Home / Romansa / Pernikahan Balas Dendam / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pernikahan Balas Dendam : Chapter 11 - Chapter 20

54 Chapters

Kembali berkuliah.

Pagi hari yang cerah Alena sudah bersiap, wanita itu terlihat cantik dan rapi. Iya, pagi ini Alena akan memulai lagi kegiatan belajarnya di kampus. Setelah beberapa hari ini ia tidak masuk kuliah dikarenakan pernikahannya dengan Azam. Alena bahkan sempat berpikir jika, dirinya sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk berkuliah. Namun ternyata Azam pria kejam itu, mengijinkannya untuk kembali berkuliah. Meski Alena harus mengikuti segala aturan yang Azam berikan padanya. "Selamat pagi," ucap Alena menyapa Azam yang berada di meja makan."Kau sudah siap? Duduklah, dan sarapan." Azam menjawab dingin sapaan Alena seraya meneliti penampilan istrinya itu dari ujung kaki hingga ujung kepala. Sementara Alena, wanita itu hanya mengangguk kemudian mendudukan bokongnya perlahan di kursi meja makan. Alena pun mengambil roti tawar kemudian mengolesinya dengan selai kacang. Tak ada lagi suara baik dari Azam maupun Alena. Suasana menjadi hening seketika karena kini, keduanya sarapan dengan tena
last updateLast Updated : 2023-11-01
Read more

Tamu tak diundang.

Azam tersentak ketika melihat seorang wanita berpenampilan seksi dan pria paruh baya sudah ada di dalam ruangannya. Azam tersenyum miring kemudian melangkah masuk. Azam sudah tahu apa tujuan pria paruh baya dan wanita muda dihadapannya ini datang pagi-pagi sekali menemuinya. "Azam!" panggil wanita muda berpenampilan seksi nan cantik itu seraya menghampiri dan langsung memeluk lengan Azam posesif. "Karen tolong jangan seperti ini." Azam berkata tegas seraya langsung melepaskan tangan Karen yang membelit di lengannya. Iya, wanita muda nan seksi itu bernama Karen. Karen adalah wanita yang begitu tergila-gila dan mencintai Azam. Karen sudah menganggap Azam sebagai calon suaminya. Tak hanya itu, Tuan Antonio papah Karen dan Tuan Abraham sudah merencanakan pernikahan mereka. Namun, sayangnya Azam yang keras kepala menolak dan bahkan sekarang pria itu sudah menikah diam-diam dengan Alena. Azam yakin kehadiran Karen beserta papahnya ini, pasti sudah diatur oleh Nyonya Reina. Karena sehar
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more

Insiden

"Non Alena!" teriak Arumi memanggil nama Alena ketika gadis itu berpapasan dengan beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang tengah menggotong tubuh Alena. Para mahasiswa dan mahasiswi itu, rupanya tengah membawa tubuh Alena yang tengah tak sadarkan diri menuju ke ruang kesehatan. Arumi tercengang ketika melihat wajah Alena memar dan darah yang mengalir di kepala bagian depan wanita itu. Entah apa yang sudah terjadi pada Alena, hingga wanita berparas cantik itu bisa jatuh pingsan dan terluka begitu parah. "Apa yang terjadi?" Arumi bertanya pada salah satu mahasiswi yang terlihat begitu khawatir. "Tadi setelah makan siang di kantin Alena kemudian pamit ingin ke kamar mandi, tapi sudah 20 menit berlalu dia tidak kunjung keluar hingga aku menyusulnya ke kamar mandi, dan aku sudah melihat Alena sudah tergeletak pingsan," ujar Alisa sahabat Alena menceritakan kronologi bagaimana ia menemukan Alena."Itu artinya Non Alena sendirian ke kamar mandi dan kau tidak menemaninya? Apa Non Alena memil
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

Rencana licik Azam.

Suara seorang pria berteriak panik seraya menghampiri Alena yang masih terduduk lemas di atas ranjang. Pria itu bahkan langsung memeluk tubuh Alena erat. Wanita itu pun terdiam kaget, Alena seketika mematung ketika mendapatkan pelukan dari sang pria. Sementara Alisa pun sama, wanita itu terkejut seraya menutup mulutnya kaget. Pasalnya Alena sudah menceritakan segalanya tentang pernikahannya dengan Azam. Seketika rasa gelisah dan khawatir menyeruak dalam diri Alisa. Takut jika sampai Azam suami Alena sampai tahu kedatangan pria tersebut. Untung saja Arumi, orang suruhan Azam itu tengah keluar mencari makanan untuk mereka. Jika tidak, sudah bisa dipastikan jika dia pasti akan mengadu pada Azam. "Alena sayang aku begitu khawatir," ucap si pria masih memeluk erat tubuh Alena. "Kak Jo ...." Alena bergumam lirih nyaris tak terdengar dengan air mata yang jatuh di pipinya. Iya, pria itu adalah Jonatan, pria yang begitu dicintainya. Alena masih saja mematung, dengan kesedihan yang jelas t
last updateLast Updated : 2023-11-08
Read more

Ketidak berdayaan Alena

"Ternyata yang menyiksa Nona Alena adalah Nona Karen, dia bekerjasama dengan beberapa mahasiswi yang memang sudah membenci Nona Alena," ujar pria suruhan Azam yang ia tugaskan mencari tahu siapa yang telah mencelakai Alena. Iya, Azam tak begitu saja mempercayai Anggoro dekan di kampus Bhakti Bangsa untuk menyelediki kasus yang menimpa Alena. Karena Azam yakin, jika Anggoro pasti akan menyembunyikan siapa pelakunya. Tak heran memang, jika Anggoro malakukan itu, karena ternyata yang menyiksa Alena salah satunya adalah keponakannya."Bagus, besok aku akan mengurus sendiri sisanya. Siapakan saja semua bukti-buktinya." "Baik Tuan," ujar pria suruhan Azam, mengiyakan perintah sang bos. Selesai berdiskusi Azam langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak. Pria itu kini kembali fokus pada Alena yang terlihat masih diam dengan raut wajah kesalnya. "Kau marah padaku? Heh, kau berani marah padu hah!" Azam berkata seraya mencengangkan tengkuk Alena namun kini cengkramannya tak begitu k
last updateLast Updated : 2023-11-11
Read more

Jati diri Alena Sesungguhnya.

"Lihat ini, ini adalah bukti bahwa Alena ternyata bukanlah putri Jefri dan Nilam. Dia bukan anak kandung mereka," ujar Hendro menyerahkan berkas surat adopsi Alena. "Itu artinya kita tidak perlu membagi warisan? Perusahaan itu sepenuhnya milik kita? Akhhhh!" Marta berteriak keras seraya berjingkrak tertawa penuh kemenangan."Benar Pah, berarti perusahaan Kakek sepenuhnya adalah milik kita dan akulah yang nantinya akan menjadi CEO selanjutnya," imbuh Nara tersenyum senang membayangkan jika dirinya akan menjadi CEO di perusahaan yang diwarisi sang kakek.Iya, Hendro akhirnya mengetahui jika ternyata Alena hanyalah anak adopsi dari sebuah panti asuhan. Jefri dan Nilam pindah ke Surabaya setelah dua bulan menikah. Mereka memutuskan tinggal di Surabaya untuk menghindari Hendro dan Marta yang selalu saja meributkan harta warisan. Keduanya memang tidak akur dan kerap kali berselisih. Hendro yang begitu tamak selalu meminta haknya untuk segera dibagikan. Sementara, Jefri selalu menolak pemb
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

Alena Menghilang.

Melihat Mbok Nani berlari sontak saja Azam tercengang. Pria itupun langsung menghampiri Mbok Nani. "Ada apa Mbok? Apa yang terjadi?" tanya Azam dengan wajah khawatirnya."Mbok coba ceritakan ada apa sampai Mbok bisa sepanik ini?" Zen berucap seraya memegang tangan Mbok Nani. Melihat Mbok Nani mencoba menenangkan wanita paruh baya itu yang terlihat begitu linglung dan bingung. "Begini Tuan Azam, Mas Zen, tadi si Mbok pergi menebus obat Non Alena di apotik rumah sakit. Si mbok pergi sekitar 15 menitan tapi tadi saat si mbok kembali Non Alena sudah tidak ada Tuan, Mas Zen," terang Mbok Nani dengan raut wajah penuh kesedihan. Wanita paruh baya itu benar-benar tidak menyangka jika Alena yang hanya ia tinggalkan selama 15 menit kini menghilang entah kemana. Mendengar cerita Mbok Nani, Azzam langsung bergegas ke ruangan tempat di mana Alena dirawat. Azam menatap nanar pada ranjang pasien, pria itu pun memeriksa setiap sudut ruangan. Tak ada tanda-tanda kekerasan seperti penculikan disana
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more

Kekejaman Nyonya Reina dan Karen

Alena mulai tersadar dari pingsannya. Wanita itu terkejut, ketika mendapati tubuhnya terikat dengan mata dan mulut yang tertutup. Alena perlahan mencoba menggerakkan tubuhnya. Akan tetapi nihil, tangan dan kakinya tidak bisa bergerak. Bahkan untuk membuka mata dan membuka mulutnya pun ia tak mampu. Sementara, senyum penuh kemenangan tersungging di bibir wanita paruh baya yang telah menculik Alena, ketika melihat Alena terikat tak berdaya. Sorot mata penuh kebencian begitu terlihat jelas dimatanya. Wanita paruh baya itu kemudian melangkah mendekat kearah Alena."Kau menghancurkan kebahagiaan putraku, beraninya kau lakukan itu Alena!" teriknya seraya menjambak rambut Alena kuat. "Uumm!" Alena seketika menjerit tertahan karena merasakan sakit. Mulut yang masih tersumpal membuatnya tak bisa mengeluarkan jeritan kerasnya. "Aku akan menyingkirkanmu selamanya Alena, aku akan membuatmu lenyap dari dunia ini! Lebih baik kau tiada dari pada Jonatan harus melihatmu bersama Azam!" ucap Nyonya R
last updateLast Updated : 2023-11-19
Read more

Kekecewaan Alena.

Sorot mata Azam begitu tajam menatap Karen dan Nyonya Reina. Keduanya terdiam tak percaya jika Azam mampu menemukan mereka secepat ini. Karen terlihat begitu ketakutan, wajahnya bahkan terlihat memucat. Berbeda dengan Nyonya Reina yang nampak tenang dan biasa saja. Tak ada rasa takut dalam diri wanita paruh baya itu. Sebab Nyonya Reina yakin putra tirinya itu tidak akan berani berbuat apapun padanya. Mengingat dirinya pasti akan mendapatkan pembelaan sepenuhnya dari Tuan Abraham sang suami tercinta. "Zen urus mereka! Aku akan bawa Alena pulang," ucap Azam memerintahkan Zen sang asisten untuk mengurus Karen dan Nyonya Reina."Baik Tuan." Zen menjawab patuh kemudian melangkah mendekat pada kedua wanita beda generasi itu. Alena terdiam namun, wanita itu sepertinya tengah menunggu Azam menghukum kedua wanita yang sudah berniat untuk membunuhnya. Alena seketika merasakan kehangatan ketika Azam rupanya mencari dan menyematkannya. "Nyonya Reina, Nona Karen silahkan pergi dari tempat ini
last updateLast Updated : 2023-11-23
Read more

Pertengkaran Azam dan Jonatan.

Keesokan harinya Azam pergi menemui Jonatan. Mereka janjian bertemu disebuah privat room restoran. Azam yang kala itu datang terlebih dahulu, tersenyum penuh kemenangan. Ketika melihat sosok Jonatan yang akhirnya mau datang menemuinya.Pria itu sudah mempersiapkan berbagai bukti tentang kejahatan sang mamah tiri. Azam benar-benar tak sabar melihat bagaiman reaksi Jonatan. Melihat aksi sang mamah tercinta yang hampir saja membunuh wanita yang ia cintai."Bagaiman kabarmu Jo?" ucap Azam tersenyum miring menyapa Jonatan yang baru saja datang. "Langsung saja aku tidak punya banyak waktu!" Jonatan menjawab dengan nada dingin seraya mendudukan dirinya di kursi tepat dihadapan Azam."Hahaha, kau terburu-buru sekali Jo, bukankah kita sudah lama tidak ngobrol?" "Aku tidak ingin berbasa-basi jika tidak ada yang penting maka, aku akan pergi sekarang." Jonatan berkata dengan malas seraya bangkit dan melangkah pergi. "Nyonya Reina kemarin hampir membunuh istriku!" ucap Azam seketika menghentika
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status