Mata Lavina mengerjap dan melihat tangan Juna dengan ragu. Setelah berpikir, akhirnya Lavina menerima uluran tangan Juna. Juna mengganggam tangannya itu, lalu membawanya ke dance floor, bergabung dengan pasangan lainnya.Mereka mulai bergerak di tengah lantai dansa yang indah itu. Juna dengan sabar mengajari Lavina langkah-langkah dasar tarian. Dia membimbingnya dengan pelan, menggenggam tangan Lavina, berusaha membuat gadis itu merasa aman dan percaya diri.Semakin lama mereka berdansa, semakin Lavina merasa nyaman dan mulai menikmati momen tersebut. Dia merasa seperti melayang di atas lantai dansa, tersenyum lebar, dan lupa akan semua keraguan yang pernah dia rasakan.“Gimana? Sudah nyaman sekarang?” tanya Juna, yang dibalas dengan anggukkan kepala oleh Lavina.“Aku udah bisa,” bisik Lavina dengan ceria.“Nah, kan. Apa aku bilang, dansa itu nggak sulit, kok,” ucap Juna seraya memandangi wajah Lavina dengan lekat. “Sekarang, coba berputar.”“Hm!” Lavina mengangguk.Juna mengangkat sa
Read more