Все главы Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan: Глава 91 - Глава 100
152
Kebohongan Gus Fatur Pada Kiayi Musthofa
Kembali ke ruang perawatan dari kiayi Musthofa. Gus Fatur menunjukkan ekspresi wajah cemas. Ekspresi itu sengaja di buat Gus Fatur untuk menciptakan situasi klise bagi semuanya. Di mana Gus Fatur siap mengatakan pada kiayi Musthofa akan dirinya yang sudah melaporkan kehilangan dari Khadijah pada pihak berwajib. Padahal semua itu adalah kebohongan yang di buat oleh Gus Fatur.Setibanya di ruang perawatan dari kiayi Musthofa. Gus Fatur yang mempertahankan wajah sedih. Berusaha menenangkan semuanya dengan sebuah cerita karangan yang sempurna. Wajahnya terlihat begitu panik, menunjukkan bagaimana ia khawatir dengan kondisi dari Khadijah."Assalamualaikum Abi," ucap Gus Fatur masuk ke dalam ruang perawatan."Wallaikumsallam," jawab Fatimah dan kiayi Musthofa."Bagaimana Fatur? Apa kamu sudah melaporkan pada pihak berwajib?" Tanya kiayi Musthofa dengan penuh harap."Sudah Bi. Tapi menurut mereka, seorang tidak bisa dinyatakan hilang. Sebelum 2 X 24 jam. Jadi belum bisa di lakukan upaya apap
Читайте больше
Tempat Khadijah Di Sekap
Khadijah langsung berteriak sekencang mungkin saat dirinya sadar. Ia terlihat begitu marah dengan apa yang di lakukan oleh kedua penjahat tersebut. Mereka berusaha melakukan tindakan yang seharusnya tidak di lakukan pada Khadijah. Khadijah masih berusaha melepaskan tali yang mengikat tangannya dengan begitu kuat. Berharap keajaiban akan datang pada dirinya.Kedua penjahat itu tidak peduli, mereka tetap meminta Khadijah untuk tidak banyak bicara. Mungkin Khadijah akan semakin di buat merana oleh kedua penjahat tersebut. Jika Khadijah masih berusaha berbicara dengan suara yang cukup keras."Jika kamu tidak bisa diam. Kami akan melakukan kekerasan pada kamu. Makanya kamu diam!" ucap salah seorang penculik.Khadijah yang tidak takut dengan ucapan dari penculik tersebut. Balik membentak penculik itu dengan suara yang begitu keras. Dia merasa sama sekali tidak takut dengan penculik tersebut. Sehingga berani melawan sang penculik dengan suara yang begitu keras.Salah satu penculik mulai kesa
Читайте больше
Harapan Ferdi dan Gus Fatur
Gus Fatur terus mendesak Ferdi untuk segera menelpon ke pihak pondok pesantren. Gus Fatur merasa ini adalah kesempatan emas bagi Ferdi dalam menekan kiayi Musthofa. Gus Fatur khawatir, semakin lama justru akan semakin sulit bagi Gus Fatur dan keduanya dalam mendapatkan akses ke pihak pondok pesantren."Saya pikir, kita harus segera meminta pihak pondok pesantren untuk menyerahkan sertifikat tanah itu. Dengan jaminan dari Khadijah, sepertinya Firman sudah tidak akan berani untuk menolak lagi," ucap Gus Fatur."Kenapa mendesak seperti ini. Saya rasa, kita bisa melakukannya nanti. Tidak harus sekarang. Ini terlalu dini Gus Fatur," jawab Ferdi."Saya tidak setuju. Jika kita tidak melakukan sekarang. Mereka akan melaporkan semua ini pada pihak berwajib. Itu akan semakin runyam. Lebih baik sekarang kita desak pihak pesantren. Sehingga mereka tidak memiliki kekuatan apapun lagi," ucap Gus Fatur.Ferdi berpikir sejenak. Dia pun memikirkan apa yang di minta oleh Gus Fatur. Bukan hal yang sulit
Читайте больше
Akhir Pencarian Dari Gus Fiment
Letih dan capek begitu di rasa oleh Dini saat berada di tengah hutan. Tidak hanya capek saja, Dini pun merasakan lapar yang cukup besar. Perutnya terus berbunyi, menandakan sesuap makanan harus mengisi perutnya saat ini. Sudah pasti ini adalah alarm yang cukup genting bagi seorang Dini.Di sudut lain, Gus Fiment masih mencoba mencari jalan untuk menembus hutan. Dia masih begitu yakin bisa menemukan keberadaan dari Khadijah. Mengingat ia percaya Khadijah berada di hutan lindung tersebut. Namun ia belum tahu saja keberadaan dari Khadijah saat ini.Dini yang sudah tidak kuat lagi dalam melawan rasa letih yang ada. Mulai menjatuhkan tubuhnya ke atas tanah. Dia menyender pada sebuah pohon besar. Menghela napas yang begitu kuat. Memungkinkan dia mendapatkan energinya yang telah hilang.Melihat Dini yang sudah terlihat payah. Gus Fiment pun langsung menghampiri Dini. Dia segera mendekat ke arah Dini dengan tatapan wajah yang begitu lesuh. Ada sedikit rasa khawatir yang di alami oleh Gus Fime
Читайте больше
Ancaman Dari Penculik
Sebelum masuk ke dalam gubuk tempat Khadijah di kurung. Gus Fatur pun mengenakan sebuah topeng dengan bentuk monster. Tentu saja penggunaan dari topeng yang di lakukan oleh Gus Fatur, semata-mata untuk menghindari apa yang mungkin terjadi pada dirinya. Mungkin saja Khadijah akan tahu, jika Gus Fatur terlibat dalam penculikan dirinya.Begitu masuk ke dalam gubuk itu. Gus Fatur segera berbisik di telinga kanan Ferdi. Di mana ia meminta Ferdi untuk tidak memanggil namanya. Sebab itu akan berbahaya bagi Gus Fatur. Dia takut Khadijah akan tahu, jika orang yang berada di dalam topeng monster tersebut adalah Gus Fatur.Ferdi tentu tidak akan membuat Gus Fatur mati konyol. Dia mengatakan jika dirinya tidak akan pernah mengatakan nama dari Gus Fatur. Sehingga Gus Fatur akan tetap aman dari kemungkinan buruk yang terjadi. Satu hal yang membuat Gus Fatur begitu lega. Penyamaran yang di lakukan oleh dirinya pun akan tetap terjaga.Melihat Khadijah yang di ikat tali pada sebuah kursi berukuran kec
Читайте больше
Ancaman Kedua
Telepon rumah kembali berdering, Fachri berharap itu dari penculik tadi. Dia ingin mengatakan jika dirinya sama sekali tidak takut dengan apa yang akan di lakukan oleh penculik tersebut. Mengingat penculik itu adalah kumpulan orang jahat yang tidak memiliki nyali besar. "Assalamualaikum, Pondok pesantren Al-Madinah," ucap Fachri dengan lembut."Jika dalam waktu 2 X 24 jam, tidak ada respon apapun dari pihak pondok pesantren akan Khadijah. Sudah di pastikan dia aka mendapatkan tindakan yang tidak akan pernah di pikirkan sebelumnya," ancam penculik. "Jangan pernah sedikit pun kamu melakukan tindakan yang tidak baik pada Bibi saya. jika kamu melakukannya, saya tidak akan pernah lupa dengan apa yang kamu lakukan. Saya akan membalas apa yang sudah kamu perbuat pada Bibi saya," tegas Fachri dengan lantangnya. Mendengar Fachri yang marah besar pada penculik tersebut. Wati terlihat begitu panik. Dia melihat wajah marah yang merah. Di penuhi dengan amarah yang cukup hebat pada penculik ters
Читайте больше
Permintaan Ayah Dini
Hampir sebulan tidak bertemu dengan Dini. Ada rasa yang sulit di ungkapkan oleh ayah Dini saat ini. Dia memang sudah jarang berbicara dengan Dini. Tetapi dia masih menyimpan rasa rindu yang cukup besar pada Dini. Mengingat sudah hampir sebulan tidak melihat wajahnya di rumah.Ayah Dini pun memanggil Deni menghadapnya. Dia berharap Deni akan membantu dirinya dalam pertemuan dengan Dini. Sehingga ayahnya akan segera bertemu dengan Dini dalam waktu yang cepat.Deni dengan handphone di tangannya. Segera menghampiri panggilan yang di lakukan oleh ayahnya. Deni pun segera mematikan handphone miliknya. Sehingga Deni bisa leluasa untuk berbicara dengan ayahnya."Ada apa Yah?" Tanya Deni dengan raut wajah penasaran."Apa kamu mau mengantarkan ayah ke tempat Dini berada saat ini?" Tanya ayah Deni."Boleh, jika memang Ayah ingin bertemu dengan dia. Kapan kita akan pergi?" Tanya Deni dengan raut wajah penasaran."Mungkin sekarang kita akan pergi. Ayah begitu rindu dengan Dini," jawab ayah Dini.
Читайте больше
Gus Fiment Marah
Fachri datang ke ruang UKS dengan wajah yang begitu kesal. Bagaimana pun, Fachri merasa apa yang sudah di lakukan oleh Ferdi pada Khadijah adalah tindakan yang kurang ajar. Dia melakukan penculikan dengan tujuan untuk mendapat tanah di belakang pondok pesantren. Hal yang tidak akan pernah di bayangkan olehnya.Fachri segera menceritakan bagaimana kejahatan yang coba di lakukan oleh Ferdi. Tentu saja Fachri merasa sudah berada di titik amarah yang begitu besar. Tidak heran, Fachri pun ingin melakukan tindakan yang akan membuat Ferdi jera."Aku tidak tahu apa yang hendak di pikirkan oleh Ferdi. Dia mengatakan jika kita ingin Khadijah selamat. Kita harus menukar dengan lahan di belakang pondok pesantren. Dia mengatakan akan melakukan tindakan yang lebih lanjut, jika tidak mau menjual lahan itu. Ini gila," ucap Fachri dengan raut wajah kecewa.Gus Fiment yang sedang dalam keadaan sakit di bagian kaki. Segera bertindak dengan apa yang di sampaikan oleh Fachri. Dia merasa apa yang di lakuka
Читайте больше
Gus Fatur Mengelak
Semua mata tertuju pada Gus Fatur, ketika memasuki area ruang tamu rumah Kiayi Musthofa. Semuanya tidak bisa untuk tidak menaruh curiga pada Gus Fatur. Mengingat Gus Fatur merupakan salah seorang yang menginginkan tanah di belakang pondok pesantren di jual. Sehingga ia akan mendapatkan banyak bonus dari Ferdi. Merasa ada yang aneh dengan seluruh penghuni rumah. Gus Fatur yang kurang suka dengan cara menatap para anggota rumah. Segera membuat suasana rumah menjadi sedikit kondusif. Dia segera bertanya apa yang membuat seisi rumah menatap wajahnya dengan tatapan yang kurang baik. "Ada yang salah dengan ku?" Tanya Gus Fatur dengan tatapan bingung. Semuanya hanya terdiam dengan pertanyaan dari Gus Fatur. Sementara sebagian lainnya lebih memilih untuk menunduk. Menciptakan sebuah suasana yang tidak baik. Gus Fatur benar-benar di buat bingung oleh sikap para penghuni rumah. "Ada apa ini Firman. Jika Mas ada salah, cepat katakan. Jangan diam saja," ucap Gus Fatur dengan tegas. Gus Fimen
Читайте больше
Menghibur
Gus Fiment nampak masih terus terpikir akan kondisi dari Khadijah. Dia khawatir Khadijah akan mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari Ferdi. Apalagi respon dari pondok pesantren tidak begitu baik akan ancaman dari Ferdi. Itu yang membuat Gus Fiment masih cukup takut dengan segala hal yang mungkin terjadi pada Khadijah."Aku melihat semuanya akan menjadi buruk saat ini. Bisa saja ini akan menjadi hal yang paling bodoh. Tetapi aku tidak bisa melakukan apapun lagi. Semuanya begitu membingungkan. Ya Allah, lindungi adik hamba. Semoga dia dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada hal buruk yang akan datang pada dirinya," ucap Gus Fiment dengan raut wajah pasrah.Dini datang dengan segelas air hangat. Udara dingin di malam ini. Benar-benar membuat Dini tidak bisa mengelak dari rasa dingin yang datang. Sepertinya ini adalah malam yang paling dingin bagi Dini selama berada di pondok pesantren."Assalamualaikum Gus," sapa Dini."Wallaikumsallam Dini," jawab Gus Fiment dengan tatapan wajah les
Читайте больше
Предыдущий
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status