Shilla tolong pikirkan baik-baik." Devon memegang tanganku namun dengan cepat aku tepis. "Maaf.. maaf, aku tidak bermaksud kurang ajar," Wajah pria itu terlihat menyesal. Kuhela nafas, menyesali keputusanku memenuhi permintaan Vero dan Devon untuk datang ke tempat ini. Tidak seharusnya aku kesini jika pada akhirnya membuat pikiranku ragu. "Shilla, seandainya yang kau pilih Nathan atau Ardi, InsyaAllah aku rela. Aku tahu mereka baik. Tapi, laki-laki itu, dia tidak pantas mendapatkanmu. Dia adalah penyebab..." "Cukup, sudah berkali-kali kamu mengatakannya." Selaku menatapnya tak suka. "Tapi kamu tidak percaya kan?" Devon terlihat kesal. "Pulanglah ke Indonesia cari tahu kebenarannya." Kualihkan pandangan kearah anak-anak yang berlarian dipandang rumput tak jauh dari tempat kami berdiri. Di kursi sebelah kanan Bi Saroh duduk tenang dengan pendangan ke arahku. Wanita kepercayaan Mommy Rosa itu mungkin akan langsung menelpon bodyguard jika tahu pria yang sedang berbicara d
Read more