SUCI TAK PERAWAN 15"A-apa maksudmu, Kinan?" tanya Kak Alan terbata. "Kak Alan tahu maksud dari pertanyaanku." Aku melengos, antara percaya diri dan tidak. Bagaimana jika aku salah sangka, siapa tahu memang ada wanita lain selain aku, dan Mbak Vina di hati Kak Alan."Dari mana kamu bisa menyimpulkan hal seperti itu, siapa yang bilang?" tanya Kak Alan dengan suara yang begitu lembut.Pria itu tak pernah marah sama sekali, dia begitu sabar seperti Mama. Sangat jarang meninggikan suara."Mbak Vina yang bilang," jawabku tanpa berniat untuk menatap padanya."Kamu bertemu dengannya, kapan di mana?""Jangan mengalihkan pembicaraan, Kak!" Aku berteriak tak suka.Terdengar helaan nafas Kak Alan. Pria itu diam. Sedetik dua detik kutunggu jawaban tapi Kak Alan tak kunjung berbicara."Jadi benar kan, Kakak suka sama aku sebagai seorang perempuan bukan seorang adik," cecarku. "Kamu mau jawaban yang bagaimana, Kinan?" Kak Alan balik bertanya. "Jawab jujur.""Itu tidak akan mengubah apapun, Kina
Read more