Semua Bab Wanita Tawanan 1 Juta Dolar: Bab 91 - Bab 100

125 Bab

Bab 91: Haruskah Menyerah?

Setelah menunggu cukup lama, dokter yang ditunggu oleh Luther akhirnya datang. Dokter langsung memeriksa kondisi Lola. Luther menunggu dengan harap-harap cemas."Bagaimana keadaannya, Dok?"Dokter memberikan senyumannya pada Luther. "Anda tidak perlu terlalu khawatir. Dia hanya perlu memulihkan diri paska tenggelam. Badannya sedang dalam fase demam. Saya akan memberikan obat penurun demam dan vitamin untuknya."Luther diberikan arahan berapa dosis obat yang harus diberikan untuk Lola. Setelah menyelesaikan tugasnya, dokter segera meninggalkan kamar hotel itu. Luther kini duduk di samping ranjang. Ditatapnya wajah Lola dengan lekat."Lola, kuharap kau bisa segera pulih kembali."Luther terpaksa membangunkan Lola yang masih setengah sadar itu untuk meminum obat dan vitaminnya. Lola sudah mengganjal perutnya dengan sedikit roti."Lola, apakah masih terasa dingin?" tanya Luther penuh perhatian.Lola terlihat menggeleng. "Tidak. Sudah agak hangat. Aku ... mengantuk."Luther pelan-pelan mem
Baca selengkapnya

Bab 92: Abigail Allen

Lola membuka matanya. Kepalanya masih terasa sedikit pusing. Dirinya terkejut saat mendapati Luther tengah tertidur di sisi ranjangnya."Luther? Apakah aku ... diselamatkan olehnya?"Luther mengerang sedikit. Perlahan dia juga membuka matanya. Sebuah senyuman muncul di wajahnya pada saat melihat Lola yang sudah terbangun."Lola ... syukurlah kau sudah bangun. Bagaimana perasaanmu?""Aku ... sudah merasa lebih baik. Kau yang kemarin menyelamatkanku?"Luther membalasnya hanya dengan sebuah senyuman yang penuh ketulusan dan kelegaan. Jantung Lola mendadak terasa berhenti berdetak. Ada angin yang berdesir di antara mereka, membawa rasa hangat di dalam dada."Bagaimana kau ... sungai itu sangat dalam! Kau bisa-bisa membahayakan nyawamu sendiri," sergah Lola khawatir."Dasar bodoh! Harusnya kau mengkhawatirkan nyawamu sendiri! Bukan mengkhawatirkan aku yang sudah terbiasa menyelam di lautan!" Luther balas menepuk pelan kepala Lola. "Syukurlah kau sudah sehat kembali."Lola merasakan rasa pa
Baca selengkapnya

Bab 93: Malam Pertama Lola

Gadis itu bisa merasakan udara panas yang berhembus ke tengkuknya. Tak lama, dirinya juga merasakan sebuah kecupan lembut di bagian tengkuknya itu. Lola sama sekali tak bergerak di tempatnya. Dia malah sibuk menahan air matanya agar tidak mengalir di depan pria itu."Lola, kenapa kau ada di sini? Aku sejak tadi mencarimu," rengek Luther seperti seorang anak kecil yang mencari ibunya. "Ayo temani aku tidur di kamar."Masih membisu, Lola hanya dapat menuruti keinginan Luther. Pria manja itu menggiringnya sampai ke kamar. Ketika Luther sudah berada dalam posisi berbaring, dirinya menepuk sisi sebelahnya. Memberikan kode pada Lola agar mau tidur di sampingnya juga.Lola justru tetap berdiri mematung sambil menatap Luther dengan tatapan nanar. Setiap melihat wajah pria itu, hatinya malah begitu sakit. Terbayang senyuman Luther hanya untuk wanita asing itu, bukan untuk Lola."Lola, ayo tidur di sini."Lama-lama kesabaran Luther sudah habis. Dia langsung menarik Lola hingga wanita tu terjung
Baca selengkapnya

Bab 94: Kehamilan Barbara

Lola berbaring di samping Luther pada malam itu. Mereka baru saja kembali menghabiskan malam dengan saling menghangatkan diri di ranjang. Dirinya diliputi rasa bahagia yang kian lama kian memenuhi hatinya.Luther masih mendekap tubuh polosnya dengan sangat gentle. Setelah mereka saling memadu kasih di hotel Long Island sebelumnya, hubungan mereka menjadi semakin erat. Luther sudah tak segan lagi mencumbu gadisnya, begitu pun sebaliknya dengan Lola yang tak segan mengajak Luther untuk bercinta."Apa yang sedang kau pikirkan, Lola?"Lola menatap atap dengan menerawang jauh."Tidak apa-apa. Aku hanya ... merasa bahagia sekarang. Aku berharap kebahagiaan ini akan tetap utuh dan bertahan selamanya."Luther mengecup puncak kepala Lola. "Kita akan senantiasa bahagia, Lola. Aku sudah bersumpah pada diriku sendiri untuk membahagiakanmu. Hanya perlu satu hal lagi untuk menjaga kebahagiaan ini bertahan selamanya."Lola berpaling menatap Luther di keremangan kamar tidurnya."Apa itu?"Luther hany
Baca selengkapnya

Bab 95: Kejutan Istimewa Luther

Barbara masih terlihat terguncang. Ekspresi kesedihan selalu terlihat dari wajahnya. Lilian bisa mengerti dengan perasaan Barbara yang tentunya pada saat ini sedang bingung dengan nasibnya. Ketika mereka berdua sedang saling terdiam, dokter terlihat masuk menghampiri mereka."Nyonya Barbara. Hasil tes darah sudah muncul. Anda benar-benar sedang mengandung. Usia kehamilan sudah 13 minggu."Lilian menganga kaget, begitu juga dengan Barbara. Dokter melanjutkan kembali perkataannya."Nyonya tidak boleh merasa tertekan karena ini akan berpengaruh pada kondisi janin. Lalu untuk sementara, semua konsumsi obat-obatan anti depresan dihentikan ya.""Iya, Dok." Barbara setuju dengan anjuran dokter.Setelah selesai memeriksa kondisi terkini Barbara, dokter meninggalkan ruangan. Kini hanya ada Lilian dan Barbara berdua saja di dalam kamar itu. Lilian menatap sedih wanita yang sedang terbaring lemah di tempat tidur itu."Barbara, kau yakin bisa melanjutkan ini semua? Kau yakin masih ingin membesar
Baca selengkapnya

Bab 96: Hasil USG

Barbara begitu murung di tempatnya. Dia sedih karena rencananya harus gagal dikarenakan Luther malah tidak pulang ke mansion dan tidak diketahui keberadaannya sekarang. Beberapa kali wanita itu terlihat menghela napasnya dengan berat.Lilian yang terus memperhatikan Barbara semakin merasa prihatin dengan hal ini. Apalagi dia tahu jika Luther pasti sedang menghabiskan waktunya bersama dengan Lola."Barbara, makanlah. Kau tidak ingin bayimu kekurangan nutrisi, bukan? Masalah Luther bisa kita tunggu lagi dia nanti.""Tapi ... aku sudah tidak sabar ingin sekali memberitahunya tentang bayi ini." Barbara kini terlihat sangat merajuk, tidak seperti dirinya yang biasa.Giliran Lilian yang kini menghela napas berat. "Ya, aku paham. Tapi kau juga harus makan. Ayo, makanlah. Mungkin sebentar lagi dia akan kembali.""Kau benar!" Barbara mendadak ceria. Moodnya berubah menjadi baik. "Oke, aku akan segera makan."Barbara kini menyuap makanannya dengan sangat lahap, bahkan terlihat bagaikan sedang
Baca selengkapnya

Bab 97: Rasa Kecewa Lola

"Tak perlu melakukan itu!" tolak Luther cepat. "Aku percaya kau hamil. Hasil USG ini memang sudah membuktikannya. Tapi ... kau bilang jika kau mengandung anakku. Aku sama sekali tak percaya dengan hal itu!"Barbara terkekeh sekarang. "Masa kau melupakan malam panas kita berdua sekitar sebulan lalu? Oh, iya. Memang saat itu kau sedang mabuk. Padahal jika kau bisa mengingatnya, kau juga pasti akan merasakan betapa nikmatnya gelora asmara kita pada saat itu."Wajah Lola kian merah pada saat itu. Perasaannya begitu campur aduk dan sulit untuk dijelaskan. Dia hanya bisa terdiam menahan rasa amarah yang tidak dapat meluap. Sebelumnya dia merasa kecewa karena Luther masih belum bisa melupakan masa lalunya, sekarang dia kembali harus menelan kekecewaan karena Luther membuat Barbara hamil. Karena merasa tak bisa membendung emosi, Lola memutuskan pergi meninggalkan kedua orang itu."Lola!" panggil Luther cepat. Dia sangat tak mau Lola salah paham tentang dirinya.Barbara menghalangi Luther unt
Baca selengkapnya

Bab 98: Berpisah Lebih Baik

Lola melotot di tempatnya. "Apa ... maksudmu? Mengapa Luther yang .... "Barbara berdecak. "Ck ck! Kasihan sekali kau. Mau-maunya dibohongi oleh pria itu. Haruskah aku katakan semua hal yang sebenarnya kepadamu mengenai kematian Abigail?"Lola berpaling menatap Barbara dengan tatapan serius dan mengiba. "Katakan semuanya! Aku ingin mengetahui semua!"Barbara tertawa lagi. "Ceritanya cukup panjang. Aku hanya akan menceritakan intinya saja. Jadi Luther dan Abby memiliki hubungan rahasia yang istimewa. Mereka sengaja merahasiakan hubungan itu agar karir Abby yang sedang bersinar tidak redup.""Lalu?" Lola kian penasaran dengan cerita Barbara."Ketika itu, Abby disandingkan dengan seorang aktor tampan asal Inggris bernama Ludwig. Mereka sering sekali terlibat project bersama. Hal ini membuat Luther cemburu dan berniat untuk menikahi Abby. Tapi wanita itu menolak bahkan tak memberikan jawaban pasti mengenai pinangan Luther."Lola mengerti akan hal itu. Apalagi dia sempat membaca email Luthe
Baca selengkapnya

Bab 99: Ayah Dari Bayi Barbara

Luther merasa harus meluruskan hal ini. Dia berniat berbicara empat mata dengan Barbara esok hari, sebelum mereka sarapan bersama. Dia ingin menuntaskan semua kesalahpahaman ini agar hubungannya dengan Lola bisa kembali harmonis.Akhirnya ketika sebelum makan siang, Luther menemui Barbara di kamarnya. Barbara terkejut dengan kedatangan Luther yang sudah lama tak pria itu lakukan."Luther? Akhirnya kau datang menemuiku." Wajah wanita itu dihiasi oleh senyuman yang merekah.Berbeda dengan Barbara, saat itu wajah Luther begitu menekuk. Tak nampak rona kebahagiaan di wajahnya."Aku tak mau berbasa-basi denganmu. Katakan padaku yang sebenarnya. Dengan siapa saja kau pernah bercinta dalam waktu terakhir ini."Kebahagiaan di wajah Barbara mendadak hilang tergantikan raut wajah yang gelisah. Dia sama sekali tak menyangka jika Luther akan menanyakan hal seperti ini padanya."A ... apa maksudmu? Aku ... hanya bercinta denganmu saja, Luther!"Luther menyeringai meremehkan wanita itu. "Kau pasti
Baca selengkapnya

Bab 100: Semuanya Pergi

Lilian meminta izin untuk mengikuti Barbara. Kini dia sampai di kamar Barbara dan melihat Barbara hampir sudah selesai mengemas semua barangnya. Lilian menatap wanita itu dengan sangat iba."Barbara, kau yakin akan pergi dari sini? Bagaimana kehidupanmu di luar sana? Mengapa tidak kau katakan saja siapa ayah dari bayi yang kau kandung? Luther pasti akan memaafkanmu.""Tidak semudah itu, Lilian!" sergah Barbara cepat. Matanya terlihat begitu sembab saat itu. "Hal ini tidak semudah yang kau kira. Bukan berarti dengan aku mengaku pada Luther, semua masalah akan selesai! Justru nantinya malah akan menambah masalah baru."Lilian hanya bisa menunduk sedih. Dia sama sekali tak mengerti dan tak mengetahui beban yang dipikul oleh Barbara."Lalu ... ke mana kau akan pergi? Kau akan tinggal bersama ayah dari bayi itu? Apa yang kau butuhkan? Biar aku bisa membantumu!" Lilian bersikeras ingin mengetahui rencana Barbara setelah meninggalkan mansion."Aku tidak tahu. Mungkin aku akan kembali ke apar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status