Home / Romansa / Istri Tak Dianggap / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Istri Tak Dianggap: Chapter 121 - Chapter 130

203 Chapters

AK 121 ~ Air mata Naila

Normal 0 false false false EN-US ZH-CN X-NONE
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

AK 122~ Surat Panggilan Pengadilan

Semua orang mencari keberadaan Naila yang tak kunjung kembali ke panti, semua pengurus berpencar mencari keberadaannya.Toni yang baru saja keluar dari ruangan, Abah, mengerutkan dahi ketika semua orang nampak bingung dan mondar-mandir.“Ada apa?” tanya Toni pada salah seorang santri yang melintas.“Kami sedang mencari mbak Naila, sejak tadi tidak kembali ke panti.” Tuturnya.Toni mendadak teringat dengan wanita yang selalu membuatnya kesal itu, buru-buru ia keluar dan mengendarai mobil miliknya.Dengan nekat Toni membawa masuk mobilnya menyelusuri hutan, semakin dalam ia semakin tak bisa melihat dengan jelas. Hari sudah hampir gelap, Toni tiba-tiba merasa cemas.“Kemana wanita itu pergi? Menyusahkan sekali.”Sepanjang jalan mulutnya selalu bergumam dengan ocehan tak jelas.Sedang yang tengah dicari kini duduk meringkuk memeluk kedua kakinya. Tubuhnya menggigil bukan hanya karena isak tangis,
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

AK 123~ Hari Toni

Toni mengirimkan pesan pada pihak panti asuhan, ia mengabarkan tentang keberadaan Naila yang saat ini tengah menjadi pusat pencarian.Ada rasa lega dalam diri, Abah, saat mendengar kabar keberadaan Naila saat ini. Bukannya ingin berniat jahat pada anak asuhnya, namun Abah memiliki alasan dibalik keputusan nya tersebut.Ia sendiri juga sudah tahu betul dengan perasaan Naila pada Ikhsan sejak lama, ia tak ingin menentang itu semua pada awalnya.“Suatu hari nanti kau pasti akan mengerti dengan keputusan, Abah, ini. Abah, minta maaf.” Gumamnya penuh sesal.Ikhsan tiba-tiba masuk dengan wajah penuh kekhawatiran, nafasnya juga memburu saat menghadap pada Abah sore itu.“Ada apa, kenapa begitu terburu-buru?”“Abah, assalamualaikum. Maaf, tapi sampai saat ini kami belum bisa menemukan keberadaan,Naila.”“Waalaikum salam, wr. wb. Sudah jangan dipikirkan, Naila sudah ketemu dan dia baik-baik saja.&rdquo
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

AK 124~ Guru untuk Zaky

Hari dimana sidang perceraian Rania dengan Zaky sudah di depan mata, wanita yang saat ini duduk di atas kursi roda itu menatap pantulan dirinya dalam cermin.Rania merasa tak percaya diri, bagaimana tidak. Saat ini kondisinya masih jauh dari kata baik, kakinya masih tak bisa digunakan berjalan juga tangannya yang patah masih belum pulih sepenuhnya..Belum lagi lebam yang menghiasi tubuhnya, walau beberapa sudah nampak samar namun masih banyak yang jelas terlihat oleh mata.Leo datang, ia ingin menguatkan wanitanya. Ia sadar penuh dengan kondisi Rania saat ini, masih rapuh dan butuh pendampingan. Namun tak mungkin jika dirinya yang berdiri tegak untuknya saat ini.“Aku yakin semua akan berjalan baik-baik saja, Lio tidak akan membiarkan kakaknya mengalami hal buruk lagi.”“Ehm,” gumam Rania.Keduanya sempat larut dengan keadaan, hingga Naila datang dan membawa pergi Rania.*Sidang perceraian ini begitu pe
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

AK 125 ~ Lio berulah

 Leo keluar seorang diri, membawa mobil yang diberikan Lio transportasinya. Dengan wajah marah ia keluar semua emosinya. Dan tujuannya saat ini adalah penjara.Setibanya di kantor polisi, Leo segera menemui aparat yang bertugas untuk menjenguk salah seorang narapidana.“Silahkan sebelah sini, “ seru salah seorang polisi yang mengantar Leo.Duduk seorang diri di dalam ruang besuk, Leo mengamati setiap sudut ruangan.“Ini akan menjadi permulaan atas semua yang telah kau perbuat pada Raniaku.” Gumamnya.Tak lama pintu terbuka, namun bukan Zaky yang menjadi tujuannya ternyata. Badannya yang begitu kekar dengan kepala botak, begitu menakutkan jika harus berhadapan dengannya.“Tuan, anda datang?” ujar narapidana tersebut begitu hormat.“Hm, aku punya pekerjaan untukmu.”“Apapun akan saya lakukan untuk anda, Tuan. Katakan, apa yang bisa saya lakukan.”&ldq
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

AK 126~ Saling bertemu

Lius tiba di negaranya, ia begitu tak sabar ingin menemui Lea yang sudah sangat di rindukannya itu. Ia tak perduli dengan semua yang dilakukan oleh kakaknya, ia tak ingin memperdulikan juga tentang keluarganya.Tujuannya saat ini hanya, Lea.“Antar aku ke jalan Mahligai no XII A, komplek Putih.”Begitu tak sabarnya Lius ingin bertemu dengan Lea, agaknya ia juga melupakan alasan keduanya berpisah atau memang sengaja tak menghiraukannya.Perjalanan dua jam dari bandara, kini Lius tiba di depan rumah milik kakaknya. Rumah yang penuh dengan penjagaan, bahkan di luar pagar rumah sekalipun.“Cari siapa?”“Aku adik pemilik rumah ini, biarkan aku masuk.”Tak semudah itu ternyata, sama sekali tak seperti dugaannya awal. Lius kesulitan masuk karena penjagaan terlalu ketat.“Berapa lama lagi aku harus menunggu, aku juga keluarganya kalian bisa tanyakan itu saat masuk bersamaku.” Amuknya.
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

AK 127 ~ Duel

Suasana begitu panas, tak ada satupun dari, Lio, maupun ,Lius, yang mau menurunkan tatapan mata. Lea yang menyadari situasi segera berlindung di belakang punggung sang suami, ia tak ingin lagi terlibat apapun dengan mantan suaminya itu.“Jadi dia, bayi haram kalian?”Semua orang terkejut mendengar apa yang baru saja di lontarkan, Lius, barusan. Terutama, Wilson, yang baru pertama kali bertemu dengan mantan menantunya itu.“Mulutmu begitu busuk anak muda.”“Sus, tolong bawa ke kamar.”Lea tak ingin putranya mendengar hal buruk dari mulut ayah kandungnya, terutama jika kata-kata itu di tujukan untuk dirinya. Sudah cukup bagi putranya menderita selama ini bahkan sebelum ia melihat dunia.Wilson tak terima, ia begitu marah namun masih menahan diri untuk tak begitu terbawa emosinya. Bagaimana pun, Lius, masih bagian dari keluarga Dharmendra. Ia tak ingin dipandanga buruk oleh besan juga menantunya.Rania
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

AK 128~ Rencana Lius

Lea yang begitu sakit hati segera mengunci diri di dalam kamar bersama putranya, tak satupun yang diijinkannya masuk termasuk ayah juga kakaknya.Hatinya masih begitu sakit, terutama saat dengan lantang mantan suaminya itu mengatai anak kandungnya sendiri dengan sebutan anak haram.Sebagai ibu ia merasa tak rela juga sakit, tak ada yang boleh menghina putranya siapapun itu bahkan termasuk dirinya sendiri.“Maafkan, Ibu.” Tangisnya.Ia yang lelah menangis pada akhirnya tertidur bersama sang putra. Saling berpelukan, penuh kehangatan juga rasa tenang.Sempat ia mempertanyakan keputusannya selama ini, mempertimbangkan kembali untuk kembali ke negaranya dan kembali di keluarga Dharmendra. Ada rasa ragu yang sempat menghantam dirinya.*Lio masih menunggu dengan begitu sabar istrinya, ia tahu saat ini, Lea, hanya butuh waktu dengan putranya. Itulah sebab ia tak ingin memaksanya.Lio hanya diam, duduk di depan pintu kamar
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

AK 129 ~ Kejutan Rania

 Lea masih tak ingin berinteraksi dengan semua orang yang ada di rumah, tanpa terkecuali.Ia masih mengurung diri di dalam kamar bersama putra berharganya, bermain serta menghabiskan waktu bersama.Lio mencoba memahaminya, namun semakin lama ia juga tak bisa menahan rasa rindu terhadap istri juga putranya. Walau bukan anak kandung, namun Lio jelas sangat mencintai Brian sebagai darah dagingnya.Sekar menasehati putranya, ia paham betul dengan apa yang menantunya rasakan kali ini. Ini memang kesalahannya sebagai ibu yang tak bisa mendidik anak hingga mampu berlaku sepicik dan sejahat ini.Kekhawatiran Lea juga adalah kekhawatiran Sekar yang coba ia sembunyikan. Bagaimanapun, Lius adalah putranya dan hanya dia yang mengenal baik bagaimana putra keduanya itu.“Aku juga merindukan putraku, Mom.”“Mommy tahu, tapi kau juga tidak bisa memaksa istrimu begitu. Beri dia waktu, biarkan dia menenangkan dirinya. Bukan hany
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

AK 130~ Salting brutal

“Ton, bisa kau jemput aku dan Naila? Leo tidak bisa datang.”Begitu lah singkatnya bagaimana Toni bisa datang tepat pada waktunya.“Maaf saya terlambat.”Toni yang baru saja tiba sudah berdiri disebelah Naila, tepatnya memegang kursi roda Rania.“Nah ini, perkenalkan. Dia adalah calon suami Naila.”Tak hanya Naila juga Toni yang terkejut,  Ikhsan yang mengenal siapa Toni pun juga ikut terkejut begitu juga dengan Ayu.“Nona_“Benar bukan, katanya kalian sedang melakukan ta’aruf?” selanya.Toni paham dengan apa yang kini tengah terjadi, sorot mata Naila yang tengah menatapnya seakan memberitahu semua yang tengah terjadi.Naila tahu betapa jailnya Rania, ia juga hanya menganggap itu adalah candaan yang dilempar Rania untuk membuatnya tak nampak menyedihkan.“Benar, kami memang tengah mendalami proses ta’aruf.”Walau mendengar se
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status