SUCI TAK PERAWAN 21Tubuhnya mungil, tingginya hanya sebatas dadaku, pipinya chubby mengemaskan, kulitnya putih bersih, matanya selalu berbinar jika berbicara. Oceana, dia adalah adikku, bagiku dia adalah samudra kebahagiaan yang tak memiliki tepian. Meskipun bukan adik kandung, kami tumbuh besar bersama dalam canda dan tawa. Aku jatuh cinta padanya saat dia mengatakan, "Aku ingin memiliki suami seperti Kak Alan, tampan, penyayang dan perhatian." Dia berkata sambil memeluk erat tubuhku yang tengah memboncengnya.Ucapan itu dikatakan saat dia masih remaja yang baru lulus SMP, saat itu aku juga juga baru lulus SMA. Ucapan anak gadis yang beranjak dewasa harusnya tidak kumasukkan ke dalam hati. Hari yang kami lalui bersama begitu menyenangkan, seperti layaknya saudara kami saling memberi perhatian. Cintaku padanya tentu saja tidak mungkin aku ungkapkan, hanya berharap suatu saat nanti Papa menjodohkan kami entah bagaimana caranya. Kadang juga aku merasa tidak pantas jika berharap menj
Read more