"Bismillahirrahmanirrahim, Abah, Umi, aku bersedia–"Pelangi mengehentikan ucapannya saat suara Umi terdengar parau."Tidak sayang, jangan lakukan ini. Pikirkan sekali lagi, tidak perlu berkorban sejauh ini. Sudah cukup nak, sudah. Masalah ini biarkan kami yang menghadapinya kamu tidak usah berkorban demi saudarimu," isak Umi mencabik-cabik relung hati Pelangi."Enggak Umi, aku ikhlas menggantikan posisi teh Intan." Ucap Pelangi mantap."Apa Nak, kamu bersedia? Lalu bagaimana dengan nak Rizky? Kamu sudah di ta'aruf, apa yang akan kami katakan nanti nak?" tanya Abah hatinya bimbang antara bahagia dengan kesedihan. "Abah tidak perlu pikirkan tentang ta'aruf, selagi kami belum menikah itu artinya putri Abah ini bukan jodoh kak Rizky begitu juga sebaliknya. Lagi pula aku bisa memilih bukan? Biarkan aku yang akan bicara sama kak Rizky, aku yakin kak Rizky akan mengerti." Ucapnya terbesit luka dan rasa bersalah atas apa yang ia lakukan saat ini. "Alhamdulillah, nak. Terima kasih untuk kes
Last Updated : 2023-09-28 Read more