Home / Fantasi / KEKASIH HATI SANG PUTRI / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of KEKASIH HATI SANG PUTRI: Chapter 91 - Chapter 100

115 Chapters

Phaleria Macrocarpa

“Kau juga tergores pedang sebanyak ini, kenapa diam saja?” Naomi menahan napasnya saat melihat tubuh Noland yang juga dipenuhi sayatan pedang, namun pria itu berusaha menahannya agar tidak membuatnya khawatir.“Kemarilah, aku akan mengobatimu.” Naomi menarik tangan Noland agar mengikutinya, meninggalkan Harvey bersama bibi Lucy di sampingnya.“Aku akan menjaganya.” Sahut bibi Lucy saat menyadari tatapan khawatir Noland.Noland mengangguk dan memilih untuk mengikuti Naomi.“Sebenarnya kutukan apa yang sudah menimpa Helion. Kenapa takdir buruk terus menerus menimpamu seperti ini?” Bibi Lucy memegangi tangan Harvey yang lemah. Menangis di samping sang putra mahkota yang tengah tak sadarkan diri.***Sudah seminggu berlalu, namun Harvey masih belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Meskipun Naomi telah meracik obat herbal terbaik untuknya, namun pedang yang menusuk tubuh pria itu te
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Menduduki Helion

“Raina, sejak kapan kau berada di sana? Kau mengikutiku?” Naomi bertanya tanpa sempat menyembunyikan kegugupannya.“Kau belum menjawab pertanyaanku, Naomi.” Raina berjalan mendekat ke arah Naomi. Sementara Naomi membuang muka, menghindari tatapan curiga Raina padanya.“Itu—““Katakan saja, aku akan menjaga rahasia.”“Ya.” Jawabnya singkat.“Jadi benar. Apa yang terjadi? Apa tuan putri tahu tentang ini? Ah, sepertinya tidak.” Raina menjawab sendiri pertanyaannya setelah menyadari Ravena hanya menyebut kenalan Naomi saat memberikan tanaman itu padanya.“Ceritanya panjang, kalau kau ingin tahu sebaiknya kau punya waktu untuk menunggu. Karena aku harus segera meracik obat untuk putra mahkota lebih dulu.”“Hm, baiklah.” Raina mengangguk dan memilih menunggu di teras sembari sesekali mencuri pandang ke arah dalam pondok unt
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Berita Kematian Harvey

Dirinya sengaja berubah menjadi kupu-kupu untuk memata-matai segala hal yang sedang terjadi di sana sebelum akhirnya memutuskan pergi dan enggan terlibat lebih jauh lagi.“Kau dari mana saja?” Raina berjingat saat mendapati Ravena yang tengah menunggunya.Dia tidak tahu kalau tuan putri itu akan menunggunya di istana langit. Raina segera mengubah raut wajahnya agar tidak menimbulkan kecurigaan.“Bukankah kau menyuruhku mengantarkan tanaman obat pada Naomi?” Raina berbicara tanpa memandang Ravena, tidak siap kalau dirinya tertangkap basah sekarang.“Apa memang selama itu?”“Begitulah. Apa ada yang ingin kau tanyakan?” Raina menaikkan sebelah alisnya, balik bertanya pada Ravena yang dibalas dengan raut tegang wanita itu.“Tidak ada.” Ravena menelan salivanya di tenggorokan sebelum pergi meninggalkan Raina seorang diri.‘Apa kau tidak ingin menanyakan kaba
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Inti Kekuatan Perisai

Kalau Emilie sudah berkata seperti itu, artinya memang tidak bisa atau risikonya pasti sangat besar.Mereka berbicara tanpa tahu keberadaan Ravena yang tengah bersembunyi di balik tembok dan mendengarkan semua percakapan mereka. Wanita itu tercekat dan nyaris menahan napas sepanjang Emilie dan Raina membahas tentang Harvey. Mulutnya terasa getir dan tanpa sadar dia menggigiti bagian dalam pipinya.Ravena menarik napas dalam, perlahan mendekati Emilie dan Raina yang sedang bercakap-cakap. Butiran keringat menghiasi dahi pucat Ravena. Kemudian Ravena dengan hati-hati melafalkan setiap kata dengan jelas untuk memastikan sesuatu.“Apa itu benar? Apa Harvey sedang sekarat sekarang?” Air mata menggenangi di mata Ravena.Ravena yang awalnya berniat menemui Emilie untuk mengobrol santai, memilih menyembunyikan diri di balik tembok saat kedua dewi itu membahas tentang Harvey. Dia menjadi ingin tahu apa yang sedang dibahas oleh mereka h
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

Kembalinya Sang Putri

“Tidak, kau harus memulihkan tenagamu lebih dulu.” Ravena mengabaikan perkataan Emilie sebelum gadis itu menahannya dengan paksa.“Kali ini aku tidak menerima penolakan.” Ucap Emilie final.Ravena menarik napas panjang sebelum mengangguk. Dia menurut setuju. Bagaimanapun juga dirinya sudah membuat Emilie berada dalam pilihan sulit sebelumnya. Jadi dia tidak tega untuk bersikap lebih egois lagi.“Emilie.” Suara Ravena terdengar lemah.“Ada apa, tuan putri? Sepertinya tubuhmu melemah, tapi hal ini wajar karena kau baru saja kehilangan banyak energi. Beristirahatlah, aku akan membawakan sup hangat dan obat herbal untukmu.”“Setelah semua ini, apa aku masih layak disebut dewi?”“Kau ini bicara apa? Tentu saja, sejak awal takdirmu adalah menjadi dewi istana langit. Hal itu tidak akan berubah meskipun kau kehilangan inti kekuatan perisaimu sekalipun.” Jawab Em
last updateLast Updated : 2024-01-15
Read more

Dewi Penyelamat

“Tuan putri. Apa yang kau lakukan di sini?” Naomi bergegas menghampiri Ravena yang berdiri di depan pondok.Ravena tersenyum cerah saat melihat Naomi dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Juga Noland yang berada tak jauh darinya menunjukkan kondisi serupa.“Aku datang.”“Kau—““Dimana Harvey?” Sahut Ravena cepat sebelum Naomi menyelesaikan kalimatnya.“Dia—“ Naomi menunjuk ke arah dalam pondok dengan telunjuknya.“Aku akan menemuinya.” Dengan wajah datar, Ravena mengangkat roknya untuk bergegas masuk ke dalam pondok dan melihat suaminya.“Tunggu! Tuan putri, sebenarnya apa yang sedang kau lakukan di sini?”“Menemui suamiku.” Ravena menoleh sebelum melanjutkan niatnya.“Tidak mungkin.” Naomi membelalakan matanya dan ikut melesat di belakang Ravena.Gadis itu berdiri di tengah ruangan saat menyaksikan tubuh Harvey yang tertidur di atas ranjang dengan napas yang begitu tenang dan teratur. Benar-benar hanya seperti seseorang yang tengah tertidur.“Kau—sudah melihatnya.” Kalimat Naomi pu
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

Bukan Sekedar Mimpi

“Semuanya. Tentang kematian keluargamu yang terjadi dalam waktu berdekatan, pertempuran besar di Valdon, termasuk bagaimana ibumu membantu ibuku melahirkanku hingga berakhir aku diadopsi oleh ratu Leonor.”“Kau benar-benar mengetahuinya, ya.”“Hm, oleh sebab itu aku memutuskan kembali. Menurutku akan tidak pantas kalau aku menyimpan dendam orang tuaku dan membalasnya pada keturunan raja Helion terdahulu. Bagaimanapun kau hanya anak laki-laki berusia sepuluh tahun saat itu terjadi. Mana mungkin aku menuntut pertanggung jawaban atas apa yang tidak kau ketahui.”“Saat itu, aku hanya tahu kakekku memenangkan pertempuran besar melawan para penyihir jahat. Lalu ibuku juga, dia kembali ke Helion dalam keadaan seluruh rambutnya memutih dan inti kekuatan meteornya terluka parah—““Karena setelah membantu kakekmu dalam pertempuran Valdon, ratu Emma masih harus membawa ibuku melarikan diri,
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more

Abdi Setia & Balas Dendam

Suasana menjadi canggung. Ravena beserta Naomi dan juga Noland saling pandang satu sama lain. Harvey tidak tahu kalau kekuatan perisai Ravenalah yang telah menyelamatkan nyawanya. Dan pria itu berpikir Ravena masih memilikinya.“Kau benar. Dan aku memiliki yang lebih mematikan dari itu.” Ravena menyipitkan matanya sembari tersenyum, membuat Harvey hanya mampu membuka mulutnya tanpa bisa mengatakan apapun.“Baiklah. Aku akan menyiapkan pasukan untuk pergi bersamamu.” Harvey mengelus rambut Ravena lagi, tidak berniat menghalanginya lagi untuk membalas dendam.“Tidak perlu. Hanya Elettra, aku sendiri pun sudah cukup.” Harvey menatap takjub pada Ravena, sebelah alisnya terangkat penasaran.“Sejak kapan kau memiliki kesombongan seperti itu?”“Sejak aku menikahimu.” Ravena mengangkat kedua bahunya acuh.“Awalnya aku juga terkejut karena Elettra tiba-tiba menarik duk
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

Formasi Sihir

Ravena belum berniat menjawab. Sesuai janjinya di awal, dia akan memberikan waktu satu jam bagi orang-orang baik yang berhati suci untuk meninggalkan Elettra secepat mungkin.Setelah berhasil mengusir orang-orang tak bersalah dari Elettra. Ravena segera menghampiri sang raja. Ravena mengangkat salah satu tangannya dan menghadapkan telapak tangan ke atas, lalu menjatuhkan telapaknya ke arah tubuh raja Elettra. Ravena membuat sang raja berlutut dalam satu kali gerakan.Ravena menjatuhkan tiga sambaran petir sekaligus padanya, menimbulkan sengatan ketakutan orang-orang yang menyaksikan di sana.“Ini karena kau telah berani menjodohkan putrimu dengan suamiku.” Ravena menarik petir dari atas menuju kanan bawah.“Ini karena kau telah bersekutu dengan Athens untuk menyerang Helion.” Ravena melakukannya lagi pada sebagian tubuh yang lain.“Maaf, dewi Ravena. Kami memohon maaf atas tindakan ceroboh yang barangk
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

Pertempuran Helion

“Mereka menggunakan darah dan jiwa perawan untuk memperkuat sihir dan juga menyerap energi negatif yang keluar dari pasukan perang yang telah mati.”Harvey lalu mengarahkan pandangannya ke atas dan melihat salah satu penyihir—Calla—tengah melayang di udara. Penyihir wanita itu merentangkan kedua tangannya, mengenakan jubah hitam yang panjang dan menjuntai menutupi seluruh tubuhnya.Siluetnya terlihat jelas dari tempat Harvey berada. Di kepalanya, bertengger mahkota tinggi yang terbuat dari logam hitam dan di sisinya mengaung seekor—cerberus.“Cerberus? Bagaimana bisa? Bukankah seharusnya dia berada di dunia bawah?” Noland tak bisa menyimpan keterkejutannya saat hewan yang terkenal galak dan buas, sekaligus sebagai penjaga dunia bawah itu tiba-tiba muncul ke permukaan—di sisi Calla.“Sepertinya kali ini, kita tidak boleh lengah sedikitpun. Apalagi meremehkannya.” Ujar Harvey, mena
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status