Embun berakhir langsung tidur, melewatkan makan dan mandi sore. Wanita itu hanya sempat mencuci tangan dan kaki, lalu tanpa bicara apa pun pada Kaisar, Embun membaringkan diri.Berbeda dengan saat pertama kali mereka masuk ke kamar ini, Embun kini sudah tidak malu-malu lagi.Namun, bahkan Kaisar pun tahu kalau ini bukan karena Embun sudah merasa nyaman dengannya, melainkan lebih ke arah mengabaikan Kaisar.“Embun. Tadi pagi kamu makan sedikit.” Kaisar berucap pelan. Tangannya menyentuh bahu Embun dengan hati-hati dan menggoyangkan tubuh sang istri sedikit. Namun, Embun bergeming. “Ayo makan dulu.”Hening. Kaisar sekilas menoleh pada sate ayam dan ayam bakar di meja, kemudian kembali menatap wajah Embun yang terlelap. Perlahan, pria itu menyentuh kening Embun, memastikan bahwa istrinya tersebut tidak sedang demam atau sakit.Tanpa sadar, tangan Kaisar mengelus rambut sebahu Embun dengan lembut. Tatapan sepasang mata segelap malam itu masih terpaku di wajah cantik Embun, tidak berkedip
Last Updated : 2024-06-08 Read more