“Rin, lo mau apa?”“Oh, gue mau ice americano.”Pandu mengangguk paham. “Mbak, saya pesan ice americano yang dingin ya.”Baru saja Miquel dan Rindu hendak berlalu. Tapi mendengar ucapan Pandu, keduanya otomatis berbalik lagi. Menatap barista dengan kikuk.“Maaf mas, maksud teman saya itu ice americano. Maklum ya, kadang kadar nutrisi di otaknya itu melebihi batas. Jadi agak gini emang modelannya,”ujar Rindu.“Maksud lo apaan sih? Kan ice americano itu dingin.”Pandu nyeletuk.“Ice americano sudah melambangkan dingin. Lo gak usah bilang kata dingin lagi,”jelas Miquel dan lekas mengikuti Rindu yang sudah pergi lebih dulu.Pandu terkekeh. Benar juga. Dia menatap kembali barista di depannya. “Ice americano yang dingin, 3 ya mbak.”Rindu dan Miquel menghela nafas. Sudah di bilangin tapi bebal. Ya sudahlah lah ya, Pandu itu memang seperti itu. Di kantin, ketiganya terbaring lemas karena begadang ikut operasi.“Rin, lo tau gak?”“Apa, Ndu? Nanya mulu deh dari tadi. Kayak lo gak capek apa?”“
Last Updated : 2023-11-06 Read more