Anggoro merasakan sesuatu yang sangat sensasional dalam tubuhnya. Bagaimanapun juga, dia lelaki yang sangat normal. Terkadang membutuhkan sesuatu yang sangat liar untuk memuaskan hasratnya yang sudah dia pendam selama ini."Ah ...," desah Pamela.Kedua matanya melirik ke bawah, melihat Pamela dengan sangat liar melakukan aksinya. Membuat dia akhirnya tidak bisa menahan itu semua. Namun, Anggoro berusaha untuk kuat menahan. Bukan ini yang dia mau. Tapi ... Pamela memang memuaskan dirinya."Sangat ... nikmat. Aku sangat ... merindukanmu, sayang."Pamela kini melepaskan bibirnya yang sebelumnya sudah menikmati milik Anggoro di bawah. Dia kembali berdiri, meraba wajah Anggoro yang sedikit berkeringat, lalu tersenyum dengan menggoda."Hanya aku yang bisa memuaskan kamu. Bahkan saat bersamaku, kau selalu saja memintanya setiap hari bukan?" Dia kembali tersenyum, lalu melumat bibir Anggoro dengan sangat liar. Tidak lupa, jemarinya pun merayapi semua tubuh kekar Anggoro."Jangan pernah menola
Last Updated : 2024-01-09 Read more