Reynald masih terpaku di depan pintu masuk. matanya menatap tak percaya pada sosok di hadapannya. Sosok yang selama ini meninggalkan kesan sekaligus luka di dalam hatinya. Reynald bahkan sudah hampir melupakannya, tetapi tiba-tiba saja wanita itu kini sudah berdiri di hadapannya dengan penuh senyuman seolah tak ada hal buruk yang terjadi pada keduanya. “Ah … aku benar-benar merindukanmu, Rey,” lanjut wanita yang tiba-tiba sudah ada di rumah Reynald. Dengan senyuman yang tak pernah hilang dari bibirnya, dia kembali melanjutkan ucapannya, “Aku sudah membuatkan makanan kesukaanmu. Ayo kita makan bersa … ma.” Kalimat wanita itu sempat menggantung saat matanya menangkap sosok Leanna yang berada di balik punggung pria yang dicintainya. “Dia siapa, Rey?” tanya wanita itu pelan. Rasa tidak suka dan kecewa tergambar jelas di wajah cantiknya. Reynald menarik napas panjang sebelum bicara, “Leanna, dia Rysha. Dokter Rysha ini adik kelas saya. Sekarang bisa tolong letakkan tas saya di kamar,” k
Baca selengkapnya