Ponsel Reynald berdering begitu mereka berada di dalam mobil yang akan membawa mereka pulang. Seperti biasa tepat di jam 9 malam, Nico selalu memberikan laporannya terkait masalah di perusahaan Savero Group. Masih masalah yang sama, yaitu menentukan penerus yang bisa memimpin Savero Group menjadi lebih baik lagi. Reynald mengaktifkan penyuara telinganya dan mulai mendengarkan semua laporan Nico. Kalau sudah begini, pria itu akan terlihat serius dengan beberapa kerutan di keningnya. "Baiklah, Nic. Saya mengerti," ucap Reynald sebelum mengakhiri sesi teleponnya. "Ada apa?" tanya Leanna yang merasa khawatir karena wajah suaminya sejak tadi terlihat muram. "Biasa. Tuan Darwin mau Kakek menentukan penerusnya. Menurut Nico, Beliau sudah bersiap untuk mengambil alih saham yang tersisa.""Lalu, kita harus bagaimana?" tanya Leanna sambil menatap Reynald. "Menurut Nico, kalau saya tidak mengambil posisi penerus itu, bisa jadi kepemilikan saham Savero Group akan beralih semua ke Tuan Darwin
Read more