All Chapters of Dikira Suami Pengangguran, Ternyata ...: Chapter 91 - Chapter 100

103 Chapters

Bab 85 A

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 85 AπŸ€πŸ€πŸ€"Iya. Kenapa? Keberatan?""Ya iyalah keberatan, stres apa kamu, hah?! Mau ditaruh di mana ini muka kalau kami tinggal di kontrakan? Seumur-umur ya Wiwit, saya tuh gak pernah ngajak suami kamu itu hidup susah, bahkan setelah bapaknya meninggalpun, saya masih bisa ngasih tempat tinggal yang layak dan terbaik buat anak-anak saya termasuk suami kamu itu. Jadi kamu jangan tega begini dong, masa iya kamu hidup enak sama anak saya di rumah bagus sementara ibunya suruh geletak di kontrakan sempit kayak gini, stres apa ya kamu?" omelku panjang lebar. "Ck Ibu nih, ya terus kalau bukan di kontrakan kalian mau tinggal di mana lagi? Udah gak usah banyak protes, udah baik Wiwit cariin kalian tempat tinggal, malah pada keberatan gitu. Turun buruan." Dia maksa. Dan tanpa memberi kami waktu protes lagi diapun cepat mendorong si Viona ke arah teras kontrakan yang ramai ibu-ibu sedang ngerumpi."Maaf Bu, katanya di sini ada kontrakan kosong ya? Kalau boleh tahu
Read more

Bab 85 B

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 85 BπŸ€πŸ€πŸ€Si Mala yang lebih lemah dari si Yuni pun hanya bisa pasrah. Sementara aku cepat ke bawah, melahap sarapan itu bersama si Viona."Aduh rejeki nomplok ini namanya, keluar dari rumah si Wiwit kita malah hidup lebih enak sama si Mala, anak itu tentu aja bakal lebih bisa menyenangkan dan mengenyangkan kita Na." Aku terkikik senang sambil terus menyuap nasi gorengku ke dalam mulut. "Iya Bu, bener. Seneng deh Viona tinggal di sini mau apa-apa tinggal ke atas aja, gak perlu repot, gak perlu capek kayak di rumah si Wiwit, haha."Kami tertawa senang.***Esok harinya. Seperti kemaren, aku naik lagi ke atas untuk nagih jatah makan siang ku sama si Mala. Tapi eh ternyata aku dibuat kaget karena si Mala dan lakinya itu udah pergi."Udah pindah tadi pagi Bu, sebelum Dzuhur," kata tetangganya."Apa? Berani-beraninya itu anak. Dasar gak tahu balas Budi." Tanganku mengepal geram."Tahu ih si Mala sekarang tingkahnya udah kayak kakaknya si Yuni aja, bikin kes
Read more

Bab 86 A

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 86πŸ€πŸ€πŸ€POV YuniSudah seminggu sejak ibu dan Mbak Viona itu diusir oleh si Nayla dari kontrakan Bang Wija. Sengaja kusuruh gadis itu datang ke sana dan berpura-pura jadi pemilik baru kontrakan itu agar ibu dan Mbak Viona mau angkat kaki dari sana.Habisan aku kesel, ditagih duit sewa malah aku dicuekin pake banting pintu segala. Jadi yaa ... maaf kalau aku agak sedikit tega. Itu mungkin emang hukuman yang pantes juga buat mereka biar mereka jera.Apalagi sejak uang Bang Wija dicuri dan mereka terus aja beralibi sampe akhirnya aku habis kesabaran, kujebloskan mereka ke penjara supaya mereka bisa tobat dan menyadari kesalahan mereka, eeh ternyata aku salah. Ibu masiih aja songong dan sombong, bahkan saat sekarang dia gak punya apa-apa lagi karena perlahan harta anaknya juga udah mulai habis semua.Rumah Mbak Viona kubeli dengan harga sangat murah, rumah Mbak Jessica juga kayaknya lagi mulai ditawarkan oleh Mas Fadil, ah andai duitku banyak, ingin rasanya
Read more

Bab 86 B

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 86 BπŸ€πŸ€πŸ€Tapi kalau sekarang kan udah aman. Si Nayla mau nikah, setelah nikah dia mau diboyong juga ke Belanda sama suaminya. Dan kami dimandat untuk urus rumah dan semua aset mendiang Tuan Guang, kami boleh pakai sebebasnya, kami boleh ambil semaunya asal ada laporannya nanti saat mungkin dibutuhkan.Maasyaa Allah, nikmat mana lagi yang akan kami dustakan?Setelah melewati banyak hal perih dan menyedihkan, aku juga berjuang sendiri melawan ketidakadilan ibu tiri yang sejak kecil menindasku dan adikku, sekarang aku mulai merasakan hidup nyaman. Dan tentunya semua ini juga karena berkah aku menikah dengan Bang Wija. Suami yang kuanggap awalnya pengangguran ternyata memberiku banyak sekali kejutan dalam hidupku. Bukan hanya soal hartanya yang banyak dan bahkan melimpah ruah, tapi Bang Wija juga mengajariku banyak hal. Dia selalu sabar menuntunku lewat ceramah-ceramah kecilnya yang awalnya sering bikin aku kesel, tapi sekarang semua ceramahnya itu bahkan
Read more

Bab 87 A

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 87 AπŸ€πŸ€πŸ€Jangan-jangan mereka lagi ngefrank nih, mereka itu kan banyak akal bulusnya."Ibu ngaku salah selama ini sama kamu Yuni, Ibu ngaku udah memperlakukan kamu dengan cara enggak baik. Tapi asal kamu tahu Yuni, Ibu udah mendapatkan balasannya. Kamu lihat sendiri sekarang Ibu gimana, Ibu terlunta-lunta, Ibu dan Mbakmu ini persis kayak gembel, diusir dari satu tempat ke tempat lainnya. Kami bener-bener merasakan pembalasan dari perbuatan kami selama ini Yun," tutur Ibu lagi. Wanita itu lalu bangkit sambil terus menatapku lekat, kemudian menggenggam tanganku paksa."Tolong maafkan Ibu Yun, Ibu ingat ceramah seorang ustaz seminggu lalu, katanya perbuatan jahat kita pada anak yatim atau piatu pasti akan mendapatkan balasannya, baik di dunia maupun di akhirat. Ibu takut semua ini adalah azab Yun, karena itu Ibu datang ke sini untuk meminta maaf sama kamu."Aku menarik tanganku kasar saat ibu tak henti-hentinya bicara."Kami tahu kesalahan kami terlalu be
Read more

Bab 87 B

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 87 BπŸ€πŸ€πŸ€"Padahal Inem udah bangunin terus Nya, tapi Bu Halimah ini ngeyel, dirasa tidur di hotel kali," timpal Inem kesal.Semua pekerja rumah memang biasanya ditempatkan tidur di paviliun belakang, makanya Inem tahu alasan hari ini mantan ibu tiriku itu telat masuk ke istana. Ngakunya sih kepala sakit, tapi kata Inem semalaman Ibu nonton tv sampai menjelang pagi. Hmm emang dah gak bener nih orang, andai bukan karena rasa iba dan permintaan bapak kemarin, aku ogah berurusan sama mantan ibu tiriku ini."Tolonglah Yun, rumah ini gede, gak akan sempit walau nanti kami numpang tinggal beberapa bulan aja sampe kaki Mbak sembuh," rengek Mbak Viona kemarin.Aku mengerling malas. Aih, mereka kok malah maksa sih? Kayaknya bener dugaanku deh, mereka datang bukan cuma murni mau minta maaf dan mengakui kesalahan mereka tapi karena mereka ada keinginan tinggal di sini. Buktinya mereka maksa gitu. Heuh kesel."Maaf Mbak, tapi rumah ini gak bisa sembarang asal neri
Read more

Bab 88 A

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 88 AπŸ€πŸ€πŸ€Biarin, aku sengaja bergurau di depan mantan ibu tiriku untuk membuatnya sadar. Pede banget tadi dia coba rayu-rayu bapak, kukenalkan dia sama wanita yang jauh lebih berkelas dan lebih segalanya baru tahu rasa tuh. Minder minder dah."Kamu nih bercanda terus, gak enak sama Nyonya Kinanti." Bapak menyikut lenganku. Aku nyengir."Duduk Nyonya." Bapak mempersilakan Nyonya Kinanti duduk di bangku yang bersisian dengannya."Terimakasih. Saya senang sama Yuni, karena dia punya selera humor yang tinggi." Nyonya Kinanti berbasa-basi."Ibu ngapain masih di sini? Sana lanjutin kerjaan rumah. Rumah masih belum divacum gitu malah ditinggalin," ketusku pada ibu.Tanpa bicara atau menolak lagi, gegas ia pun ke depan meski dengan wajah yang udah ditekuk."Saya pikir Nyonya dateng agak siang, tahunya pagi-pagi udah sampe aja." Aku membuka obrolan."Iya nih Yun, sengaja saya dateng pagi-pagi, tadinya mau ketemu orang dulu tapi eeh orang yang mau diajak ketemu
Read more

Bab 88 B

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 88 BπŸ€πŸ€πŸ€"Kurang sabar dan masih seneng ngomel, itu yang bikin kesel. Jangankan si Yuni sama Bapak, Viona aja kesel dengernya Ibu ngomel-ngomel gini," ketus Mbak Viona.Ibu diam. Kullihat dari kaca dia menyilangkan kedua tangannya untuk menahan kekesalan. Sementara aku cekikikan puas, mantan ibu tiriku iti lagi terbakar api cemburu rupanya, aih kayak ABG aja.Setelah puas mengintip, aku gegas kembali ke dapur mengambil jus kemasan dan membawanya ke gazebo. "Loh udah selesai tah belajar ngajinya?""Selesai Yun, istirahat dulu. Udah mau Dzuhur," jawab Bapak.Kamipun minum jus sebentar, setelah itu pergi ke masjid dekat rumah bersama Nyonya Kinanti juga. Rencana di sana Nyonya Kinanti ingin dituntun membaca Syahadat oleh pemuka agama yang biasanya juga menjadi imam masjid."Oh kalian di teras rupanya? Tolong beresin bekas minum kami di gazebo ya," titahku pada Ibu dan Mbak Viona, sebelum kami berangkat ke masjid.Aku tak melihat lagi bagaimana ekspresi w
Read more

Bab 89 A

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 89 AπŸ€πŸ€πŸ€"Ya Tuhan, semoga Nyonya Kinanti baik-baik aja."Bang Wija cepat menyalakan APAR, dan tak lama dari itu Inem juga datang bersama Pak Wahyu yang juga membawa alat pemadam yang serupa. "Cepat telepon pemadam Nem, takut apinya makin membesar!" titah Bang Wija agak teriak.Inem mengangguk dan gegas lari ke arah meja telepon. Sementara aku yang mendadak lemas hanya bisa teriak-teriak memanggil Nyonya Kinanti."Ada apa ini Yun?" Bapak datang dengan wajah cemas."Kebakaran Pak, gas meledak kata Mbak Inem, Nyonya Kinanti di dalem.""Ya Allah terus gimana?""Banyak asap Pak, jangan ke sini, Bapak tunggu di depan aja. Bang Wija sama Pak Wahyu lagi coba memadamkan apinya kok." Cepat kubawa Bapak kembali ke ruangan depan.Setelah itu aku buru-buru balik lagi ke dapur. Untunglah saat aku kembali ke sana Nyonya Kinanti sudah berhasil diselamatkan meski sudah dalam keadaan pingsan dan terdapat beberapa luka bakar di wajah dan tubuhnya. "Ya ampun Nyonya Ki
Read more

Bab 89 B

DIKIRA SUAMI PENGANGGURANBab 89 BπŸ€πŸ€πŸ€"Siap, Nyonya." Mbak Inem mengangkat kedua jempolnya lalu gegas pulang naik taksi.***"Hallo Mbak Inem, ada apa?" Pagi-pagi sekali Mbak sudah telepon."Nya, ada kabar penting. Semalam pas Inem pulang dari rumah ke paviliun, Inem denger si Bibik pegawai baru itu lagi cekikikan sama anak perempuannya. Gak jelas sih apa yang mereka ketawain, tapi yang Inem tangkep sih kayaknya mereka ngerasa puas banget karena Nyonya Kinanti masuk rumah sakit. Oh ya, saat Inem datang dari rumah sakit juga si Bibik itu juga langsung nanya-nanya soal kondisinya Nyonya Kinanti. Tapi anehnya, Inem kok ngelihat dia gak ada rasa khawatir-khawatirnya atau gimana gitu layaknya orang yang habis kena musibah," tutur Mbak Inem panjang lebar.Sontak saja tanganku mengepal. Bener dugaanku, pasti gak salah lagi, ini adalah ulah mantan ibu tiriku. Astaga kejam banget dia. Terbuat dari apa hatinya itu? Udah baik kuberi dia kesempatan, tapi malah dia sia-siakan. Oke, aku gak ak
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status