Gadis itu bisa merasakan udara panas yang berhembus ke tengkuknya. Tak lama, dirinya juga merasakan sebuah kecupan lembut di bagian tengkuknya itu. Lola sama sekali tak bergerak di tempatnya. Dia malah sibuk menahan air matanya agar tidak mengalir di depan pria itu."Lola, kenapa kau ada di sini? Aku sejak tadi mencarimu," rengek Luther seperti seorang anak kecil yang mencari ibunya. "Ayo temani aku tidur di kamar."Masih membisu, Lola hanya dapat menuruti keinginan Luther. Pria manja itu menggiringnya sampai ke kamar. Ketika Luther sudah berada dalam posisi berbaring, dirinya menepuk sisi sebelahnya. Memberikan kode pada Lola agar mau tidur di sampingnya juga.Lola justru tetap berdiri mematung sambil menatap Luther dengan tatapan nanar. Setiap melihat wajah pria itu, hatinya malah begitu sakit. Terbayang senyuman Luther hanya untuk wanita asing itu, bukan untuk Lola."Lola, ayo tidur di sini."Lama-lama kesabaran Luther sudah habis. Dia langsung menarik Lola hingga wanita tu terjung
Baca selengkapnya