"Laras ..." panggil balik. Mereka pun tertawa bersama, "Tidak usahlah, datang ke tempat ayah," "Aku ingin, ayah. Lihat aku buat makanan ini untuk Ayah." Laras membuka bekalnya, dan terlihat makanan yang mengunggah selera. "Laras apa aku, juga boleh makan?" "Oh tentu saja , ayo ..." Kebahagian yang membuat iri semua orang, Laras, besar bersama Ayahnya. Ibunya sudah meninggal, Laras dititipkan pada adiknya, kini sudah tumbuh besar dan menjadi gadis cantik yang periang dan tomboy. Akhir-akhir ini, dirinya membantu bibinya menjualkan buah-buahan. "Ayah, aku pergi dulu, pasti bibi, sudah menungguku." "Pergilah, hati-hati,' pesan Ayahnya. "Baik, Ayah." *** "Silakan Tuan, buah ini rasanya manis sekali. Berbeda dengan buah tetangga. Ini buah matang di pohonnya nggak pake karbit, Tuan. Silakan incipi yang sudah saya kupas ini." Tawar gadis itu dengan lihatnya. Lalu menyodorkan piring kecil berisi potongan buah mangga yang sudah terpotong kecil-kecil. "Apa ini, bersih?" tanya lelak
Last Updated : 2023-09-13 Read more