"Kamu membentak Zahra, Mas?" ucap Zahra tak percaya."Iya. Kenapa? Kamu tidak terima? Kalau aku bilang salah, ya pastinay kamu itu salah, Zahra," ucap Sean ketus."Tapi aku istrimu, Mas. Kenapa malah bela wanita penghibur ini?" ucap Zahra semakin kesal."Aku tidak bela Pinka. Posisiku netral, dan aku tidak suka dengan orang yang suka menghina seseorang," ucap Sean yang langsung berbalik dan masuk ke dalam rumah untuk menemui Ibunya.Zahra menatap Pinka tajam dengan kedua mata melotot."Aku tidak pernah tahu, asal usul kamu, gadis penghibur. Aku hanya tahu, kamu itu hanya seorang purel yang hinggap dari satu laki -laki ke laki -laki lain," ucap Zahra mengejek."Itu masa lalu aku, Kak Zahra. Jadi kamu gak perlu mau tahu soal aku di masa lalu aku. Jangan suka cari -cari atau mengorek masa lalu Pinka," ucap Pinka ketus dan pergi meningalkan Zahra sendirian.Zahra makin kesal, sebenarnya Zahra bukan wanita yang mudah cemburuan selama ini. Tapi, melihat Pinka, hatinya begitu cemburu, aplagi
Last Updated : 2024-05-07 Read more