"Makanlah, kamu sakit kan, tidak boleh telat makan." Shilla mengulurkan roti rasa coklat itu ke depan Elgar. Tanpa sadar Elgar tersenyum tipis, hatinya berbunga-bunga. Pasti Devon sudah memberi tahu kondisinya pada Shilla. Itu sebabnya Shilla nampak khawatir, apa mungkin kedatangannya Ke Jerman karena hal itu, pikir Elgar. Tak apa jika kepedulian Shilla hanya bentuk dari rasa iba. Setidaknya dengan penyakitnya ada kesempatan untuk mendekati Shilla. Kini dia tahu, alasan Tuhan membuat lambungnya sakit. Sebagai teguran dan berkah yang memberi jalan untuk kembali bersama Shilla. "Kenapa? Apa sebenarnya kamu tidak.... l" "Ti-tidak eh... maksudnya iya, aku sakit. Lambung dan ginjal ku bermasalah. Aku harus makan dan minum obat tepat waktu," jawab Elgar gelapan lalu mengambil sebungkus roti rasa coklat dari tangan Shilla. Ekspresi wajah Shilla berubah sendu. Ada sorot mata khawatir dan iba melihat orang yang pernah membuatnya bahagia kini harus mengalami masalah kesehatan yang cuk
Baca selengkapnya