Home / Romansa / ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of ISTRI KESAYANGAN MR. BILLIONAIRE: Chapter 91 - Chapter 100

106 Chapters

bab 91

Didalam kamar hotelnya Nina memandang Stefano datar."Tunggu sebentar, aku akan mencarikan ponsel milikmu!" ucap Nina kemudian beranjak meninggalkan Stefano yang duduk di ruang tengah, diam meamnadang ke arahnya, dan kembali masuk ke dalam kamarnya untuk mencari ponsel milik Stefano yang sebelumnya masih disimpannya.Stefano tidak mengindahkan ucapan Nina yang mau mintanya untuk duduk menunggunya, sembari dirinya masuk ke dalam kamar untuk mengambil ponsel milik Stefano.Melainkan Stefano ikut memasuki kamar Nina dan berdiri memperhatikan Nina yang sedang mencari ponsel miliknya yang ada di dalam tas Nina. Sambil memberikan ponsel itu pada Stefano, Stefano mencoba memulai percakapan. "Jadi, Nina, apa rencana Anda di kota ini?" Stefano diam memandang wajah Nina yang begitu membuatnya semakin terpesona, dimana dirinya yang semakin lama memandangi wajah Nina.Melihat pandangan mata Stefano yang terus saja menetap ke arahnya, Nina jelas merasa tidak nyaman, namun dirinya tidak dapat mengu
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more

bab 92

"Janda memang selalu menjadi masalah di dalam masyarakat!" Jesslin menghina dengan merendahkan status Nina yang merupakan seorang janda, seolah Jesselim sengaja mengatakan hal itu untuk mempermalukan Nina di depan Stefano.Nina yang merasa lelah dengan penghinaan yang diberikan kepadanya tentu saja tidak akan diam, dan akan menuntut penjelasan dari Jesselin yang terus merendahkan satusnya."Sedari tadi kau selalu saja bicara Janda, janda. Apakah status jandaku begitu masalah bagimu!" Balasnya tidak mau kalah mengabaikan jika dulunya dia dan Jesselin memiliki hubungan baik yang kembali merenggang."Dasar Janda tidak tahu diri, sudah jelas janda masih saja merayu lelaki bujang!" Kemarahan Jesselin disaksikan oleh beberapa tamu hotel yang melihat perdebatan mereka.Sedangkan Stefano hanya berdiri dengan memijatkan keningnya yang berdenyut, melihat perdebatan antara dua wanita di hadapannya yang sama sekali tidak ada yang ingin mengalah, ataupun menghentikan sindiran saling balas yang mer
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

bab 93

Di tengah-tengah cekcok mereka, Nina memukul kekerasan di pintu kamar hotelnya, menyiratkan bahwa dia ingin mengakhiri pertengkaran itu. Jesselin masih berusaha memancing reaksi lebih lanjut dari Nina, tetapi Nina sudah menolak untuk terus terlibat dalam pertengkaran tersebut.Dengan tatapan marah Nina menatap Jesslyn dan ingin mengakhiri perdebatan mereka."Sudahlah, Jesselin. Aku tidak akan terus membahas ini. Pergi dari sini," kata Nina dengan suara yang penuh dengan penolakan.Dirinya kesal. Namun, tidak dapat berbuat apa-apa melihat banyaknya pengunjung hotel yang memperhatikan perdebatan mereka.Nina tidak menyangka jika kedatangan Stefano menemuinya di kamarnya akan membuat kesalahpahaman seperti saat ini.Sebelumnya dirinya tidak menyangka jika akan terlibat dalam perselisihan bersama dengan Jesselin, hanya karena seorang pria asing yang baru ditemuinya.Jesselin terdiam sejenak, mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Dia menyadari bahwa dia tidak akan mendapat apa pun den
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more

bab 94

Telinga Nina berdengung, tidak menyangka jika perdebatan anatara dirinya dan Jesselin akan membawanya betemu dengan kedua orang tua Stefano, pria yang baru di temuinya. Dan dihadapanya orang tua Stefano tanpa sungkan menyuruhnya dan Stefano untuk segera menikah.Jelas mejadian seperti ini tidak pernah terlintas dalam pikiran Nina."Tapi tapi, aku....""Aku tidak ingin dibantah!" ucap ayah Stefano, menyela Nina yang ingin menolak permintaan untuk segera menikah dengan Stefano putranya."Ayah!" Stefano tiba-tiba menegur ayahnya, entah mengapa dirinya merasa tidak senang saat ayahnya berbicara dengan nada keras dihardapan Nina, hingga segera menegur ayahnya.Ayah Stefano mengangkat sebelah alisnya, melihat putranya terlihat tidak senang saat dirinya menegur Nina."Stefano, sekarang keluarlah ll dan bawa Nina bersamamu untuk menikah hari ini. Sore ini juga kamu harus kembali ke rumah dan menunjukkan buku nikah kalian di depan ayah!" tegas Ayah Stefano, kemudian beranjak dari duduknya men
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

bab 95

Nina merasa terjebak dalam pernikahan yang tidak diinginkannya. "Sial, kenapa hidupku harus menjadi seperti ini, huft!"Malam itu, Nina memutuskan untuk menghabiskan waktu sendirian di bar. Dalam pencahayaan yang redup, dia duduk di salah satu sudut bar sambil meneguk minuman keras yang membuat dirinya semakin lupa akan kenyataan. "Mana lagi minumannya, aku ingin meminum semuanya," racau Nina sembari meneguk habis minuman alkohol di gelasnya. Wajahnya terlihat muram, dan setiap tegukan minuman semakin membuatnya larut dalam lamunan."Stefano, gara-gara kamu aku sampai terjebak dalam pernikahan denganmu. Kamu menjanjikanku pekerjaan dengam syarar menurutimu, tetapi apa yang aku dapat? Aku malah semakin terjebak dalam pernikahan ini denganmu. Seandainya aku bisa mengatakan kepada kedua orang tuamu jika sebenarnya kita tidak memiliki hubungan apapun, apa kedua orang tuamu masih akan memaksaku untuk menikah denganmu?"Entah apa yang merasuki Nina saat ini, atau mungkin itu semua penga
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

bab 96

Stefano membawa Nina masuk ke dalam apartemenya dan membantu menghilangkan bau alkohol pada tubuhnya di dalam kamar mandi."Ugh, lepaskan. Aku mau turun!""Diamlah, dan jangan bergerak. Aku melakukan ini juga karena kesalahanmu sendiri," gerutu Stefano dengan sedikit kesal, melihat Nina yang memberontak dalam pekukannya. Stefano tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Nina, sehingga memilih untuk menghabiskan waktunya dengan meminum minuman keras di Bar, hingga membuatnya seperti ini. Dengan mengenyitkan dahinya, Stefano kembali berkomentar. "Tubuhmu bau dengan alkohol, Nina. Jadi aku akan membantumu untuk membersihkannya," ucap Stefano memandang Nina yang masih memejamkan mata di dalam pelukannya.Stefano berjalan memasuki apartemennya, sebelum membuka pintu kamar mandinya dan membawa Nina untuk membantu membersihkannya."Tidak. Aku tidak mau, lepaskan aku!" Nina masih meracau. Namun, Stefano sama sekali tidak menanggapinya dan terus saja melakukan kegiatannya yang membasahi tubuh
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

bab 97

Di tempat berbeda, Jesselin melakulan pertemuan dengan Brams, yang memiliki rencana licik untuk menghancurkan Bryan. Rencana untuk menghapuskan Bryan dari posisi kepemimpinan perusahaan yang Jesselin anggap jika Brams lebih pantas menjadi pemimpin perusahaan. Di depan Jesslin, Brams duduk dengan memiliki pemikiran yang sama dengannya, yaitu Bram sngat ingin menghilangkan Bryan dengan bantuan Jesselin, yang akan bertugas untuk melakukan semua rencana mereka."Jadi bagaimana, Brams. Apa kamu setuju dengan rencana yang aku katakan?" tanya Jesselin membuka percakapan mereka, di mana Brams yang sedari tadi duduk menunduk memandang kopi yang ada di hadapannya.Brams, semula tidak menyangka saat Jesselin memintanya untuk melakukan pertemuan, ternyata karena Jesselin relah merencanakan keinginan untuk melakukan kerjasama dengannya.Kerjasama yang selama ini Brams harapkan untuk seseorang dapat membantunya, sekarang Jesselin datang dan menawarkan akan membantunya dengan mendukungnya menjadi p
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

bab 98

Di tempat berbeda, Nina dan Stefano baru saja terbangun dari tidur lelap mereka yang samar Nina dapat melihat wajah Stefano yang begitu dekat denganya. Nina merasa tidak yakin dengan apa yang dilihatnya, mengedipkan matanya beberapa kali memandang wajah Stefano yang begitu tampan di hadapannya.Bulu mata Stefano perlahan bergetar yang tak lama matanya terbuka memandang ke arah Nina. Sontak Nina segera membuang muka merasa malu saat Stefano menangkap basah dirinya niat buruknya."Kamu sudah bangun?" tanya Stefano memandang wajah Nina, yang menghindari tatapannya.Nina tidak mengatakan apapun dan hanya mengangguk mengiyakan. Namun, Stefano kemudian kembali berucap yang menyadarkan Nina dengan apa yang terjadi dengan mereka. "Sepertinya kamu sangat suka tidur dengan memelukku.""Apa?" Nilai tertentu mendengar ucapan Stefano kepadanya. Namun, sesaat kemudian Nina sadar dengan apa yang baru saja dikatakan Stefano.Sesungguhnya, Nina merasa malu melihat ia dan Stefano tidur dengan saling
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

bab 99

Setelah tiba di kota A, Bryan turun dari pesawat pribadinya dengan menggandeng tangan Ayana."Ayana, hari ini aku tidak menemanimu untuk pulang bersama, ada sesuatu hal yang harus aku kerjakan, apa tidak masalah jika aku meninggalkan mu?" ujar Bryan saat berjalan sembari menggandeng tangan Ayana, menuju mobil yang terparkir.Ayana diam mendengar ucapan Bryan, pandangan matanya hanya tertuju ke arah mobil di mana Bryan akan meminta asisten Davin untuk mengantarnya pulang.Di depan sana asisten Davin tengah berdiri di dekat mobil, menunggu kedatangan Bryan yang baru saja kembali dari kota B."Bryan, kenapa kamu tidak kembali pulang dulu bersamaku? Lagi pula kita baru saja tiba bukankah seharusnya kamu kembali beristirahat," ayahnya merasa tidak rela untuk melepaskan Bryan dan kembali bekerja. Entah mengapa, perasaan Ayana mengatakan jika sesuatu hal buruk bisa saja terjadi kepada Bryan, yang membuatnya merasa ketakutan jika harus berpisah daru Bryan.Bryan menghentikan langkah kakinya d
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more

bab 100

Bryan merasa khawatir setelh melihat CCTV yang di tunjuk 'kan padanya, sesaat Bryan memutar perhatian kepada mantan istrinya, Nina. Bryan ingin mengelak dan mengatakan jika Nina tidak mungkin terlibat dalam masalah ini, tetapi pemikirannya yang mengingat kembali dimana Nina sangat tidak menyukai Ayana, sehingga membuat Bryan mau tidak mau memiliki pemikirkan, jika mungkin saja Nina terlibat dalam kejadian ini.Bryan masih tetap berada di rumah sakit, memastikan keadaan asisten Davin baik-baik saja sebelum, Bryan kembali meninggalkan ruangannya. Sesaat kemudian beberapa Dokter yang melakukan operasi kepada asisten Davin, mengabarkan kepada Bryan jika kondisi asisten Davin mulai membaik. Bryan mengerti, dan memutuskan meninggalkan Rumah Sakit. Tetapi sebelum itu, Bryan menugaskan kepada beberapa bawahannya untuk tetwp menjaga asisten Davin yang saat ini tengah dirawat. Bryan tidak ingim jika orang yang sebelumnya melakukan penembakan kepada mobil asisten Davin, akan kembali datang da
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status