All Chapters of MAAF, AKU SELINGKUHAN SUAMIMU, MBAK: Chapter 21 - Chapter 30

47 Chapters

MAUKAH?

Danu hanya bisa terdiam saat mendengar kedua anaknya yang begitu antusias menceritakan jika mereka menginginkan mamanya untuk segera menikah. Dan lebih parahnya lagi mereka sendiri yang berniat menjodohkan Rena dengan seseorang yang sebenarnya pernah ia temui sebelumnya.“Kok kamu enggak pernah cerita sih, Ren? Tega banget!” protes Bela yang merasa ketinggalan informasi tentang Rena.“Bu-bukan begitu, Bel, sebenarnya aku juga enggak tahu masalah ini.” Rena terlihat kikuk karena ia memang tak tahu sama sekali tentang rencana anaknya. Ditambah lagi dengan tatapan Danu yang begitu tajam, membuat nyalinya semakin menciut.Danu memutuskan untuk meninggalkan meja makan dan berpura-pura menelepon. Dadanya begitu terbakar saat tahu jika akan ada seorang lelaki yang berhasil menggantikan dirinya dihati Rena dan kedua anaknya. Meski begitu ia sudah tak berhak marah karena Rena bukan lagi tanggung jawabnya dan wanita itu juga berhak berhubungan dengan siapa pun. “Selamat ya, Nak. Semoga kamu
Read more

MENCOBA

Huda meneguk sisa kopi digelasnya sebelum beranjak pergi sembari menyulut rokok yang baru saja diselipkan dimulutnya. Ia memutuskan untuk keluar untuk sekedar mencari udara segar berharap bisa sedikit menenangkan pikirannya yang kacau sejak pulang dari rumah Rena siang tadi. Seumur hidup baru kali ini perasaan Huda diporak-porandakan oleh seorang anak kecil yang baru menginjak bangku SMP. Semenjak menyandang status sebagai duda, sebenarnya ia sudah sering kali dijodohkan bahkan dilamar seorang wanita. Bahkan keluarganya pernah berpuluh kali mengatur pertemuan dengan seorang wanita berharap Huda dirinya segera memiliki pendamping hidup namun hingga saat ini semua wanita itu tak ada berhasil menggetarkan hatinya.Tapi siang tadi semua berubah tepatnya saat seorang anak laki-laki secara langsung memintanya sebagai ayahnya. Bak turun hujan setelah kemarau panjang, permintaan itu berhasil menyejukkan hatinya yang telah lama gersang. Setelah memutuskan bercerai dengan mantan istrinya, Huda
Read more

CARI MASALAH

Tubuh Rena mematung saat melihat rumah megah yang terhampar di depannya. Seumur hidup baru kali ini ia melihat secara langsung sebuah tempat tinggal yang biasanya hanya bisa dilihat di sebuah gambar atau situs internet dengan kata kunci rumah mewah. Rumah dua lantai bercat putih itu terlihat megah dengan dua pilar penyangga teras yang menjulang tinggi serta beberapa ukiran yang terlihat membingkai pintu dan jendelanya. Belum lagi halaman luas serta taman yang berisi banyak bunga berharga mahal cukup menunjukkan golongan sang pemilik rumah.Beberapa saat berdiri, Rena semakin terperanjat saat melirik merek mobil yang baru saja naikinya. Bukan model atau penampilannya, melainkan merk yang terpampang dalam bumper depan mobil tersebut. sebuah mobil SUV kelas tertinggi berharga fantastis yang tentunya hanya bisa dibeli oleh orang berpenghasilan selangit. Jangan tanya mengapa ia hafal harga mobil, karena tak jarang nasabahnya menggunakan surat-surat kendaraan sebagai agunan pinjaman.“Aku
Read more

BAPAK

Danu menatap tajam seorang lelaki yang kini tengah bergurau dengan kedua anaknya. Dari tingkah mereka, ia tahu jika Hana dan Hafiz begitu akrab dengan lelaki yang selalu mereka sebut sebagai calon ayahnya pun dengan Rena yang kini mulai bisa tersenyum. Meski merasa sesak, namun ia harus mencoba mengikhlaskan wanita yang hingga kini masih begitu dicintainya telah menemukan bahagianya bersama orang lain.Danu mencoba tersenyum saat lelaki yang telah menyelamatkan anak dan mantan istrinya itu datang menghampiri dengan menggendong Hana, ia paham jika sebentar lagi lelaki itu pasti akan menyapanya.“Apa kabar, Mas?” tanya Huda menyalami Danu.“Baik. Terima kasih sudah membantu Rena dan anak-anak sampai sejauh ini.” Danu menyambut uluran tangan lelaki yang ia taksir sebaya dengannya.“Tak masalah, lagi pula aku dan Rena sudah berkomitmen untuk menjalani hubungan yang lebih serius.” Rena yang mendengar jelas obrolan lelaki di depannya memilih diam karena ia sudah terbiasa dengan omongan Hu
Read more

SEBUAH KEPUTUSAN 1

Dengan sigap Rena merapikan meja yang sudah lebih dari lima tahun menemaninya. Hari ini adalah hari terakhirnya bekerja ditempat yang selama ini menjadi lantaran jalan rezekinya. Setelah mengonfirmasi keadaan Bapak melalu orang suruhan Huda, Rena jadi tahu jika Bapaknya sudah hampir setahun menderita komplikasi penyakit dalam dan sudah hampir tiga bulan ia hanya tergeletak tak berdaya menunggu antara hidup atau mati. Oleh karena itu Rena memutuskan berhenti bekerja demi menemui orang tuanya. Meskipun terasa berat karena ia hanya mengandalkan bantuan Huda, tapi ia tak menjadi anak durhaka yang enggan merawat dan memedulikan ayahnya.“Kamu yakin, Ren? Bukan hanya masa depan kamu yang menjadi taruhannya, loh, tapi masa depan anak-anakmu juga,” ucap Shela mencoba menasihati wanita yang telah dianggapnya sebagai saudara.“Aku enggak punya pilihan lain, Shel. Selama ini aku belum pernah berbakti pada Bapak dan mungkin inilah saatnya,” jawab Rena.Sebagai seorang sahabat, tentu Shela tahu
Read more

SEBUAH KEPUTUSAN 2

“Bapak,” lirih Rena yang langsung duduk di sebuah kursi di samping ranjang tempat Bapak  berbaring.Ia meraih tangan lelaki itu yang kini hanya tulang berbungkus kulit lalu menciumnya sekilas. “Ini Rena, Pak, anak bapak. Rena datang, Pak.” Rena membawa tangan itu menyentuh wajahnya.Anak macam apa yang tak pernah peduli bahkan sampai tak mau tahu keadaan orang tuanya. Mungkin semua cobaan dalam rumah tangga yang Rena terima selama ini adalah teguran dari Tuhan yang menunjukkan jika tak ada orang tua yang sempurna. Ada kalanya seseorang harus mengorbankan seorang anak untuk mendapatkan kebahagiaannya sendiri dan nahasnya sekarang ia tengah mengalaminya.Tak kuasa melihat keadaan Bapak, Rena akhirnya mengambur memeluk lelaki itu. Air matanya kini tak terbendung, dadanya terasa sesaki melihat tubuh lelaki yang dulu sering menggendongnya kini hanya bisa terbaring tak  berdaya. Jangankan memandang, bahkan untuk membuka mata saja su
Read more

TAK PANTAS BAHAGIA

Setelah berbicara dengan Bu Sati, akhirnya pernikahan Rena dan Huda dilaksanakan saat itu juga. Mereka menikah di hadapan Bapak dan pemuka agama yang sengaja di undang sebagai perantara sekaligus saksi pernikahan mereka. Suasana bahagia sekaligus haru menyelimuti saat para saksi mengatakan kata ‘sah’ yang berarti Rena dan Huda kini telah resmi menjadi suami istri. Meski baru secara agama, paling tidak hubungan mereka kini telah terikat. “Terima kasih, Pak.” Rena memegang tangan Bapaknya yang semakin hari semakin lemah.Rena tak kuasa menahan air matanya saat melihat lelaki itu berusaha tersenyum seolah ikut merasakan kebahagiaan yang Rena rasakan. Meski dengan pandangan kosong, namun ia tahu jika Bapaknya pasti ikut mendoakan yang terbaik untuk anaknya.“Bu, apa enggak sebaiknya Bapak kita bawa ke kota untuk berobat? Kami akan tanggung semua biayanya. Paling tidak, kami bisa membantu merawat Bapak di sana,” ucap Huda setelah semua rangkaian acara ijab qobul selesai.“Terima kasih,
Read more

BUKAN CINDERELA

“Terima kasih sudah datang.”Huda hanya mengangguk sembari menyeruput kopi yang baru saja disajikan. Di tengah kemelut hubungannya dengan Rena, ia terpaksa memenuhi undangan Gea untuk bertemu. Namun bukan berarti masih cinta, ia hanya sedang meyakinkan diri jika ia sudah tak punya perasaan apa-apa dengan mantan istrinya.“Ayo di makan,” perintah Gea yang sejak awal telah memesan udang asam manis serta cah kangkung kesukaannya.Sebagai orang yang pernah hidup bersama, Gea memang tahu betul apa kebiasaan mantan suaminya yang tak akan pernah mau makan jika tidak ditemani dan diambilkan, oleh karena itu ia sengaja mengajaknya bertemu di jam makan siang.“Di mana anakmu?” tanya Huda yang heran melihat Gea tak membawa anaknya.“Sama pengasuhnya.”“Ada perlu apa?” Huda mulai tak nyaman.“Aku ingin kembali, aku tak pernah bahagia dengan Rafi.”Huda tersenyum sinis, wanita macam apa yang baru menyadari jika ia tak bahagia setelah menikah lebih dari sepuluh tahun dan beranak dua. Yang ada dia
Read more

INGATAN

Rena merasa tubuhnya semakin berat setelah menikah dengan Huda. Bagaimana tidak kerjaannya yang hanya makan, tidur mau tak mau membuat berat badannya naik drastis. Tak seperti dulu saat ia selalu disibukkan dengan pekerjaan rumah atau kantor yang selalu menguras tenaga, kini Rena benar-benar sedang menikmati indahnya menjadi ibu rumah tangga yang sebenarnya.“Mas, aku kerja, ya?” tanya Rena sembari mengelus rambut lelaki yang kini berbaring di pangkuannya.“Enggak!”“Tapi, Mas, aku bosen di rumah terus. Kamu enggak lihat badanku udah bengkak semua kayak gini?” Rena menunjukkan pipi dan perutnya yang berlemak.“Olahraga dong. Lagian aku suka kalo kamu gemuk.” Huda mencubit perut Rena yang kini mulai berlipat.Selalu seperti itu saat Rena meminta izin untuk bekerja. Namun ia tetap tak bisa memaksa, toh tanpa bekerja sekalipun segala kebutuhannya sudah terpenuhi. Rena tak menyangka jika hidupnya akan sampai di titik ini, setelah perjuangannya menjalani hidup dan bertahan di tengah rasa
Read more

RAHASIA

Hari-hari Bu Septi saat ini lebih banyak dihabiskan dengan duduk melamun. Wanita yang biasanya cerewet kini berubah pendiam karena terlalu memikirkan keadaan anak lelakinya yang kini mendekam di penjara. Ia seperti kehilangan setengah nyawa karena tak bisa bertemu dengan anak yang selama ini ia banggakan.“Maafkan mama, Hend,” gumam Bu Septi sembari mengusap air matanya yang menetes.Selalu seperti itu saat ia mengingat kesulitan yang sedang di hadapi anaknya. Ia merasa ini adalah karma yang harus ia terima atas semua perlakuan buruknya pada Rena dan keluarga adiknya. Berawal dari pernikahan adiknya dengan seorang lelaki yang tak lain adalah orang tua Rena. Bu Septi merasa kalah saing karena ia yang terlebih dahulu mengenal lelaki yang biasa Rena panggil dengan sebutan Bapak. Sejak saat itu, ia menganggap Bu Sati bak seorang musuh karena tega merebut lelaki incarannya.Tak hanya Bu Sati dan suaminya yang ia benci, Rena yang tak lain adalah anak sambung Bu Sati juga terkena imbasnya.
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status