Semua Bab Terjebak Pesonamu (Justin&Athena): Bab 11 - Bab 20

229 Bab

Bab 11. Athena Vs Marinka

“Athena Morris!” Suara teriakan keras seorang wanita begitu menggelegar, membuat orang yang ada di sana terkejut dan mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu.Kening Athena berkerut saat melihat sosok wanita dengan wajah angkuhnya melangkah mendekat ke arahnya. “Marinka Addison? Ada apa kau ke sini?” seru Athena dengan tatapan dingin melihat Marinka menghampirinya.Terlihat raut wajah kemarahan Marinka. “Aku datang ke sini karena memiliki urusan denganmu, Jalang!”“Urusan apa yang kau maksud?” tukas Athena dingin. Dia masih terlihat begitu tenang kala Marinka menatap tajam dirinya. “Kau sengaja membuat skandal dengan Justin Afford? Apa penghasilanmu menjadi seorang artis tidak cukup?” Marinka tersenyum sinis. “Kau memang lahir dari seorang wanita rendah, sampai kapan pun kau hanya tetap menjadi tikus! Kau terlalu mimpi menjadi seekor elang!” “Bisa kau jelaskan apa maksud tujuanmu datang ke sini, Marinka? Kau menemuiku dan menghina diriku, itu sungguh memalukan. Kaulah yang
Baca selengkapnya

Bab 12. Mengikuti Permainanya

Athena merenggangkan lehernya, memijat pelan tengkuk lehernya itu. Satu hari ini dia disibukkan dengan syuting film terbarunya. Julia yang melihat Athena, melangkah masuk ke ruang istirahat, dia langsung memberikan orange juice pada Athena. “Thanks,” ucap Athena saat menerima orange juice dari Julia. Athena langsung duduk di sofa dan menyandarkan punggungnya. “Apa kau sudah berhasil menemukan alamat rumah Justin Afford?” tanyanya seraya menatap Julia yang berdiri di hadapannya. Julia mengangguk. “Aku sudah mendapatkannya. Aku akan mengantarmu setelah ini. Tapi Athena, kau ingat besok kau syuting di pagi hari. Kau jangan sampai terlambat. Aku tidak ingin mendengar sindiran yang keluar dari mulut Kiera karena kau datang terlambat.” “Kau tenang saja, aku tidak akan terlambat.” Athena beranjak dari tempat duduknya, dia mengambil ponsel dan tasnya yang ada di atas meja. “Antarkan aku sekarang. Aku ingin segera menemui kekasihku.” Kening Julia berkerut dalam, dia mendelik saat mendengar
Baca selengkapnya

Bab 13. Mengikuti Permainannya II

“Athena, ada apa kau ke rumahku?” tanya Justin dingin. Tatapannya menatap Athena yang duduk di sofa dengan santai. “Mengunjungimu,” jawab Athena singkat. Dia beranjak dari tempat duduknya. “Di mana kamarmu? Aku lelah seharian ini. Aku ingin beristirahat.” Tanpa menunggu jawaban Justin, Athena berjalan, melihat-lihat kamar yang ukurannya paling besar. Dia yakin, kamar pria itu pasti kamar yang berukuran paling besar di mansion ini. Justin terkejut melihat Athena yang tengah mencari kamarnya. Dengan cepat pria itu langsung menyusul Athena dan menahan lengan wanita itu. “Apa kau ini sudah kehilangan akal sehatmu? Kau mendatangi rumahku dan kau ingin beristirahat di sini?” Athena membalikkan tubuhnya, dia mendekat dan mengelus lengan maskulin Justin. Wanita itu mengakui tubuh Justin benar-benar pahatan yang sempurna. Kemudian, dia mendekatkan bibirnya ke bibir Justin dan berbisik, “Tunjukkan kamarmu, atau aku akan melepas pakaianku di sini. Aku ingin segera berendam.” Justin mengumpa
Baca selengkapnya

Bab 14. Bersama Justin

Suara dering ponsel terdengar, membuat Athena yang tengah tertidur lelap harus terbangun. Athena mengerjapkan matanya beberapa kali. Namun, saat Athena hendak mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas, dia merasakan tangan kokoh tengah melingkari pinggangnya. Dengan cepat Athena menoleh ke samping. Tatapan mata Athena menajam kala melihat tangan Justin melingkari pinggangnya. Saat Athena ingin menyingkirkan tangan Justin, senyum di bibirnya terukir ketika ada ide yang muncul dalam benaknya. Athena mengambil ponselnya, lalu membaringkan tubuhnya kembali seraya mendekat ke arah Justin. Dia membuka kamera yang ada di ponselnya—dan langsung mengambil gambar dirinya dan Justin. “I got it,” gumam Athena dengan seringai di wajahnya. Tatapan Athena kini teralih melihat hasil gambar yang dia ambil. Terlihat jelas mereka tampak begitu mesra. Terlebih Justin tidak memakai baju saat tidur. Jangan salahkan Athena, salahkan pria itu kenapa memilih tidur tanpa memakai baju. Dering ponsel m
Baca selengkapnya

Bab 15. Keributan

Marinka melempar majalah yang memberitakan tetang Justin dan Athena. Dia berteriak keras dan melemparkan semua yang ada di atas meja kerjanya. Keadaan ruang kerja Marinka begitu kacau. Sudah cukup Marinka mendengar berita tentang Justin dan Athena. Dia tidak akan lagi membiarkan media semakin menyiarkan berita tentang Justin dan Athena.“Athena sialan! Kau tidak akan pernah bisa mengambil Justin dariku!” teriak Marinka begitu frustrasi. “Nona Marinka,” Rachel, Assistant Marinka, melangkah masuk ke dalam ruang kerja Marinka. Dia langsung menundukkan kepalanya ketika berada di hadapan Marinka. “Ada apa? Bukannya aku bilang jangan pernah menggangguku?” seru Marinka dengan tatapan tajam pada assistant-nya itu. “Maaf, Nona. Tapi saya ingin melaporkan tadi malam Athena Morris mendatangi kediaman Tuan Justin Afford. Dan pagi ini Tuan Justin pergi bersama dengan Athena Morris,” jawab Rachel dengan kepala yang masih tertunduk.Marinka menggeram. Rahangnya mengetat. Tangannya terkepal dengan
Baca selengkapnya

Bab 16. Kepanikan Justin

Brakkkk!Justin menghempaskan tubuh Marinka ke sofa, tatapannya menghunus tajam pada Marinka. Untuk pertama kalinya, Justin tidak memedulikan rintihan Marinka yang kesakitan. Amarah dalam diri Justin benar-benar tidak lagi bisa tertahan. “Justin, kau menyakitiku,” rintih Marinka kesakitan. Matanya mulai berkaca-kaca, dia menatap kecewa pada Justin yang memperlakukannya dengan kasar. “Apa yang kau lakukan, Marinka Addison?! Apa kau itu sudah kehilangan akal sehatmu?” teriak Justin begitu menggelegar. Rahangnya mengetat kuat. Tangannya terkepal dengan kuat. Kilat matanya kian menajam. Marinka bangkit berdiri, dia menahan sakit di pergelangan tangannya. Kini dia membalas tatapan tajam Justin dan berkata, “Kau bertanya apa yang aku lakukan? Bagaimana dengan dirimu sendiri, Justin? Kenapa kau membiarkan Athena tidur di rumahmu? Apa yang kau lakukan dengannya? Kau tidur lagi dengan wanita rendah itu? Katakan padaku, Justin! Kenapa kau mengkhianatiku?” Justin membuang napas kasar, dia be
Baca selengkapnya

Bab 17. Permintaan Drake Lucero

“Tuan Justin,” sapa seorang pelayan ketika melihat Justin masuk ke dalam rumah. “Di mana kakekku?” tanya Justin cepat dengan tatapan dingin pada pelayan yang ada di hadapannya. “Tuan Besar Drake sedang di kamarnya, Tuan. Dokter masih memeriksa kondisi kakek Anda,” jawab sang pelayan. Tanpa lagi menjawab, Justin melanjutkan langkahnya menuju kamar Drake. Sudah sejak tadi pikiran pria tampan itu tidak bisa tenang. Dia takut terjadi sesuatu pada kakeknya. Ini adalah hal yang paling Justin takutkan. Dia takut ketika mendengar kesehatan kakeknya menurun. Saat tiba di dalam kamar Drake, Justin menatap selang infus dan alat bantu pernapasan terpasang di tubuh kakeknya. Dia mendekat, tatapannya kini teralih pada dokter yang baru saja memeriksa Drake. “Bagaimana keadaan kakekku?” “Kondisi kesehatan Tuan Drake menurun. Saya ingatkan Tuan Drake untuk tidak lagi memikirkan hal berat. Beberapa bulan ini, saya harap Tuan Drake lebih banyak beristirahat,” jawab sang dokter mengingatkan. Justin
Baca selengkapnya

Bab 18. Penawaran Gagal

Justin mencengkeram kuat setir mobilnya. Rahangnya mengetat. Sorot matanya menajam mengingat permintaan Drake. Dia menginjak gas, menambah laju kecepatan menelusuri kota Brooklyn. Pria tampan itu tengah dalam perjalanan menemui seseorang yang telah berhasil mengacaukan kehidupannya. Athena. Hanya nama itu yang ada di pikiran Justin saat ini. Dia harus segera bertemu dengan wanita itu untuk membereskan kekacauan semua ini. Kali ini, Justin akan kembali membujuk wanita itu pergi dari kota ini. Dia tidak akan pernah mungkin menikah dengan wanita seperti Athena. Bagi Justin, hanya Marinka yang pantas menjadi istrinya. Bukan wanita seperti Athena. Saat tiba di lokasi syuting Athena, Justin melompat turun dari mobil. Dengan raut wajah datar dan terlihat begitu dingin—dia tidak menghiraukan orang-orang menyapa dirinya ketika tiba di lokasi syuting. Tatapan Justin teralih menatap Athena yang tengah memulai syuting dengan adegan berpelukan pada seorang pria. Justin berdecih, menatap tidak s
Baca selengkapnya

Bab 19. Tidak Tertarik Menjadi Istrinya

“Athena, kau dari mana saja?” tanya Julia cemas ketika melihat Athena masuk ke dalam ruang berisirahat. Matanya memancarkan jelas rasa khawatir, karena Athena sampai tidak ada kabar.Athena masih diam dan tidak menjawab, dia langsung duduk di sofa dan menyandarkan punggungnya lelah. “Di luar ada sopir taksi. Aku belum membayarnya. Kau berikan tiga kali lipat dari tarif taksi. Aku tadi tidak membawa dompet dan ponsel saat pria sialan itu menarikku.”Kening Julia berkerut, dia tampak begitu bingung. Namun, dengan cepat dia langsung mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar dolar, lalu menyerahkan pada pelayan yang ada di sana untuk memberikan uang itu pada sopir taksi. Setelah Julia meminta pelayan menemui sopir taksi, dia kembali menghampiri Athena dan duduk di samping wanita itu. “Sebenarnya ada apa, Athena? Tadi kau ditarik paksa oleh Justin, tapi kenapa sekarang kau pulang sendiri? Di mana pria itu?” Julia bertanya dengan tatapan begitu serius pada Athena. Dia terlihat beg
Baca selengkapnya

Bab 20. Amarah Arthur Afford

Justin menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya seraya memejamkan mata lelah. Sudah tiga hari ini, sejak Justin diminta oleh Drake untuk menikah dengan Athena, dirinya memilih untuk menghabiskan waktu di perusahaan. Dia sengaja memilih menghindar dari semuanya, termasuk menghindar bertemu dengan kekasihnya sendiri. Bukan tidak ingin, tapi jika Justin bertemu dengan Marinka, rasa bersalahnya terhadap wanita itu tidak mampu lagi tertutupi. Hanya dalam hitungan minggu, semuanya berubah kala Justin terjebak skandal dengan Athena.Justin berusaha memikirkan cara agar menolak keinginan Drake, tapi semakin dia mencari cara untuk semuanya ini, dia tetap tidak menemukannya. Sejak dulu, apa yang telah diputuskan Drake, tidak akan pernah mungkin ada yang berani menentangnya. Jika saja tidak ada yang menjebak Justin, kekacauan ini pasti tidak akan pernah terjadi. Justin mengambil gelas berkaki tinggi di hadapannya yang berisikan wine, menenggaknya hingga tandas. Dia mencengkeram kuat gelas
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
23
DMCA.com Protection Status