dalam jumlah besar untuk mengatur ketertiban lalu lintas.Sejak Kota Banyuli didirikan, pemakaman berskala besar seperti ini baru pertama kali terjadi!Karpet merah mahal yang secara khusus digelar di lokasi itu segera disingkirkan.Panggung mewah yang dibangun secara khusus segera dibongkar.Dekorasi bunga warna-warni juga disingkirkan.Demi menyiapkan acara peresmian jabatan ini dan menyenangkan hati Dewa Perang, tiga keluarga besar sudah mengeluarkan dana sebesar puluhan miliar.Kini, hanya dengan satu perintah dari Ardika, semuanya dihancurkan begitu saja!Seluruh bangunan Vila Pelarum didekorasi dengan dekorasi yang cocok untuk acara peringatan kematian Delvin.Bunga krisan tampak

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 603 Mengembalikan Dana Sebesar Ratusan Triliun

    "Abu Delvin sudah lama dibuang oleh tiga keluarga besar.""Karena itulah, seluruh anggota Keluarga Lukito diusir dari Vila Pelarum, lalu tempat ini dijadikan sebagai tugu makam Delvin!" kata seorang penonton, memberi penjelasan.Saat ini, Robin dan Selvi memegang pakaian dan barang-barang yang pernah digunakan oleh putra mereka dengan erat, lalu memasukkan semua barang-barang itu ke dalam peti mati dengan sedih."Ayah, ini adalah mainan yang Ayah belikan untuk Livy ...."Elsy menggandeng Livy, meminta putrinya untuk memasukkan sebuah mainan bebek kecil ke dalam peti mati.Mendengar ucapan polos bocah perempuan itu, benar-benar membuat hati orang yang mendengarnya terasa sakit.Pada akhirnya, Elsy memutuskan untuk membawa Livy ke sini.Bagaimanapun juga, dia adalah putri Delvin satu-satunya.Setelah peti mati ditutup, peti mati tersebut pun dikubur.Kemudian, sebuah batu nisan ditancapkan di sana."Makam Delvin Darma."Siapa sangka, patung giok leluhur Keluarga Lukito yang berukuran bes

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 604 Bualan Sudah Menjadi Kenyataan

    Setelah tertegun selama beberapa saat, semua orang sadar kembali."Ardika, kamu sedang membohongi siapa? Dewa Perang baru saja pergi, kamu menyebut-nyebut dirimu adalah dia lagi!"Jangankan Wulan yang berprasangka buruk terhadap Ardika tidak memercayai ucapan Ardika, bahkan Luna juga tidak percaya.Ardika bertanya dengan tenang, "Sayang, kemarin saat berada di Vila Pelarum, aku pernah mengatakan bahwa hari ini Keluarga Lukito harus pindah keluar dari Vila Pelarum, lalu Vila Pelarum akan dijadikan sebagai tugu makam Delvin. Semua anggota tiga keluarga besar harus ikut dalam proses pemakaman untuk memberi penghormatan pada Delvin. Saat itu, kalian merasa aku sedang membual, 'kan?"Ardika tidak pernah berpikir untuk menyembunyikan identitasnya dari Luna, karena Luna adalah istrinya.Biarpun Luna sudah mengetahui identitas aslinya adalah Dewa Perang, selama dia berpesan pada istrinya untuk menjaga rahasia tersebut, maka istrinya pasti tidak akan membocorkan rahasia itu kepada siapa pun.De

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1847 Apa Sudah Mendapatkan Izin Dariku

    Mendengar ucapan bibinya, perasaan putus asa menyelimuti hati Tina. Dia benar-benar tidak berdaya.Dia tahu jelas betapa tak berperasaannya ibu tirinya ini.Begitu wanita itu sudah mengambil keputusan, tidak ada yang bisa menghentikannya.Selama wanita itu sudah memiliki niat seperti ini, mungkin saat dia masih kecil, dia sudah menerima kabar kematian Alden.Apa Tina bisa melihat Alden menghadapi ajal begitu saja?Tentu saja tidak.Karena Alden adalah sosok yang sangat berjasa dalam hidupnya, ayah angkatnya itu benar-benar telah mengajarinya dan mendukungnya tanpa mengharapkan dukungan apa pun.Akhirnya Tina sudah membuat keputusan dalam hati, tekadnya sudah goyah. Dia mengangkat kepalanya dan berkata dengan sedikit linglung, "Bibi, aku akan pergi menemui ...."Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba suara seorang pria menyelanya."Ingin membunuh Alden? Apa sudah mendapat izin dariku?"Tepat pada saat ini, Ardika tiba-tiba berkata pada Violet, "Bibi, kamu pulang d

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1846 Menargetkan Alden

    Namun, Tina juga bukan tipe orang yang mudah untuk ditundukkan.Dia berkata dengan dingin, "Bibi, itulah sebabnya begitu aku dewasa, aku langsung meninggalkan Supham, mendatangi Kota Banyuli, kota kecil ini. Aku nggak menerima dukungan dari keluarga, juga nggak menyebutkan identitas asliku, nggak mengandalkan keluarga. Nggak ada yang tahu aku berasal dari Keluarga Bangsawan Dienga Supham.""Aku melakukan semua ini, agar aku bisa meraih pencapaian sendiri dengan mengandalkan kemampuanku sendiri, terlepas dari nasib harus berkorban demi keluarga di saat dibutuhkan!"Sangat jelas, ingin memintanya untuk tunduk adalah hal yang tidak memungkinkan."Jadi, apakah kamu sudah ada pencapaian?"Violet berkata dengan dingin, "Presdir Grup Lautan Berlian, raja preman Kota Serambi dan Kota Banyuli, inilah pencapaian yang kamu banggakan?""Tina, kamu terlalu naif, pencapaianmu yang nggak seberapa itu, di mata Keluarga Bangsawan Dienga dan Keluarga Bangsawan Sinatri, hanya dengan satu kalimat saja, se

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1845 Kepercayaan Diri Keluarga Bangsawan

    Karena itulah, saat dia menyampaikan pada keponakannya bisa memilih lima ratus perusahaan kuat sesuka hati dan memilih yayasan amal puluhan triliun sesuka hati, Violet sangat santai.Bagaimanapun juga, bahkan keluarga besar seperti Keluarga Mahasura dan Keluarga Sudibya, juga tidak berani mengucapkan kata-kata seperti itu.Kota Sewo yang disebutkan oleh Violet, adalah kota besar di mana kantor pusat cabang Organisasi Snakei Gotawa berada, juga merupakan pusat seluruh Kota Sewo.Ardika juga baru tahu, ada sebuah keluarga bangsawan seperti Keluarga Bangsawan Sinatri di Kota Sewo.Tentu saja, karena Keluarga Bangsawan Sinatri adalah sebuah keluarga bangsawan.Kalau begitu, pengaruh kekuasaan mereka juga tidak hanya terbatas pada Kota Sewo.Seluruh Gotawa, termasuk Provinsi Denpapan, Provinsi Aste dan sembilan provinsi lainnya, juga pasti di bawah pengaruh Keluarga Bangsawan Sinatri.Keluarga bangsawan ribuan tahun, keluarga besar ratusan tahun.Kalimat ini tidak hanya sekadar kalimat saja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1844 Keluarga Bangsawan Sinatri Sewo

    Selesai berbicara, Violet melirik Ardika sekilas dan berkata dengan dingin, "Kedatanganku ke Kota Banyuli kali ini atas instruksi dari ibumu, sekalian memberinya pelajaran, agar orang luar bisa melihat sikap Keluarga Dienga!"Ardika mengerutkan keningnya, lalu kilatan dingin melintas di matanya.Memberinya pelajaran?Dia bukanlah tipe orang lemah yang bisa diperlakukan oleh orang lain sesuka hati.Ekspresi Tina langsung berubah, dia buru-buru berkata, "Bibi, Yugo dilumpuhkan nggak ada hubungannya dengan kencan butaku.""Itu adalah kejadian setelahnya. Dia sendiri yang melakukan tindakan nggak benar. Dengan alasan ingin membalas dendam, dia menindas yang lemah dan ingin melecehkan wanita. Karena itulah, Ardika melumpuhkannya.""Kalau demi reputasi Keluarga Dienga, wanita itu ingin menyerang seseorang yang nggak bersalah, aku nggak akan terima!"Saat mengucapkan kalimat terakhir ini, sikap Tina sangat tegas.Karena dia tahu selama bisa mengembalikan reputasi Keluarga Dienga, Nyonya Kelua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1843 Anggap Saja Aku Menghina

    "Ya, benar."Ardika mengangguk sambil tersenyum, "Sebagai teman, sudah sewajarnya memberikan bantuan kecil seperti itu.""Apa katamu?! Memberikan bantuan?"Tidak tahu apa yang salah dengan ucapan Ardika itu, emosi Violet langsung meledak. Dia memelototi Ardika dengan marah dan berkata, "Berani-beraninya kamu bilang memberikan bantuan?!""Tahukah kamu setelah kejadian itu berlalu, ada berapa orang yang mentertawakan Tina?""Dengar-dengar, kamu adalah menantu benalu yang hanya bisa mengandalkan wanita?""Pria yang hanya bisa mengandalkan wanita sepertimu, biarpun hanya berpura-pura menjadi pacar Tina, juga hanya mencoreng reputasi Keluarga Bangsawan Dienga Supham!"Selesai berbicara, Violet memelototi Tina dengan tajam, seakan-akan menyalahkan keponakannya bertindak sembarangan.Senyuman di wajah Ardika langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia mendapati kemungkinan besar lidah tajam Tina, diwarisi dari bibinya yang satu ini.Begitu datang, wanita itu langsung menjulukinya sepert

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1842 Bibi Ingin Bertemu Denganmu

    "Selain itu, wanita itu memang cukup berkemampuan. Beberapa tahun yang lalu, saat Keluarga Dienga nggak stabil, dia berhasil menyelamatkan Keluarga Dienga dengan kemampuannya seorang diri.""Bahkan Thomas bisa menjadi Komandan tim tempur Provinsi Denpapan, juga merupakan hasil dari tindakannya.""Jadi, seluruh Keluarga Dienga tunduk padanya.""Terlebih lagi, dia menggunakan alasan demi kebaikanku, ingin aku menikah, anggota keluarga lainnya lebih nggak bisa berkomentar lagi."Sepertinya, Nyonya Keluarga Dienga yang satu ini memang cukup hebat.Sebagai wanita yang dinikahi oleh ayah Tina setelah bercerai, wanita itu bisa memegang kendali atas Keluarga Dienga.Terlebih lagi, Keluarga Dienga adalah sebuah keluarga besar, sangat jelas kemampuannya begitu luar biasa."Tapi, setelah berbicara sebanyak ini, sebenarnya apa tujuanmu memanggilku kemari?""Seharusnya aku nggak termasuk teman curhat yang baik, bukan?"Ardika berkomentar sambil merentangkan tangannya.Dia sudah memutuskan, dengan m

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1841 Pangeran

    Di kalangan kelas atas, keturunan keluarga besar biasa, biasanya disebut sebagai Tuan Muda.Keluarga besar di atas level itu, juga disebut sebagai Tuan Muda.Sementara itu, orang yang bisa mendapatkan julukan Pangeran, hanyalah keturunan keluarga bangsawan.Tidak ada peraturan khusus, tetapi makin banyak orang yang menggunakan panggilan dan julukan khusus itu, maka lambat laun menjadi sebuah kebiasaan dalam masyarakat.Selain itu, bahkan dalam internal keluarga bangsawan pun, bukan semua orang bisa mendapatkan julukan tersebut.Paling tidak harus orang-orang yang memenuhi kualifikasi untuk memperebutkan posisi sebagai kepala keluarga.Sejak dilahirkan, orang seperti ini sudah menduduki puncak dunia.Memiliki darah terhormat!Terhormat sejak lahir!Kata-kata ini cocok untuk mendeskripsikan orang-orang seperti ini."Apa kamu ketakutan?"Melihat ekspresi Ardika, Tina mendecakkan lidahnya dan berkata, "Tapi ini juga bukan salahmu. Keluarga bangsawan benar-benar sulit dibayangkan oleh kelua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1840 Tina Mau Kencan Buta Lagi

    Saat ini, Hamdi berkata, "Kali ini, karena kejadian yang menimpa Keluarga Dougli Galea, Perusahaan Investasi Mahasura berencana untuk meninggalkan Kota Banyuli. Mereka sedang menjual aset-aset mereka.""Lalu, mengenai beberapa rumah sakit swasta itu, kemarin Amir mengunjungi Kediaman Wali Kota secara pribadi dan menanyakan apakah Kediaman Wali Kota tertarik untuk mengambil alih rumah sakit tersebut atau nggak.""Menurutku, Amir melakukan tindakan ini, seharusnya untuk menunjukkan sikapnya pada Tuan."Ardika tertegun sejenak. Kemudian, di menyunggingkan seulas senyum main-main dan berkata, "Oh? Apa pada akhirnya Keluarga Mahasura sudah mulai ketakutan?"Zilwar sudah dilumpuhkan, menjadi seperti seorang kasim. Dia sudah bisa membayangkan Abraham selaku ayah kandung Zilwar pasti akan menggila.Karena itulah, dia meminta Davinko untuk mengirim Pasukan Pengawal Internal dari tim tempur. Selama beberapa hari ini, mereka yang bertugas melindungi Luna, Elsy dan yang lainnya.Sepertinya kematia

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1839 Kandidat Wali Kota

    Hari itu juga, Yutar langsung terbang ke Yedo, Negara Jepara, bertemu dengan penanggung jawab Grup Mitsun.Tanpa banyak berbasa-basi lagi, pihak Grup Mitsun langsung setuju untuk bertukar aset dengan Keluarga Dougli....Kediaman Wali Kota Banyuli.Setelah melepaskan jabatannya sebagai wali kota, Ardika baru pertama kali datang berkunjung.Namun, kali ini dia datang bukan untuk bekerja.Dia datang untuk membawa pulang barang-barang pribadinya yang diletakkan di sini.Sebelumnya, Ratu Ular memberinya Pedang Ular Gelap, Ardika juga meletakkannya di sini.Walaupun pedang tersebut hanyalah replika, tetapi merupakan bukti identitas seorang ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa. Kalau sampai barang ini beredar ke luar, pasti akan menimbulkan banyak masalah."Apa kandidat wali kota baru sudah ditetapkan?"Ardika mengajukan pertanyaan itu pada Hamdi dan Lukmi yang berada di belakangnya dan membantunya membawakan barang-barangnya.Hamdi berkata, "Belum, karena Kota Banyuli akan naik level, deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status