Semua Bab Tertawan Pesona Mantan Papa Tiri : Bab 51 - Bab 60

115 Bab

Kesepakatan Apa?

Tubuhnya bergetar hebat, kalau saja ia tidak berpegangan pada sisi meja, dirinya sudah ambruk. Kini Miley malah semakin kewalahan menguasai dirinya. Berkali-kali tubuhnya seperti tertarik ke belakang namun ia paksa bertahan berdiri tegak."Nah, berkas ini yang Daddy butuhkan. Lalu, kenapa kamu bilang tidak bisa memberikan bukti yang seperti ini tadi, Aland?" tanya Tuan Daniel memutar badan menghadap Aland. Sesaat Tuan Besar itu kembali sibuk membaca-baca kertas di tangannya. "Oke, ini jauh lebih baik dari enam bulan yang lalu. Tetapi Daddy masih perlu mempertimbangkan satu hal lagi padamu!" kecam Tuan Besar itu berdiri dengan jari telunjuk mengarah ke Aland yang sempat senang."Satu hal lagi? Apa itu, Dad?" buru Aland meremas telapak tangannya seraya menggeram. Ada saja hal yang dibuat-buat ayahnya itu untuk mempersulit dirinya. Kalau memang tidak niat menjadikannya sebagai pewaris keluarga Halton, tidak usah bertele-tele, langsung bilang saja. Yakin dengan dugaannya selama ini tid
Baca selengkapnya

Pura-pura Amnesia?

"Eh ... ke mana?"Miley ternganga melihat Aland hanya senyum-senyum berlalu, sementara dirinya masih sangat penasaran. Iapun berlari kecil membuntutinya sampai ke ruangan. "Aland, apa yang di maksud Tuan Daniel tadi?""Kamu kenapa sebenarnya, Miley? Kamu tidak tahu, apa pura-pura amnesia?" kata Aland dengan kedua alisnya tertaut, melotot kepada gadis yang menatapnya kebingungan."Sumpah, aku tidak tahu, Aland. Mana mungkin aku terus bertanya kalau aku tahu!" ketus Miley menghempaskan duduknya berseberangan meja dengan Aland."Hahaa." Aland merasa Miley hanya bercanda. "Oiya, kenapa kamu tiba-tiba datang kemari, Miley? Jangan bilang kamu merindukanku?" goda Aland mengedipkan sebelah matanya menggoda gadis yang terus menatapnya.Mendengarnya, Miley membuang wajah. Rasanya malu kalau harus mengakui itu benar, kepada pria aneh itu. Memang tadi sangat ingin bertemu dengannya, tetapi ..."Jangan mengalihkan pembicaraan, Aland," katanya sedikit gugup tidak bisa lagi menyembunyikan wajahnya
Baca selengkapnya

Bertengkar

Sudahlah, dia itu memang sangat pintar memulai perdebatan. Miley menepis tangan Aland mendahuluinya ke luar. "Ke mana, Miley?" Setengah berlari pria itu mengejar langkahnya yang terburu."Aku mau pulang!""Hakh, gadis keras kepala," geramnya menurut saja mengikutinya. "Miley, kita kan mau makan siang."Tidak ada sahutan dari Miley, gadis itu terus saja berjalan menuju gerbang keluar perusahaan. Sikapnya itu semakin membuat Aland menggeram."Miley, apa kau mendengarnya?" geramnya menekan nada suaranya.Namun, lagi-lagi gadis itu tidak menyahutinya. Ia berdiri di pinggir jalan seolah sedang menunggu seseorang. "Untuk apa kamu berdiri di situ, Miley?" Kesabaran Aland yang setipis tisu di belah tiga mulai menggertakkan gerahamnya."Menunggu Theo," sahut Miley tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya."What? Kau sudah gila!" seru Aland kembali menekan suaranya. Rasanya ingin menampar Miley untuk menyadarkan gadis itu.Melihat Aland terpancing api cemburu, Miley hanya tertawa kecil.
Baca selengkapnya

Menyelinap Dalam Kamar

Miley terbangun ketika tubuhnya terasa terhimpit berat badan seseorang. Tulang punggungnya terasa seperti kram menahan beban berat yang menelepon di belakang tubuhnya. Matanya mengerjap untuk mengumpulkan kesadarannya, sembari memutar otak cerdasnya. Namun, belum lagi bisa berpikir jernih, hidungnya kembang kempis mencium aroma tubuh Aland."Aland," desisnya lagi-lagi mengerjapkan matanya, memulihkan kesadarannya yang berpikir mungkin masih bermimpi itu. Benar, ada seseorang tertidur di belakangnya. Setelah tersadar penuh, dan menyadari itu Aland, Miley terjengkit dan turun dari ranjang."Kenapa dia bisa ada di sini?" gumamnya seperti bermimpi saja, belum bisa yakin itu Aland. Miley mengedarkan pandangannya ke seluruh isi kamar, setelah berulang-ulang mengucek matanya. Memastikan ia masih di apartemennya. Otak cerdasnya masih ingat jelas kemarin sore mereka berdua bertengkar. Kemudian iapun pulang ke apartemen dengan naik ojol. Lalu, merencanakan akan melarikan diri pagi-pagi sek
Baca selengkapnya

Cengengesan

Miley menaikkannya kedua alisnya tinggi-tinggi, ia tidak mengerti apa maksud Aland. Lagi siapa yang mau bertunangan dengan pria mengesalkan seperti dia."Gak," ketus Miley menggeram."Harus, karena kamu sendiri yang mengiyakannya kepada Ayahku, Miley.""Kapan? Aku cuma membicarakan itu denganmu bukan dengan Tuan Daniel, ya. Lagipula itu juga hanya untuk menutupi masa lalu mu dengan Mamaku dari Tuan Daniel nantinya." Aland hanya tertawa kecil. Pria itu bangkit langsung menuju ke kamar mandi. Sesaat setelah pintu menutup, suara berisik dari kucuran shower dari kamar mandi terdengar.Miley menggeser pandangannya ke jam dinding, masih pagi tapi Aland sudah mandi.Namun, ia tidak begitu memperdulikan itu, dan tetap melanjutkan tidurnya."Mandi sana, Miley." Di susul pria yang baru saja keluar dari kamar mandi itu, melemparkan handuk setengah basah kepadanya. Miley bergeming, hanya mengulurkan tangannya meraih handuk yang menutupi wajahnya, kemudian melemparkan asal."Miley!" panggil Ala
Baca selengkapnya

Suruhan Jason

"Jangan bilang sengaja menjebak ku!""Aku memang tak menjebak mu, Miley. Kamu yang kebiasaan gegabah melakukan sesuatu. Masih bersyukur itu hanya berkas pertunangan kita, bagaimana kalau berkas lain?" goda Aland senang membuat Miley kebingunganHakh, pria buaya ini pintar sekali bersandiwara memang. Jelas-jelas sengaja melakukan itu tadi. Pun berkas lain apalagi yang dia maksudkan."Berkas lain apa maksudmu?" tanya Miley sedikit gusar. Wajahnya memerah menahan emosinya. Merasa Aland sangat senang mempermainkannya saja. "Berkas pe ---""Tuan Muda!" seru Theo masuk ruangan tanpa mengetuk pintu, langsung menghampiri meja Aland, sekaligus memotong pembicaraan keduanya. Miley melihat pengawal tampan tersebut gugup dengan napas memburu, wajahnya juga tampak menegang. "Ada apa, Theo?" tanya Aland dengan raut wajahnya juga ikut menegang."Tuan Muda, ada seorang pria yang mengaku sebagai suruhan Jenny menunggu Anda di bawah. Dia ---""Urusan penting apa dia ingin bertemu denganku?" potongn
Baca selengkapnya

Serangan Dari Jason

"Aland! Kenapa membawaku kemari? A- aku belum membuat persiapan bertemu dengannya," mohon Miley tidak mau turun dari mobil. Telapak tangannya mulai berkeringat. Ia sangat takut bertemu Jason setelah membongkar rahasia Baren kepada Aland dan pengawal Aland tadi. Miley yakin pria suruhannya itu akan segera memberitahukan hal itu kepada Jason. "Miley, kamu tahu kalau Jason lah yang membunuh ibuku!" ungkap Aland menggertak gerahamnya. Raut wajahnya seketika memerah seperti menyimpan dendam yang amat besar.Tangannya mengepal sebelum melemparkan tinjunya di setir mobil.Miley ternganga, gadis itu hanya bisa menenggak liurnya kesusahan. Ia bahkan belum bisa percaya apa yang dikatakan Aland barusan, kalau Jason sangat jahat. Bukan hanya membunuh Adira, ayahnya, tetapi telah membunuh ibunya Aland."A- apa kamu yakin Jason pembunuhnya, Aland?" tanya Miley bergetar. "K- kenapa Jason membunuhnya?" Kedua tangannya mencengkram erat sisi kursi mobil. Tubuhnya maju mundur menahan tubuhnya yang
Baca selengkapnya

Jawab Saja Iya

"Aland, bagaimana dengan barang-barang ku di apartemen?" tanya Miley mengikuti Aland yang mondar-mandir di dalam kamar, dengan pandangannya. "Nanti pelayan yang membawanya kemari. Oiya, Miley, kamu yakin Jason adalah King Lion?" Aland balik bertanya seperti ingin meyakinkan kalau Miley tidak bercanda, atau menakut-nakutinya.Gadis cantik itu mengangguk karena ia sangat mengetahuinya. "Iya, aku sudah mengatakannya padamu.""Ekhhem, sebenarnya aku hanya belum yakin saja ternyata bajingan itu hanya seukuran Jason," ejek Aland dengan senyum smirk-nya.Namun, Miley bisa menebak dari raut wajah Aland yang berubah memerah seperti menahan amarah. Iapun hanya bisa menenggak liur, tidak tahu harus mengatakan apa untuk membuat Aland yakin kalau Jason bukan orang biasa."Iya, Jason menyembunyikan nama familiar nya sejak kasusnya beberapa tahun yang lalu, hingga ke pembunuhan Ayahku." "Hahk! Kamu bercanda, Miley! Untuk apa bajingan itu menyembunyikannya? Takut dibunuh Tuan Muda Aland Halton? Dan
Baca selengkapnya

Mengaku-ngaku

Miley menenggak liur dengan menumpulkan pandangannya pada Aland. Untuk kesekian kalinya, ia tidak berhenti mengutuki dirinya yang kebiasaan tidak fokus pada pembicaraan.Ingatannya kembali di mana beberapa kali, ia telah terjebak dalam rencana Aland, hanya karena keteledorannya sendiri. Maka untuk kali ini ia harus bisa menghindar dari jebakan Aland itu.Miley berdiri dan menggeser pandangannya kepada Tuan Daniel, pria itu juga tengah memelototinya seperti menunggu jawabannya."Ng ... maaf, Tuan Besar. Itu tidak benar," ucap Miley membungkuk hormat. "Kami hanya ---""Apa-apaan kamu ini, Miley? Kenapa tidak benar? Apa maksudmu?" cecar Aland kaget dengan jawaban Miley barusan.Miley mengerjapkan matanya, bingung dengan Aland yang tiba-tiba marah. Dalam hati ia juga takut kalau telah salah menjawab namun ia juga tidak mau terjebak rencana-rencana gila mantan papa tirinya itu."Iya, tapi itu tidak benar, kan?" sahut Miley mulai sedikit gelisah."Tidak benar bagaimana? Kamu yang mengakuiny
Baca selengkapnya

Merencanakan Pertunangan

Aland mencampakkan tasnya sembarang di sofa ruang tamu rumahnya. Tampaknya pria itu sangat kesal dengan tantangan Tuan Daniel tadi. Sepanjang perjalanan pulang dari kediaman Tuan Daniel, keduanya tidak terlibat obrolan apapun. Melihatnya seperti itu, Miley merasa kasihan juga. Mungkin kalau ia fokus dengan percakapan dengan Tuan Daniel tadi malam, mungkin keadaannya juga tidak seperti ini."Aland, aku minta maaf. Tidak tahu kalau jawabanku semalam jadi membuatmu seperti ---""Kamu tidak perlu minta maaf, Miley. Lagi pula kamu sudah meralat ucapanmu. Aku saja yang tak bisa mengendalikan rasa benciku kepada Abian," potong Aland merangkul mesra pundak Miley. Terdengar jelas bunyi gertakan gerahamnya.Miley merasa sedikit lega. Ia juga sempat takut melihat sikap Aland yang tiba-tiba berubah dingin. Takut pria itu akan memarahinya."Tapi benar, kan, yang kamu katakan kepada Tuan Daniel itu, Miley?" "Ahh, itu ..." Miley memalingkan wajahnya. Ia juga bingung harus menarik pengakuannya kepa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status