Dania sudah pergi sejak beberapa saat yang lalu, tapi Allard masih berdiri di ambang pintu kamar hotel dengan rasa yang tak bisa ia deskripsikan. Semua rasa itu bercampur, sakit, dendam, marah, dan juga jijik. Allard masuk ke dalam kamar, lalu mengambil ponselnya. Mencari-cari nama Cakra di daftar kontak hingga ia menemukan dan menyambungkannya."Kenapa, Al? Sudah memanggil wanitanya? Apakah kau tidak menyukainya?" Suara di seberang bertanya heran."Brengsek! Apa maksudmu?!" bentak Allard pada Cakra. Ia menendang meja nakas hingga suara tendangannya terdengar oleh Cakra. "Kau sengaja, hah?" "Apa? Aku tidak mengerti maksudmu." Nada bicara Cakra terdengar bingung."Pelacur yang datang itu adalah Dania?""What?!" ~~~"Kau terlihat tidak fokus hari ini, ada beban pikiran?"Dania menoleh pada seorang pria paruh baya yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia lihat pelanggannya itu hanya memakai jubah mandi. Berjalan mendekati Dania yang duduk di atas ranjang."Bukan apa-apa, Pak Burhan.
Terakhir Diperbarui : 2023-09-28 Baca selengkapnya