Semua Bab Pesona Istri Desa sang Bupati: Bab 61 - Bab 70

135 Bab

Bab 61

Berhubungan dengan Pamela? Bagaimana bisa Bima berhubungan dengan wanita itu? Sudah jelas kalau saat itu Bima sudah melakukan dengan Sera, walaupun dia ternyata masih suci. Tapi ... sudah jelas Sera tidak mengenakan busana walaupun sebenarnya ketika itu dia pingsan dan tidak tahu apa pun yang terjadi saat malam, hingga dia bangun ketika pagi. Lalu ... bagaimana mungkin Bima bisa melakukannya dengan Pamela? Apakah mereka sebenarnya sudah kenal?Sera menarik napasnya. Tentu saja dia sangat terkejut. Sosok wanita itu baru saja dia kenal saat dia menikahi Anggoro. Lalu ... apa hubungannya dengan Bima? Bahkan selama ini Sera tidak pernah melihat Bima bersama dengan Pamela ataupun wanita lain selain Maya."Jangan pernah berkata yang tidak benar, Tuan. Saya tidak pernah melihat wanita itu. Jika Tuan berbicara tidak benar, akan mempengaruhi jabatan Tuan sekarang.""Jabatan?" tanya Anggoro sambil mengangkat salah satu alisnya. "Jadi kamu masih memikirkan jabatanku sekarang?" Anggoro tertawa sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-22
Baca selengkapnya

Bab 62

Sera berjalan menerabas semua kerumunan warga. Semula para warga itu berteriak, meminta Anggoro untuk berhenti dari jabatannya. Tetapi mereka spontan terdiam saat melihat Sera berjalan menatap mereka dengan tajam dan berdiri di tengah-tengah."Kalian jangan pernah main hakim sendiri!" teriaknya dengan keras sambil menunjuk semua warga itu. "Aku yang bersalah. Aku yang sudah melakukan hal buruk. Untuk apa kalian main hakim sendiri! Siapa yang bisa menggantikannya? Siapa yang bisa membuat kalian jaya? Tidak ada lagi selain Bupati Anggoro!" lanjutnya masih berteriak."Untuk apa kami membutuhkan seorang Bupati pembohong seperti dirinya? Apalagi kau!" ucap salah satu warga sambil menunjuk Sera. Lelaki yang sangat tinggi itu dan berkacamata, kini berdiri tepat di hadapan Sera."Kami hanya ingin seorang pemimpin yang bertanggung jawab. Tidak memiliki kasus ataupun jejak yang sangat memalukan seperti dirimu!" lanjutnya masih saja membenarkan kacamatanya yang turun ke hidungnya. Kemudian dia m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-22
Baca selengkapnya

Bab 63

Pamela terdiam mengamati Sera dengan salah satu alis terangkat. Tentu saja dia menyembunyikan sebuah rahasia besar. Jika terbongkar dia pasti akan hancur. Tapi itu bukan rencananya. Sekarang dia berhasil membuat Anggoro pergi dari sana karena memang itu adalah perintah dari Simbah. Wanita tua itu tidak mau Anggoro menghadapi warga yang mulai kurang ajar kepadanya. Selama ini Simbah selalu saja memberikan sembako gratis ataupun sekolah gratis bagi anak-anak yang terpilih. Dia merasa dikhianati oleh para warga yang sudah berani melawan Anggoro. Simbah membiarkan Sera untuk mengatasi ini semua, karena memang itu adalah tugas seorang budak. Parahnya dia mempercayakan itu kepada Pamela.Sebelum Pamela berani menampakkan dirinya, Simbah meminta dia untuk masuk ke dalam kamarnya ditemani oleh Maya. Kedua wanita itu terkejut, apalagi Simbah memberikan sebuah cek yang sangat fantastis."Aku tidak akan pernah meminta seseorang melakukan perintahku dengan gratis," ucapnya kemudian menyodorkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-23
Baca selengkapnya

Bab 64

Pamela tertawa dengan keras. "Hahaha!" Dia menggelengkan kepala, kemudian menatap semua warga yang masih terpaku dengan drama yang berada di hadapan mereka. Para wartawan pun segera memasang kedua telinga mereka dan bersiap untuk mencatat apa pun yang bisa menunjang berita mereka. Kejadian hari ini adalah sesuatu yang sangat menarik dan bisa membuat perusahaan mereka menjadi laris manis. Sebuah berita yang sangat ditunggu masyarakat. Yaitu kehidupan dari keluarga kaya raya Anggoro, yang selalu menjadi sorotan dan selalu asik untuk diperbincangkan."Lihatlah!" teriak Pamela. "Hmm, bagaimana bisa ... wanita sangat anggun seperti diriku dan berkelas melakukan hal bodoh seperti itu?"Pamela membuka tasnya. Mengeluarkan sebuah foto dan menunjukkan ke semua orang."Ini adalah sebuah bukti jika istri Bupati sudah melakukan perselingkuhan di belakang suaminya."Semua warga kini memaki Sera. "Istri tidak berguna!" Menunjuknya tanpa henti dan menghakimi Sera dengan makian yang sangat kasar."M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-25
Baca selengkapnya

Bab 65

Willem mendekati Pamela. Dia lanjut berkata, "Kita memiliki tujuan yang sama sebenarnya. Aku tidak menyukaimu. Tapi aku tidak punya pilihan lain dan kau pun seperti itu." Nadanya cukup pelan. Tapi pandangannya tetap saja masih tajam."Kita akan membicarakan ini," jawab Pamela singkat, kemudian menggelengkan kepalanya ke arah parkiran. Dia berjalan ke sana diikuti dengan lelaki Belanda itu. Kemudian mereka sama-sama masuk ke dalam mobil Pamela."Kenapa kau kembali Pamela?" tanya Willem tiba-tiba. "Hmm, yang aku dengar kau sudah pergi bersama dengan seorang pengusaha kaya raya dari Belanda. Kebetulan dia temanku. Kau tahu kan, dia sangat marah saat kau mendadak meninggalkannya." Willem masih menatap Pamela yang duduk di kursi kemudi sambil bersedekap."Tidak perlu kau bahas. Untuk apa aku mengatakan semuanya kepadamu? Semua itu bukan suatu hal yang harus aku ceritakan." Pamela kali ini sedikit kesal."Justru kau yang harus mengatakan tujuanmu. Tidak aku sangka selera kalian, para lelaki
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-27
Baca selengkapnya

Bab 66

"Satria, kau masih kecil. Tidak perlu ikut campur dengan semua yang berhubungan dengan masalah di rumah ini!" Anggoro mendekati anaknya, kemudian akan memutar kursi roda itu dan membawanya keluar. Namun, Satria segera menekan tombol yang berarti menghentikan roda itu."Aku tahu siapa yang meracuni Ayah. Bahkan aku merekamnya." Satria segera mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan kepada Simbah yang hanya terdiam. Dia memang melihat Pamela yang melakukannya."Aku sudah menduga wanita itu adalah kuman di rumah ini," ucap Anggoro dengan nada dingin. "Dia bisa saja membunuhku atau membunuh siapa saja. Ibu, dia yang harus diusir!" Anggoro berkata dengan tegas, namun ternyata sang Ibu tetap menggelengkan kepala."Dia tidak akan pernah pergi," balas Simbah masih saja mengejutkan Anggoro."Ayah mendengar Nenek bukan? Ya, Ibu Pamela tidak akan pergi dari sini. Sementara, Ibu tiriku yang akan pergi."Anggoro masih saja semakin tidak mengerti. Kenapa mereka berdua seperti itu? Dia tidak akan pern
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-28
Baca selengkapnya

Bab 67

"Makanya, jadi orang itu jangan songong!" Salah satu narapidana masih saja menjambak Sera. Dia menamparnya berkali-kali dan melempar tubuh Sera hingga tersungkur ke lantai. Semua narapidana beramai-ramai akan menginjaknya."Ada apa ini? Kenapa kalian seperti itu?!" teriak salah satu petugas dan segera membuka pintu jeruji besi.Semua narapidana wanita menyingkir. Sementara, Sera masih berada di lantai dan merintih kesakitan."Apakah kalian tidak tahu wanita ini sedang hamil. Kalian sudah membunuh anaknya!" teriak petugas itu sekali lagi. Dia segera memapah Sera untuk berdiri dibantu dengan petugas lainnya yang berada di sana. Bergegas mengeluarkan Sera dari sana dan membawa ke klinik yang berada di dalam kantor."Kenapa kalian tidak mencegah keributan itu? Seharusnya kalian berjaga di depan penjara itu. Sudah tahu penjara wanita itu benar-benar merepotkan, kenapa kalian tinggal?" Kepala komandan sangat marah. Dia tidak akan pernah memaafkan dirinya jika semua narapidana itu akan meluk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-28
Baca selengkapnya

Bab 68

"Apa yang kau lakukan?" Sera berusaha meronta. Namun, tangan kekar sudah menutup mulutnya dengan sangat keras. Dia semakin melotot tajam saat mengetahui siapa yang melakukan itu.Bupati yang melakukannya? Bagaimana bisa Anggoro berada di sana dan menemukan dia seperti itu? Sera tidak pernah menduga itu sama sekali. Anggoro terus menggelengkan kepala. Sera akhirnya menatap ke depan. Dan ternyata benar. Ada beberapa petugas kepolisian yang melewati jalanan di depan. Para petugas itu hampir saja mengetahui keberadaan Sera."Kalau aku tidak menemukanmu? Pasti kau tidak berada di sini. Kau akan masuk ke dalam jeruji besi itu lagi," bisik Anggoro dengan sangat pelan. Sera akhirnya menurut. Dia masih saja dia menunggu para petugas itu yang akhirnya beberapa menit pergi dari sana setelah rokoknya habis.Anggoro melepaskan tubuh Sera, kemudian menariknya untuk pergi dari sana.Anggoro terus berjalan hingga sampai masuk ke dalam mobilnya yang berada di seberang jalanan. Sera hanya terdiam dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-28
Baca selengkapnya

Bab 69

Sera tidak bisa berkata apa pun. Semua yang dilakukan Anggoro seketika membuat dia terdiam. Lelaki itu selalu berhasil merebut hatinya. Memang selama ini dia mengenal Bima. Sosok lelaki yang sempat menggetarkan hatinya saat duduk di bangku SMA.Sera kala itu mendapatkan beasiswa masuk ke sana karena kepintarannya. Dia masuk ke sekolah SMA swasta yang cukup mahal, yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang kaya. Walaupun sekolah di sana sangat membanggakan, tentu saja dia hampir saja dibully karena berasal dari kalangan miskin. Tetapi ketika itu Maya mau berteman dengannya, karena Sera selalu membantu dirinya mengerjakan tugas. Mereka bersahabat cukup lama hingga kehadiran Bima merusak persahabatan mereka dan menjadi musuh bebuyutan."Sekarang diam dan jangan banyak bicara atau aku akan melakukannya lagi." Bupati melepaskan bibirnya, kemudian keluar dari mobil. Tidak peduli semua tetangga melihatnya. Dia memutari mobilnya dan membuka pintu mobil Sera. Membantu wanita itu keluar dari san
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-30
Baca selengkapnya

Bab 70

Anggoro berjalan mendekati Sobar dan mengamatinya. Dia lanjut berkata, "Tidak ada yang sama. Anak bapak itu wajahnya seperti orang luar. Kedua matanya abu-abu. Sementara Bapak itu wajahnya sangat Indonesia sekali.""Bapak, tidak ada yang disembunyikan bukan? Karena aku tidak ingin ada rahasia. Semuanya harus dibicarakan. Bapak sudah berjanji sama aku." Sera terus memandang Sobar yang kini menutup mulutnya rapat. Dia tidak tahu harus berkata apa."Kenapa Bapak diam? Ayo Pak, katakan sesuatu. Tadi Bapak dengar sendiri kan, aku tidak akan pernah bisa ke sini kalau sudah keluar dari rumah ini," lanjut Sera sambil memegang kedua pundak bapaknya dan mengoyaknya cukup keras. Sobar pun masih terdiam dan tidak tahu harus berkata apa."Benar! Bapak Bupati ada di dalam bersama dengan istrinya." Salah satu warga berteriak dengan kencang.Anggoro yang semula berdiri di depan Sobar, kini berjalan cepat menuju jendela dan membuka sedikit tirai itu. Ternyata ada beberapa petugas kepolisian yang sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status