"Ezekiel, sekarang waktunya kamu tidur."Elena menutup buku dongeng yang tadi dibacanya dan langsung menatap Ezekiel yang kini belum kunjung menutup mata. Anak itu masih menatapnya dengan wajah serius. Seolah ada sesuatu yang ingin dibicarakan. "Ezekiel?""Bentar, Tante. Boleh tidak, malam ini Tante tidur di sini? Iel tidak mau sendiri.""Apa?""Ayah 'kan tidak ada, Tante di sini saja ya? Tidur sama Iel."Wajah Ezekiel terlihat memelas. Hingga Elena yang melihatnya, tidak dapat menolak. Dia juga tidak nyaman tidur di kamar Darryl. "Baiklah, Tante tidur di sini. Kalau begitu, sekarang pejamkan matamu.""Iel belum bisa tidur, Tante." Ezekiel mengusap matanya sambil sedikit merengek. Dia menampilkan wajah memelas dan membuat Elena terkejut. "Apa? Kenapa? Kamu memikirkan apa, Ezekiel? Apa ada sesuatu yang membuatmu khawatir?" Elena mencondongkan tubuhnya dengan khawatir. "Hmm, Iel penasaran, Tante. Beneran, ya, Tante mau nikah sama Ayah?""Apa?"Elena terkejut. Dia melotot saat mendenga
더 보기