Semua Bab DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN : Bab 31 - Bab 40

105 Bab

31. Perasaan Leo Yang Sesungguhnya.

Ariana menenteng tas kresek berwarna coklat, sambil berjalan menuju meja yang sudah Leo pesan.Wajah Ariana kaku karena prasangka buruk terhadap Leo. Sesampainya di meja mereka, Ariana menaruh kresek tersebut di hadapan Leo, kemudian bertanya, "kenapa aku nemu ini di dalam mobil kamu?"Leo diam, tak berbicara. Semenjak ia melihat Ariana datang sambil menenteng kresek coklat, hati Leo sudah tak tenang, karena memikirkan alasan apa yang harus ia berikan kepada Ariana."Kenapa kamu diam aja? Jelasin, kenapa aku bisa nemu ini, di dalam mobil kamu," tuntut Ariana, kepada Leo.Tentu saja Leo tidak mungkin mengatakan yang sesungguhnya kepada Ariana. Ia sudah terlanjur berbohong kepada Ariana, karena ia tidak ingin melihat Ariana terluka. Kini setelah Ariana menemukan kresek yang ia sembunyikan, Leo harus memikirkan alasan lain yang lebih rasional, agar ia bisa menenangkan hati Ariana."Maaf," ucap Leo, mulai menjelaskan. "Sebenarnya aku nggak rela ngasih makanan itu ke Aries."Ariana menge
Baca selengkapnya

32. Kemunafikan Aries Dan Ketulusan Leo.

Setelah pelukan yang canggung, Ariana menjauhkan dirinya dari Leo.Pikiran Ariana dipenuhi dengan berbagai pertanyaan. Apa yang sedang ia lakukan? Mengapa Leo memeluknya, atau, pantaskah ia berpelukan dengan adik dari pacarnya sendiri?"Ariana?"Ariana mengerjap beberapa kali. Setelah Fokusnya kembali, Ia menunggu Leo berbicara, namun Leo tidak melanjutkan kalimatnya."Leo?"Leo menarik napasnya dalam-dalam. Pikirannya memang kacau, namun hatinya lebih kacau lagi. Leo sebenarnya ingin segera pulang dan menghajar Aries, namun ia lebih mementingkan Ariana saat ini. "Kok malah diam?" tanya Ariana.Leo berusaha untuk tersenyum. "Aku boleh masuk?"Ariana mengerutkan keningnya. Sebenarnya Ariana ragu, apakah ia harus mengizinkan Leo, atau tidak."Aku nggak bakal lama. Ada yang mau aku omongin," lanjut Leo."Kenapa nggak di sini aja?" tanya Ariana. Leo kembali berpikir. Alasan apa yang harus ia gunakan? Atau, haruskah ia langsung jujur pada Ariana, tentang skandal Ariana yang sedang ramai
Baca selengkapnya

33. Iblis Bernama Aries.

Keesokan harinya, skandal foto syur milik Ariana, masuk ke dalam babak selanjutnya.Lewat televisi, Rebecca menyaksikan usaha Aries untuk menangani kasus tersebut.Aries mengadakan konferensi pers, dan menyediakan pengacara khusus untuk kasus ini. Aries bahkan mengancam mereka yang menyebar luaskan berita tentang Ariana. Walau begitu, foto milik Ariana sudah terlanjur tersebar luas di dunia maya.Dalam layar kaca, Aries benar-benar menunjukkan kekuatan dari seorang anak konglomerat di Indonesia. Ancaman Aries pada media memang mempunyai dampak yang besar, namun tidak untuk pada para netizen. "Yang kuat sayang," ucap Rebecca. "Semuanya pasti ada jalan keluarnya.""Aku tau, ma," sahut Ariana, yang sedang duduk di sisi ibunya. "Tapi aku malu banget, karena foto aku udah kesebar luas di internet. Sekarang orang-orang bakal liat aku dengan pandangan berbeda. Aku nggak sanggup nanggung semua pendapat orang, ma. Aku capek!" Ariana mengambil jeda sejenak, karena emosinya yang sedang tidak st
Baca selengkapnya

34. Aries VS Leo, Dimulai.

"Apa kata Dokter Ethan?" tanya Leo, kepada Daniel."Dokter Ethan masih belum bisa memastikan kondisi Yuli, Pak," jawab Daniel. "Yuli masih harus melewati beberapa pemeriksaan."Leo mengangguk perlahan. Ia paham karena Yuli baru saja terbangun dari koma. Tentu ada beberapa hal yang harus diperiksa, karena para pasien yang sadar dari kondisi koma, biasanya akan mengalami beberapa gangguan pada tubuh mereka."Apa ada pergerakan dari Aries?" tanya Leo.Daniel menggelengkan kepalanya. "Belum, Pak."Aneh bagi Leo, karena Aries masih belum terlihat. 'Apa aku aja yang terlalu sensitif? Mungkin saja Yuli benar-benar kecelakaan,' batin Leo, ragu.Saat Leo sedang termenung, Ariana tiba-tiba muncul, ditemani oleh Rebecca. "Pak?" Daniel memberikan isyarat untuk Leo.Leo mengangkat kepalanya, menatap Ariana.Ariana mengenakan kacamata hitam dan masker, agar terhindar dari sorotan media.Sesampainya di hadapan Leo, Ariana melepaskan kacamatanya. "Leo? Kamu kok bisa di sini?" tanya Ariana, cukup ter
Baca selengkapnya

35. Serangan Leo Ke Angkasa Konstruksi.

Di dalam kerajaannya yang bernama Angkasa Konstruksi, Aries menikmati kemenangan yang telah ia raih. Ia berhasil menyiksa Leo beserta Ariana. Ia juga berhasil menipu dunia, dengan otaknya yang brilian."Apa ada orang yang lebih pintar dari aku?" tanya Aries, pada dirinya sendiri.Saat Aries sedang larut dalam rasa nikmat yang bernama kekuasaan, ponsel miliknya tiba-tiba bergetar.Aries mengambil benda persegi itu, dan menempelkannya ke telinga. "Ada apa Rini?" tanya Aries, sambil tersenyum."Ada yang ingin saya laporkan ke Bapak. Saya sudah menggerakkan polisi untuk menahan Yuli, tapi Leo ternyata berada di rumah sakit, Pak."Informasi dari Rini, membuat Aries terkejut. "Apa?! Leo ada di rumah sakit?! Bagaimana bisa Leo ada di sana?!""Saya juga nggak tau, Pak.""Kenapa kamu nggak tau?!!!" seru Aries. "Jadi Yuli gimana?!!""Polisi belum bisa menangkap Yuli, Pak. Pihak rumah sakit juga menolak memberikan izin untuk melakukan pemeriksaan ke Yuli."Aries menutup matanya. "Kamu benar-bena
Baca selengkapnya

36. Berbalik Arah.

"Saya pikir kita harus lapor polisi sekarang, Pak. Keadaan di bawah sudah mulai berada di luar kendali kita," ucap Rini, memberikan saran kepada Aries."Tau apa, kamu? Kamu hanya perlu diam dan liat. Ini pelajaran untuk mereka yang berani nyerang aku," jawab Aries, tanpa berbalik.Di dalam ruangannya, Aries menikmati perkelahian Leo dan para security Angkasa Group, lewat layar kaya.Alasan kenapa Aries tidak melapor polisi, karena ia tidak ingin masalah ini sampai tersebar ke publik. Pertengkaran antara dirinya dan Leo, tentu saja akan berdampak buruk untuk saham perusahaan mereka. Selain itu, jika orang tua mereka tahu tentang hal ini, maka Aries akan sulit untuk bergerak bebas kedepannya.Dalam layar kaca yang ada di depannya, Aries memperhatikan Leo yang berjuang sekuat tenaga, hanya untuk bisa masuk ke dalam Angkasa Konstruksi. "Dasar bodoh," gumam Aries. "Kenapa orang-orang lebih suka pakai otot mereka?" Walau pertanyaan tersebut bukan untuk Rini, namun Rini tetap menjawab pert
Baca selengkapnya

37. Apakah Ini Adalah Akhirnya?

Leo turun kembali ke lobi, lalu mengajak orang-orangnya untuk pergi. Sebagian besar lawan mereka sudah tumbang, namun mereka juga mengalami kerugian yang cukup besar.Leo memanggil Daniel, kemudian memberikan perintah pada Daniel. "Bawa orang-orang kita yang terluka ke rumah sakit. Urusan kita sudah selesai di sini."Daniel mengangguk. "Baik, Pak."Leo keluar dari lobi Angkasa Konstruksi, lalu menunggu Daniel. Masih ada tugas yang harus ia berikan pada Daniel.Usai mengkoordinir orang-orang mereka, Daniel kembali menghampiri Leo."Saya sudah minta orang-orang kita untuk ke rumah sakit. Apa ada lagi, Pak?""Kamu kenal Rini?"Daniel mengerutkan keningnya. "Rini, sekretaris pribadi Pak Aries? Apa Pak Leo tertarik dengan Rini?"Leo menggeleng. "Dia punya hutang yang harus dia bayar ke aku," jawab Leo. "Cari semua informasi tentang dia dengan rinci, dan kasih ke aku, besok. Aku harus pergi sekarang."Daniel menundukkan kepalanya. "Baik, Pak. Hati-hati di jalan."Leo masuk ke dalam mobil, k
Baca selengkapnya

38. Babak Baru.

"Ari? Kamu bisa hubungin Leo?" tanya Melani, ketika Aries baru saja memasuki rumah.Aries menggelengkan kepalanya. "Emang kenapa, ma? Leo belum pulang?"Melani menggelengkan kepalanya. "Belum. Dari kemarin juga Leo belum kelihatan. Mama coba tanya ke orang-orang kantornya, tapi dia juga nggak masuk kantor. Nggak ada yang tau Leo ke mana," tutur Melani, panik. "Dia nggak telepon kamu? Atau bilang ke kamu, dia mau ke mana, gitu?"Aries pura-pura berpikir dan khawatir, padahal ia sama sekali tidak peduli dengan Leo. Setelah perkelahian mereka kemarin, Aries juga belum mendengar kabar dari Leo. Mungkin Leo sedang menenangkan diri di suatu tempat, karena dikalahkan oleh Aries. Ketika memikirkan hal tersebut, Aries merasa sangat senang di dalam hatinya."Ma? Aku mau ngomong sesuatu sama mama." Aries tiba-tiba mengubah topik pembicaraan mereka, untuk mengalihkan pikiran Melani.Namun, Melani malah memarahi Aries. "Nanti aja ngomongnya! Adik kamu belum ada kabarnya! Coba kamu cariin sana!"A
Baca selengkapnya

39. Perbuatan Nekat Leo.

Malam telah larut, namun Leo masih duduk di ruang tamu, menunggu Aries yang belum kunjung pulang.Saat waktu menunjukkan pukul 01.00 dini hari, penantian Leo akhirnya membuahkan hasil. Aries pulang sambil bersiul, nampak sedang kegirangan.Langsung saja, Leo berdiri dan menghampiri Aries yang baru saja melewati ambang pintu. "Kamu benar-benar brengsek, Ari! Apa yang kamu rencanain?!"Aries yang tadi sedang bahagia, tiba-tiba mengurutkan keningnya. "Leo? Kamu nunggu aku pulang?"Leo tidak peduli dengan pertanyaan Aries. "Jawab aja pertanyaan aku!!" Leo menarik kerah baju Aries, lalu kembali bertanya hal yang sama. "Apa rencana kamu?!! Kenapa kamu nggak lepasin Ariana?!! Kamu sudah dapat apa yang kamu mau, kan?!!"Bukannya marah, Aries malah tersenyum lebar. "Kenapa kamu selalu ikut campur masalah aku sama Ariana? Kamu suka sama calon istri aku?" Aries sengaja memancing amarah Leo, dengan menyebut Ariana sebagai calon istrinya."Kamu benar-benar nggak punya hati!! Mau sampai sejauh mana
Baca selengkapnya

40. Membongkar Rencana Aries.

Di lobi hotel, Aries menunggu Ariana yang sedang bersiap-siap di kamarnya.Baru Berapa menit Aries menunggu, Rini tiba-tiba datang dan memberikan kabar yang mengejutkan. "Pak?! Aku dapat kabar dari rumah sakit, kalau ingatan Yuli sudah kembali, Pak!"Mata Aries terbelalak. "Apa?! Kenapa ingatan Yuli bisa kembali?! Bukannya kata dokter, dia bakal hilang ingatan selamanya?!!" tanya Aries."Saya juga nggak tahu, Pak," jawab Rini. "Sialan! Kenapa harus sekarang?!" keluh Aries. Ia mengambil ponselnya, lalu menghubungi pihak rumah sakit.Saat Aries sedang mencoba untuk menghubungi pihak rumah sakit, seorang staff hotel tiba-tiba menghampiri ia dan Rini."Permisi, Pak," ucap staff hotel, menggunakan bahasa Inggris. "Bisa Bapak ikut dengan saya? Mobil milik Bapak ditabrak oleh seorang kurir. Saya perlu Bapak untuk segera menyelesaikan masalah ini."Aries tercengang. Belum juga ia menangani masalah Yuli, masalah yang lainnya sudah datang menghampirinya. Aries memutuskan sambungan telepon, ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status