Home / Romansa / Rantai Hasrat (Oliver&Nicole) / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Rantai Hasrat (Oliver&Nicole): Chapter 191 - Chapter 200

206 Chapters

Bab 191. Bantuan dari Shawn

#Flashback On. Oliver berdiri di depan kamar Nicole, dan mencoba menjawab panggilan telepon, tapi sayangnya signal ponselnya tidak bagus. Raut wajah Oliver berubah menjadi kesal karena ponselnya tak ada signal. Sejak Joice berada di penjara, pikirannya menjadi tak bisa fokus. Itu kenapa di kala ada telepon masuk meski dari nomor asing, dia takut kalau itu adalah informasi penting. “Oliver?” Shawn memanggil Oliver yang baru saja keluar dari lift.“Kau di sini?” Oliver membalas tatapan Shawn.Shawn mendekat. “Ya, aku ingin melihat Nicole. Kenapa kau turun? Siapa yang menjaga Nicole?”“Ponselku tidak ada signal.” Oliver mengulurkan ponselnya, ke hadapan Shawn.Shawn mengangguk paham.“Jika kau ingin melihat Nicole, duluan saja. Dokter sedang memeriksa keadaan Nicole,” jawab Oliver datar.“Ya sudah, aku ke atas dulu,” balas Shawn.Oliver mengangguk merespon ucapan Shawn. Detik selanjutnya, Oliver menuju ke luar rumah sakit demi mencari signal ponselnya, sedangkan Shawn naik ke dalam lif
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 192. Putusan Hakim

“Tunggu …”Suara keras memasuki ruang persidangan yang sudah memanas. Semua yang ada di sana mengalihkan pandangannya ke arah pintu—menatap terkejut Oliver yang datang bersama dengan Nicole yang terduduk di kursi roda.Keluarga Geovan, De Luca, Maxton, dan Osbert terkejut melihat kehadiran Oliver dan Nicole. Mereka sama sekali tak ada yang tahu kalau Nicole sudah siuman. Joice yang duduk di kursi tersangka tersenyum melihat kehadiran Oliver dan Nicole. Pun Samuel yang dalam posisi berdiri, ikut tersenyum lega melihat kehadiran Oliver dan Nicole. Tak sama sekali ada yang menyangka Oliver dan Nicole akan tiba di persidangan Joice.Jika banyak yang senang melihat kehadiran Oliver dan Nicole, lain halnya dengan Marcel yang kini melayangkan tatapan dingin dan tajam ke arah Oliver dan Nicole. Amarah dan emosi mulai menyelimutinya. Otaknya sudah menduga kehadiran Oliver dan Nicole hanya akan berusaha membela Joice.Sang hakim menatap Oliver dengan tatapan serius. “Anda siapa, Tuan?”Oliver m
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 193.  Masih Sangat Mencintaimu, tapi Berhenti Berharap Padamu

Samuel meminta seluruh keluarganya untuk lebih dulu pulang. Tepat di kala sang hakim menyatakan Joice tak bersalah, dan terbebas dari tuntutan, keluarga besar Joice memeluk Joice begitu bahagia. Bahkan keluarga Marcel pun berada di pihak Joice.Semua keluarga besar Marcel tak ada yang berada di pihak Marcel. Termasuk kedua orang tua Marcel. Saat sang hakim ketua memutuskan Joice terbebas dari segala tuntutan hukum, seluruh keluarga amat bahagia. Semuanya tak henti bersyukur karena Joice terbebas. Terutama kedua orang tua Joice—yang paling sangat amat bersyukur.Samuel meminta seluruh keluarganya untuk lebih dulu pulang, karena menghindari kerumunan wartawan. Pria paruh baya itu yakin bahwa di depan sana sudah ada puluhan wartawan sudah menunggu berita tentang Joice.Oliver juga sudah membawa Nicole pergi dari sana. Pasalnya, dia tak bisa berlama-lama membawa Nicole keluar. Kondisi Nicole yang belum sehat, membuat Oliver harus segera membawa kembali Nicole ke rumah sakit.“Terima kasih
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 194. Semua Telah Berakhir

“Nona Joice Osbert, bisa ceritakan tentang persidangan di dalam?”“Nona, jadi Anda benar-benar sudah dinyatakan bebas dan tidak bersalah?”“Nona, menurut kabar Anda menaruh hati pada Tuan Marcel De Luca, sampai tega mencelakai Nona Penelope Yale. Apa berita itu benar?”“Tuan Samuel Maxton, mohon berikan sedikit saja jawaban.”Rentetan pertanyaan dari wartawan bertubi-tubi pada Joice dan Samuel yang berjalan menuju ke halaman parkir. Ada Shawn di samping mereka. Pun selain itu banyak pengawal yang berkeliling menghadang para wartawan agar tak bisa mendekat pada Joice. Tentu Samuel sudah mempersiapkan banyak penjaga. Samuel menghentikan langkahnya sebentar, dan menatap para wartawan itu. “Joice sudah bebas dan terbukti tidak bersalah. Penelope Yale menggunakan cara liciknya untuk membuat seakan Joice bersalah. Aku harap tidak ada lagi pemberitaan yang menyudutkan Joice.” Samuel membawa Joice masuk ke dalam mobil, dan segera melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu—bersamaan dengan mo
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 195. Kejujuran Mayir  

“Ahg—” Dokter Ariel meringis kesakitan di bagian kepalanya, kala dia sudah membuka kedua matanya. Dokter cantik itu baru saja siuman, tapi seketika Dokter Ariel terkejut melihat Shawn duduk di sampingnya.“Kau—” Otak Dokter Ariel seakan blank, tidak mampu berpikir di kala melihat Shawn. “Kau sudah siuman?” Shawn menatap Dokter Ariel lekat.Beberapa detik, Dokter Ariel terdiam, berusaha mengingat apa yang terjadi padanya sampai dirawat. Tiba-tiba raut wajah Dokter Ariel berubah ketika kepingan memorinya muncul—tentang kejadian yang menimpa Nicole.Kepanikan melingkupi Dokter Ariel. Jantungnya berdetak kencang. “Tuan, Nyonya Maxton—”“Nicole baik-baik saja. Dia berhasil diselamatkan. Thanks, kau sudah berjuang menyelamatkan Nicole,” ucap Shawn yang langsung memotong ucapan Dokter Ariel. Pria itu tahu bahwa pasti Dokter Ariel mencemaskan keadaan Nicole.Napas Dokter Ariel berembus lega mendengar ucapan Shawn. Paling tidak, dia bisa tenang karena pasiennya sudah berhasil diselamatkan. Su
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 196. Pernikahan Mayir dan Esther

Pesta pernikahan Mayir dan Esther digelar secara sederhana. Yang datang hanyalah kerabat terdekat. Pun pesta pernikahan diselenggarakan di rumah kediaman Tristan. Banyak keluarga yang hadir, termasuk beberapa rekan bisnis dari Tristan Group. Seluruh keluarga besar Oliver juga banyak yang hadir ke pernikahan Mayir dan Esther. Tentunya semua orang bahagia mendengar kabar tentang pernikahan Mayir dan Esther. Sebab memang Mayir dan Esther adalah pasangan yang sangat cocok.Esther, sosok wanita yang sangat baik dan lembut. Wanita paruh baya yang masih sangat cantik itu selalu tulus memberikan kasih sayang pada Nicole dan Shania. Nicole yang sudah tidak lagi memiliki ibu, sekarang bisa merasakan kasih sayang seorang ibu, walaupun tentunya ibu kandung Nicole tidak bisa digantikan.Shania yang tengah dalam keadaan mental yang kurang baik, mendapatkan kasih sayang dari Esther adalah sesuatu hal yang luar biasa. Ibu kandung Shania mendapatkan hukuman berat di penjara. Dalam kondisi mental Sha
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 197. Tidak Ada yang Bisa Menggantikanmu

Beberapa bulan berlalu … Usia kandungan Nicole memasuki minggu ke tiga puluh lima. Perut Nicole sudah sangat membuncit. Hal itu yang membuat Oliver melarang Nicole untuk bekerja. Pekerjaan Nicole seluruhnya sudah diserahkan pada Sadie. Pun tentu Oliver meminta salah satu orang kepercayaannya untuk membantu asisten pribadi Nicole. Bisa dikatakan sejak menikah sudah lama sekali Nicole tidak mengurus pekerjaan. Adapun yang dia urus jika memang asistennya membutuhkan persetujuannya. Well, wajar saja, karena Nicole hamil sebelum menikah. Jadi Oliver sudah sangat overprotective. Apalagi Nicole sempat mengalami kecelakaan parah yang diakibatkan kegilaan mantan kekasih Marcel.Marcel sudah meninggalkan London. Entah di kota mana Marcel singgah. Sebab terakhir, Oliver mendengar kabar Marcel tidak berada di Milan. Pun seluruh keluarga membiarkan, karena memang mereka tahu bahwa Marcel paling tidak suka jika sampai ada yang ikut campur urusannya. Masalah tentang Joice kemarin sudah menyita pi
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 198. Kejadian Saat Makan Malam

“Iya, Mom. Aku sudah meminta pelayan menyiapkan makan malam untuk kita. Kau tidak usah membawa makanan apa pun. Makanan yang sudah disiapkan sangat banyak.”“Hm, tadinya Mommy ingin membuat cake.” “Tidak usah, Mom. Dessert juga sudah disiapkan. Kau tidak usah repot-repot. Kau dan Dad cukup datang saja. Semua menu makanan sudah disiapkan.”“Baiklah, Sayang. Sampai nanti malam.” “Iya, Mom. Sampai nanti malam.”Panggilan tertutup. Nicole meletakan ponselnya ke tempat semula. Tampak senyuman di wajah wanita itu terlukis begitu hangat. Hari ini adalah hari di mana Nicole akan makan malam bersama dengan keluarganya. Pun tentu ibu tiri dan saudara tirinya juga akan datang.Nicole sekarang sudah tidak lagi memanggil Esther dengan sebutan ‘Bibi’. Sekarang, dia sudah memanggil Esther dengan sebutan ‘Mommy’. Jika dulu, Nicole tidak pernah dekat dengan ibu tirinya, kali ini dia sangat dekat dengan ibu tirinya yang baru.Sosok Esther bukanlah sosok ibu tiri yang kejam. Malah yang ada Esther sela
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 199. Perfect Ending

Oliver mondar-mandir panik di dalam ruang bersalin. Suara jeritan menggema membuat Oliver tidak bisa tenang. Dua jam lalu, dokter mengatakan masih belum waktunya, karena kepala bayi belum terlihat. Teriakan sakit Nicole disebabkan oleh kontraksi. Masih butuh beberapa waktu sampai waktunya siap untuk Nicole melahirkan.Oliver nyaris gila akibat kepanikan dan ketakutannya. Berkali-kali dia meminta dokter untuk memberikan obat agar istrinya tidak kesakitan, tapi sang dokter mengatakan bahwa kontraksi adalah hal normal dirasakan ibu hamil.Otak Oliver seakan blank tidak mampu berpikir jernih. Pria itu tidak tahu harus melakukan apa selain mondar-mandir tidak jelas. Setiap kali sang istri menjerit kesakitan, membuat seluruh tubuh Oliver seakan mati rasa.Dulu, di kala ibunya melahirkan adiknya, dia tidak ikut di dalam ruang bersalin. Hal itu menyebabkan Oliver tak tahu perjuangan seorang wanita hamil. Yang Oliver lihat sekarang—sang istri seperti berada di ambang kematian.“Ahg!” jerit Nic
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

Bab 200. Extra Part

Satu tahun berlalu … “Olivia, jangan naik-naik ke atas meja, Nak.”Nicole mendesah panjang dengan raut wajah yang begitu kelelahan. Olivia—putri pertamanya yang baru bisa berjalan itu amat sangat aktif. Baru saja Oliva berusia satu tahun—dan harapan Nicole adalah Olivia menjadi anak yang tenang dan lembut seperti anak-anak perempuan lain.Sayangnya harapan Nicole tinggal harapan. Semakin hari Olivia semakin aktif. Dua pengasuh saja harus menjaga Olivia dengan baik. Pasalnya, jika tak diawasi, Olivia selalu saja berusaha memanjat posisi tempat yang tinggi. Hal itu yang membuat Nicole khawatir luar biasa. Ucapan Nicole tak didengar oleh Olivia. Balita kecil itu terus memanjat meja. Dengan penuh waspada, dua pengasuh sudah siaga merentangkan tangan—berjaga jika sampai Olivia terjatuh, maka dua pengasuh itu berhasil menangkap tubuh Olivia.Nicole memijat keningnya di kala rasa pusing menyerangnya. Menjaga Olivia harus extra hati-hati. Beberapa minggu lalu saja, Olivia hampir tercebur ke
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more
PREV
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status