***Perusahaan. Pukul tujuh belas lewat dua puluh menit."Paman Louise, kita antar Ela pulang dulu," ucap Deo pada sang pengawal yang tengah mendorong kursi rodanya di lobi perusahaan setelah keluar dari dalam elevator."Baik, Tuan," jawab singkat paman Louise."Tidak perlu repot-repot, saya bisa pulang naik taksi," sahut Ela dengan wajah datarnya. Berjalan cepat mendahului Deo dan paman Louise yang tengah berjalan dengan langkah gontai."Tidak bisa! Aku sudah berjanji pada Om Matthew untuk mengantarmu pulang," protes Deo dengan kedongkolan yang mulai menyesakkan dada."Tapi saya tidak mau," ucap Ela datar tanpa menghentikan langkah kakinya. Bahkan merasa enggan untuk sekedar menoleh ke arah lawan bicaranya.Sontak kalimat datar itu membuat paman Louise terperangah tak percaya. Sebab baru kali ini, bahkan seumur hidupnya mendengar kalimat penolakan datar itu dari mulut Ela pada Deo yang berinisiatif mengantarkannya pulang.Manik hitam dengan kantung mata kendur itu mengamati setiap g
Last Updated : 2023-11-18 Read more