Home / Romansa / Istri Kecil Om Dingin / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Istri Kecil Om Dingin: Chapter 61 - Chapter 70

144 Chapters

Bab 61. Kekhawatiran Axel

Langit sudah berubah menjadi gelap tetapi Emily tidak kunjung menampakkan batang hidungnya. Axel yang awalnya tidak peduli akan hal itu tiba-tiba menjadi khawatir juga, pasalnya Emily pergi tanpa membawa tas maupun ponsel. Axel tahu jika kata-katanya tadi siang itu keterlaluan, tetapi dia terlalu gengsi untuk mengakui hal itu. "Kenapa sampai sekarang dia belum pulang-pulang juga?" tanya Axel sambil berjalan mondar mandir di depan pintu kamarnya dan Emily. "Tidak mungkin 'kan kalau dia tidak tahu jalan pulang. Lagi pula walau tidak bawa uang, seharusnya dia bisa pulang naik taksi," lanjutnya. Axel mendengkus karena bingung harus berbuat apa. Jika sampai Emily tidak kunjung pulang, bisa-bisa dirinya akan disalahkan oleh Opa-nya. "Apa sebaiknya aku cari saja ya? Tapi kalau aku cari nanti yang ada dia makin besar kepala dan mikir kalau aku beneran suka sama dia."Axel berjalan menuju tempat tidurnya, dia duduk di sana sambil memainkan ponselnya. Dia semakin bingung harus berbuat apa. "
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

Bab 62. Makam Orang Tua Emily

"Ini ..." Axel menatap benda yang ada di tangannya. "Bukannya ni punya Emily? Kenapa bisa di sini? Apa tadi dia sempat di sini?" batin Axel sambil menatap sapu tangan yang baru saja Axel ambil. Axel dengan segera mengambil ponsel yang ada di dalam saku. Dia mencari menekan nomor ponsel milik Maxime. "Kamu di mana?" tanya Axel langsung ke intinya. ["Masih di kantor."] "Bersama Chrisa?" tanya Axel dingin. ["Iya."]Axel mendengkus, mengetahui jika Maxime masih berada di kantor bersama Chrisa. "Cepat ke lokasi yang aku kirim. Dan bawa wanitamu sekarang juga."["Wanita yang ma—"]Belum sempat Maxime menyelesaikan kalimatnya, Axel secara sepihak mematikan sambungan telepon. Membuat orang yang ada di seberang sana mendengkus kesal. Sementara Chrisa yang masih bersama Maxime di ruangan Maxime hanya menatap acuh pada Maxime. Dia tidak peduli kepada siapa Maxime kesal yang dia pedulikan hanyalah pekerjaannya segera selesai dan lekas pulang. Dia tidak betah jika harus terus menerus bersama M
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

Bab 63. Menemukan Keberadaan Emily

"Apa kamu yakin?" tanya Axel sambil menatap Maxime dengan mata elangnya. "Dari informasi yang saya dapatkan dari penjual bunga tadi seperti itu, Tuan Muda.""Kalau begitu, kita ke sana sekarang."Axel berjalan lebih dulu. Tidak lama Maxime dan Chrisa mengikuti langkah Tuan Muda mereka. "Kita mau ke mana, Max?" bisik Chrisa. "Ke tempat Nona Emily saat ini."Chrisa menghentikan langkahnya. Apa Max sudah tahu di mana Nona Emily? Satu pertanyaan itu yang ada di benak Chrisa saat ini. Namun, tidak lama setelahnya Chrisa dengan segera menyusul Axel dan Maxime yang sudah beberapa langkah di depannya. "Memangnya Nona Emily ada di mana, Max?" tanya Chrisa saat langkahnya sudah sejajar dengan Maxime. "Ada di rumah salah satu sahabatnya," jawab Maxime sambil terus menatap ke depan. "Siapa?"Maxime menoleh menatap Chrisa dengan kesal. Baru saja dia akan membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Chrisa, Maxime menutup mulutnya kembali ketika suara Axel terdengar. Maxime mempercepat langkah
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

Bab 64. Membawa Emily Pulang

Winda seakan tertusuk oleh sebilah pisau yang sangat tajam ketika mendapat tatapan dari sepasang mata elang milik pria yang berdiri di antara Maxime dan Chrisa. Dia tidak menyangka saja jika suami Emily memiliki tatapan yang begitu tajam dan benar kata orang selama ini jika Axel memiliki aura yang sangat dominan. Hingga membuat orang yang ditatap atau berada di dekatnha merasa seakan-akan sedang dikuliti secara perlahan oleh tatapan Axel itu. Sementara di ruang tengah, Emily yang sudah menunggu Winda cukup lama bertanya-tanya kenapa sahabatnya begitu lama. Apa ada tamu penting yang datang hingga membuat Winda lama di depan? Pertanyaan itu yang terlintas di benak Emily saat ini. Karena merasa khawatir dengan kondisi sahabatnya yang tidak kunjung kembali ke ruang tengah, Emily memutuskan untuk menyusul sahabatnya itu. Dia menaruh popcorn yang ada di pangkuannya dan beranjak berdiri, berjalan menuju ruang tamu rumah Winda. Hingga ketika dia berada di ambang pintu penghubung antara ruan
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more

Bab 65. Dua Garis Biru

Seorang wanita dan pria terlihat berjalan bersama. Namun, walau mereka mau ke tempat tujuan yang sama, mereka berjalan dengan jarak cukup jauh dengan sang wanita berada di depan si pria. Wanita berkacamata itu berjalan memasuki sebuah restoran ternama. Di sana sudah ada seorang pramusaji yang menyambutnya dan menuntun dia ke ruangan yang sudah wanita itu pesan.Wanita itu duduk di sofa yang berada di ruangan VIP di restoran tersebut. Dia memesan makanan pada pramusaji di depannya. Setelahnya dia beralih menatap pria yang sudah duduk di hadapannya. "Kamu ingin memesan sesuatu?" tanya wanita itu pada si pria. "Terserah kamu," jawab pria itu. Wanita itu mengangguk. Dia kemudian membuka buku menu yang masih di tangannya. Setelahnya dia beralih ke pramusaji dan memesankan makanan untuk pria di depannya saat menemukan makanan kesukaan pria itu. Pramusaji itu menulis pesanan wanita itu, dia mengatakan agar wanita dan pria itu menunggu. Setelah itu, pramusaji itu pergi dari ruangan VIP tad
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

Bab 66. Pura-pura

Emily baru saja selesai berganti baju. Tadi setelah masuk ke dalam kamar, Emily langsung memutuskan untuk mengganti baju Winda yang dia pakai dengan bajunya sendiri. Bukan karena apa-apa Emily mengganti baju milik Winda, dia hanya sedikit tidak nyaman memakai piyama dengan lengan pendek dan celana yang tidak kalah pendek juga. Emily takut jika nanti Axel melihat dia masih memakai baju itu, Axel akan mengira jika dirinya tengah menggoda Axel dan Emily tidak mau hal itu terjadi. Hingga ketika Emily baru saja keluar dari dalam walk in closet bersamaan dengan Axel yang membuka pintu kamar. Untuk sesaat tatapan Emily dan Axel saling bertemu. Namun, itu tidak terlalu lama karena Emily langsung memalingkan wajahnya dan melanjutkan langkahnya menuju tempat tidur. Sementara Axel, dia menelan salivanya dengan cepat. Jujur saja Axel merasa canggung, tetapi sebisa mungkin Axel bersikap biasa saja. Dia dengan segera menutup pintu kamar dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya y
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Bab 67. Menggoda Emily

Malam telah berganti dengan pagi yang cerah. Terbukti dari suara kicauan burung yang terdengar tengah bernyanyi di luar sana. Namun, walaupun begitu, suara kicauan burung tidak membuat seorang Emily terganggu. Emily masih nyaman dan nyenyak di balik selimut yang menyelimuti sebagian dari tubuhnya. Bagaimana Emily tidak nyaman dan nyenyak? Seharian kemarin Emily sangat lelah akibat Axel yang membuat dia sakit hati dengan mengatakan hal seenaknya, ditambah semalaman Emily tidak bisa tidur-tidur akibat tubuhnya yang dipeluk oleh Axel semalaman. Hal itu membuat Emily baru tidur setelah jam yang ada di atas nakas menunjukkan pukul dua dini hari. Jadi di saat matahari sudah mulai menyinari bumi Emily sama sekali belum bangun. Sementara di sebelah Emily, Axel yang sudah bangun sedari tadi saat ini tengah menatap wajah cantik istrinya yang masih tertidur. Dia menatap setiap lekuk wajah istri kecilnya itu dengan seksama dengan posisi tubuh yang masih tiduran dengan satu tangan yang menahan ke
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Bab 68. Rencana Alfa dan Chelsea

"Aku belum siap menjadi seorang ayah, Chelsea. Masa depan aku dan kamu masih panjang jadi lebih baik sekarang kamu ikuti mau aku. Kamu gugurin kandungan kamu dan setelah itu selesai."Chelsea menggelengkan kepalanya, matanya sudah penuh dengan genangan air mata yang sudah siap jatuh kapan saja. "Jika kamu tidak mau tanggung jawab ya sudah, aku tidak akan menuntut! Tapi jangan paksa aku untuk menggugurkan kandungan ini.""Kamu bilang tidak akan menuntut, lalu tadi malam apa?! Kamu semalam sudah mengancam akan mengatakan hal ini pada Opa jika aku tidak mau tanggung jawab!""Aku tidak akan melakukan itu, aku janji. Tapi tolong jangan gugurin kandunganku." Air mata Chelsea mulai jatuh. Alfa menatap Chelsea dengan tajam. Dia tidak mau jika Chelsea sewaktu-waktu mengusik hidupnya lagi, tetapi dia juga tidak tega melihat wanita yang selama ini menghangatkan ranjangnya menangis seperti itu. "Baiklah aku tidak akan menyuruh kamu menggugurkan kandungan kamu. Tapi dengan satu syarat," ucap Alfa
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Bab 69. Bulan Madu

Emily menerima handuk dan pakaian ganti yang di berikan Axel. Dia yang sudah kedinginan segera menaruh pakaian ganti dan handuk itu di atas meja wastafel. Dia mengambil handuk hendak menggunakannya untuk mengeringkan tubuhnya, tetapi dia sangat terkejut ketika handuk yang diberikan Axel sangat kecil. "Apa Om Axel tidak melihat dulu sebelum mengambil?" tanya Emily di dalam hati. Karena merasa handuknya sangat kecil, Emily memutuskan untuk menggunakan pakaiannya saja. Namun, Emily kembali dibuat terkejut saat dia mengambil pakaian yang dia taruh di atas meja wastafel tidak ada pakaian dalamnya. Hanya terdapat sebuah dress press body dengan panjang selutut tanpa lengan saja. Masa iya Emily harus memakai itu saja? "Apa maksud Om Axel coba?!" Sewot Emily. Dengan terpaksa Emily mengambil handuknya lagi dan melilitkannya pada tubuhnya. Dia menatap pantulan dirinya di dalam cermin dan mengembuskan napas panjang. "Nggak apa-apa Emily, toh Om Axel udah liat semuanya," gumam Emily pada pantul
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

Bab 70. Selalu Dibuat Kesal

Sepanjang perjalanan Emily terus menatap ke arah luar mobil melalui jendela yang berada di sebelahnya. Dia sangat kesal dengan Axel yang seenaknya membawa dia pergi bulan madu tanpa persiapan sama sekali. Bahkan mengatakan hal itu pada Emily pun tidak. Padahal seharusnya 'kan Axel mengatakan itu padanya. "Apa mungkin Om Axel takut kalau aku menolak?" tanya Emily di dal hati sambil menoleh ke arah Axel. Sementara Axel yang tengah menyetir mobil sesekali melihat ke arah Emily dengan sudut matanya. Dia memperhatikan Emily yang sedari tadi menatap keluar jendela. Namun, ketika Axel kembali melirik ke arah Emily, tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan Emily yang juga tengah menatap ke arah dia dan untuk sesaat mereka saling berpandangan. Axel tersenyum pada Emily, berbeda dengan Emily yang langsung memalingkan wajahnya lagi keluar mobil. Axel mendesah pelan, dia tahu pasti Emily saat ini masih marah kepadanya. Namun, Axel akan berusaha untuk membuat Emily memaafkan dirinya. Hening. Bai
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status