"Mama tidak tahu, Kak. Makanya Jio cepat-cepat pulang tadi. Dan Jio tidak sempat bertemu dengan Kak Rania," ungkap Julio sedih. Sesungguhnya ia ingin berjumpa dan mengobrol kembali dengan Rania. Rafka menepuk pelan bahu Julio. Kemudian merangkul adiknya tersebut dengan penuh rasa sayang. "Terima kasih, Jio. Kamu sangat peduli dengan Kak Rania. Bagaimana kalau besok kita menjenguknya?" usul Rafka. "Kakak tidak bisa tenang jika belum bertemu dengannya." "Julio besok ada ujian di sekolah, Kak. Tidak boleh bolos." Seketika Rafka menatap Julio dengan tatapan dalam. "Lalu kenapa kamu masih di sini? Belajar dulu, Jio. Setelah itu beristirahat." Sebenarnya Julio tidak bersemangat untuk belajar. Ia masih kepikiran dengan Rania. Tetapi apa boleh buat. Jika sampai nilai ujiannya jelek, pasti dia akan dimarahi Rosita. "Ayo, Kak. Kita masuk," ajak Julio kemudian. "Iya, nanti Kakak nyusul." Rafka mencoba meyakinkan Julio. Julio pun mengangguk dan segera melangkah pergi menuju ke kamarnya. Se
Read more