Seketika ekspresi wajah Aland berubah. Mungkin ada baiknya dia mendengar Abian dulu. Apalagi kalau harus pulang di tengah malam dengan cuaca yang ekstrim saat ini, tentu dia hanya bisa menunggu di bandara nantinya."Hal penting apa yang ingin kau bicarakan?" tanyanya mempermainkan ujung jari tangannya. Namun, tekanan suaranya tampak lebih tenang dan tatapan matanya tertuju pada tangannya."Aku tidak bisa bicara di sini, Aland, karena ini menyangkut masalah yang kamu hadapi saat ini. Aku khawatir Tuan Besar memergoki kita dan berpikir yang lain-lain. Ini juga kalau kamu mau saja, aku tidak mau memaksa. Tapi ingat, di sini para pengawal dan pelayan, atau siapapun bisa mendengarnya, kemudian menyampaikannya kepada Tuan Daniel Halton."Aland menoleh kepada Theo yang tentu tidak mendengar percakapan mereka itu. Tapi melihatnya hanya mengangguk seperti mengiyakan, Aland pun ikutan mengangguk. Mungkin Abian sudah lebih dulu bicara dengannya."Hmm, iya. Karena percuma juga pulang dengan cuac
Read more