Dari meninggalkan parkiran rumah sakit sampai masuk ke dalam lobi, Reynald menggandeng tangan Leanna. Wanita itu bahkan nyaris terseret langkah lebar Reynald."Hei Dokter! Kamu mau menarikku ke mana? Safiranya kan sudah tidak ada," kata Leanna saat Reynald terus menariknya ke dalam rumah sakit hingga nyaris masuk ruangan IGD."Ah, ya benar. Kalau begitu, sampai nanti!" ucap Reynald canggung."Iya. Terima kasih ya Dok, untuk tumpangannya," kata Leanna sambil tersenyum manis dan dijawab dengan anggukan pelan dari Reynald yang kemudian pergi menuju IGD meninggalkan Leanna yang masih sibuk mengatur detak jantungnya."Hei! Kenapa melamun di sini?" Arvian menepuk pundak Leanna dan memamerkan senyum cerahnya. "Apa kamu sedang menungguku, ya?" kata Arvian penuh percaya diri sambil tersenyum amat manis di samping Leanna."Ah tidak ...." jawab Leanna sambil tersenyum tipis."Terus kenapa melamun? Sedang memikirkan apa? Memikirkanku, ya?" goda Arvian."Bukan.""Kenapa bukan? Justru aku ingin sel
Read more