Semua Bab Istri Untuk Suamiku: Bab 1 - Bab 10

149 Bab

Permintaan Fatma

"Mas, aku mau kamu menikah lagi!" pinta seorang wanita yang sedang terbaring di ranjang dengan wajah pucatnya.Pria yang sedang memakai dasi seketika menoleh. Terlihat raut wajahnya tak senang saat mendengar ucapan wanita itu."Cukup Fatma! Sudah berapa kali aku bilang, aku tidak akan menikah lagi!" tegas seorang pria yang bernama Satria.Fatma bangun dari tidurnya, lalu dia menyandarkan tubuhnya di dipan ranjang dan menatap lekat pada pria yang sudah menemaninya selama 5 tahun itu."Mas, aku ingin melihatmu bahagia. Kamu tahu kan, jika aku tidak akan bisa memberikanmu seorang anak? Aku ini gak bisa hamil, Mas. Aku ikhlas jika kamu menikah lagi.""Tidak. Sudahlah Fatma, aku malas membahas ini terus." Satria keluar dari kamar untuk menuju meja makan.Dia menghela nafasnya dengan kasar. Tatapannya kosong dengan tangan yang sedang mengaduk-aduk kopi yang ada di gelas.Sudah beberapa kali Fatma memintanya untuk mendua, tetapi selalu Satria tolak dengan tegas. Pikirannya menerawang ke 5 ta
Baca selengkapnya

Kamu Gila

Tepat jam 12.00 siang Satria sudah selesai dalam pekerjaannya. Dia pun hendak pulang karena sangat penasaran dengan apa yang akan di sampaikan oleh kedua mertuanya."Assalamualaikum," ucapnya saat memasuki rumah.Terlihat umi dan abinya, Fatma sudah datang. Satria langsung mencium tangan keduanya lalu duduk di samping Fatma.Terlihat Umi dan abinya, Fatma sejak tadi saling melirik satu sama lain. Abi menarik nafas terlebih dahulu kemudian dia menatap lekat ke arah Satria."Ada apa Umi, Abi? Kata Fatma ada hal yang ingin kalian sampaikan padaku? Apa itu?" Satria sudah sangat penasaran."Euuum ... begini Satria. Sejujurnya kedatangan Abi dan Umi kesini bukan tanpa alasan, tapi karena kami ingin menyampaikan sesuatu hal yang penting sama kamu." Abi Haidar menjeda ucapannya sejenak, membuat jantung Satria berpacu. "Seperti yang kamu tahu Nak, jika Fatma sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk hamil, jadi dia ingin kamu menikah lagi."DEGH!Sudah Satria prediksi jika kedatangan kedua mer
Baca selengkapnya

Terserah

"Kenapa Mas? Kok kamu kaget gitu?" heran Fatma saat melihat reaksi suaminya."Tidak papa, sayang. Hanya saja, itu adalah desa temanku," bohong Satria.Tiba-tiba saja pikirannya menyelami masa lalu, dimana dia pernah tinggal di desa itu sampai SMA. Akan tetapi, sudah lama dia meninggalkan desa itu, karena menghindari kenangan yang begitu menyakitkan."Ya sudah, kamu tidur yah. Aku masih mau cek pemasukan bulanan dulu," ujar Satria.Fatma mengangguk, namun saat dia akan membaringkan tubuhnya, tiba-tiba saja ia merasakan sakit yang teramat sangat di bagian perut bawahnya sampai ke punggung bawah."Aawwh! Sshh!" ringisnya sambil meremas seprei dengan kuat.Satria yang baru saja akan bangkit dari ranjang, tiba-tiba menatap panik pada Fatma. "Kamu kenapa? Sakit lagi ya?" Fatma hanya mengangguk dengan raut wajah kesakitan.Pria itu langsung mengambilkan obat pereda nyeri milik Fatma, lalu membantu wanita itu untuk meminumnya. "Sebaiknya sekarang kamu istirahat, ya!" Fatma kembali mengangguk
Baca selengkapnya

Pernikahan Kedua

Hari yang di nanti pun telah tiba, dimana saat ini Satria akan menikahi seorang wanita kembali atas permintaan Fatma."Waah! Mas, kamu sangat tampan. Aku yakin deh, istri kedua kamu nanti pasti akan terpesona," puji Fatma sambil merapikan jas milik suaminya.Satria tak menjawab, dia hanya diam sambil menatap kedua netra milik sang istri. Dapat dia lihat ada gurat kesedihan di balik cadar itu."Sebelum ini semua terjadi, aku ingin memastikan kembali. Apa kamu yakin dengan keputusanmu, Fatma?" Satria menatap lekat ke arah wanita itu.Menghela nafas lalu mengangguk, "Iya Mas, insya Allah aku ikhlas."Satria hanya bisa membuang nafasnya dengan pasrah saat mendengar keputusan Fatma yang tak berubah. Kemudian mereka keluar dari kamar menuju lantai bawah dimana umi dan abi sudah menunggu."Masya Allah, Satria, kamu tampan sekali," puji Umi Khaira."Terimakasih Umi," jawab Satria dengan senyuman tipis."Ya sudah, kalau begitu kita berangkat sekarang!" ajak Abi Haidar.Mereka pun pergi dengan
Baca selengkapnya

Bab 5

Satria memanggil para dokter dan suster, dan Fatma langsung di bawa ke ruang IGD.'Ya Allah, selamatkanlah Fatma. Aku mohon jangan ambil dia sebelum aku membahagiakannya.' batin Satria dengan langkah mondar-mandir di depan ruangan IGD.Rasa bersalah kian hinggap sangat dalam. Dia merasa belum bisa membahagiakan Fatma selama ini, apalagi melihat kondisi Fatma yang semakin hari semakin menurun."Tenanglah Sat, abi yakin Fatma tidak kenapa napa," ucap abi Haidar mencoba menenangkan kecemasan Satria.Satria menoleh dan mengangguk, "iya, Bi," jawabnya.Namun, dapat Satria lihat raut kecemasan pada pria paruh baya itu. Dia tahu jika sebagai ayah pasti sangat sedih, tapi abi selalu bersikap tenang dan tawakal.Tak lama dokter keluar dan mengabarkan tentang kondisi Fatma. "Pasien harus di rawat. Kankernya sudah menyebar dan harus di berikan perawatan intensif," jelas dokter tersebut."Lakukan yang terbaik, Dok." Satria menatap sendu ke arah Fatma yang tengah terbaring lemah di ranjang pasien.
Baca selengkapnya

Kalian Menjebakku

"Azizah!" kaget Satria dan juga Fatma, karena melihat wanita itu sedang berdiri di ambang pintu.Satu tangan Azizah menutup mulut dengan tatapan yang sudah mengalirkan air bening, sehingga membasahi tangan serta pipinya. Kepalanya menggeleng, kemudian dengan langkah yang berat dia pun mendekat ke arah Fatma."Jadi kalian adalah suami istri? Lalu ... aku?" tanyanya dengan suara bergetar sambil menunjuk dirinya sendiri.Fatma bangkit dari tidurnya, dia mencoba menggapai tangan Azizah, tapi wanita itu menepisnya sambil menggelengkan kepala."Tolong dengarkan dulu penjelasan kami, Azizah. Kamu salah paham, aku dan juga Mas Satria bisa--""Cukup! Kenapa kalian lakuin ini padaku? Kenapa tidak bilang dari awal jika Mas Satria itu sudah menikah, dan kalian adalah suami istri? Kenapa kalian malah membohongiku?!" marah Azizah dengan dada bergemuruh sesak.Sorot matanya begitu tajam, dadanya terasa sakit seperti tertimpa batu besar. Dunianya seakan runtuh seketika saat mengetahui kebenaran yang
Baca selengkapnya

Bab 7

Umi Khaira mendekat ke arah Azizah. "Nak, kita bicarakan semua ini bersama. Jangan pernah mengatakan hal itu yang nantinya akan membuatmu menyesal.""Menyesal? BAhkan saat ini hatiku sudah hancur Umi," tuding Azizah sambil menunjuk dadanya."Kita bicarakan semua ini di ruang tamu, biar semuanya clear. Setelah itu terserah kepadamu Nak, mau mengambil keputusan apa. Biarkan kami menjelaskan kenapa kami tidak memberitahukan tentang hubungan antara Fatma dan juga Satria." Abi Haidar berujar, dia mencoba untuk menetralkan suasana yang terlihat sangat tegang.Akhirnya Azizah mau, walaupun sejujurnya hati dia merasa sangat sakit bagaikan diremas-remas seperti ampas kelapa yang sedang diperas santannya.Namun, tiba-tiba saja Fatma kembali pingsan karena dia baru pulang dari rumah sakit namun keadaannya juga belum sepenuhnya pulih.Semua orang menjadi panik, begitu pula dengan Azizah. Apalagi saat melihat hidung Fatma mengeluarkan darah, namun wanita itu mencoba untuk diam hingga akhirnya Satr
Baca selengkapnya

Kekasih Masa Lalu

DEGH!Jantung Satria seketika berdetak kencang saat dia sudah berhasil membuka cadar milik Azizah. Mata pria itu membulat dengan saliva yang beberapa kali diteguk.Bukan terpesona dengan kecantikan yang dimiliki oleh istri keduanya itu, akan tetapi yang membuat Satria sangat kaget adalah ... karena Azizah mantan kekasihnya sewaktu SMA dulu. Bahkan sampai saat ini wanita itu masih bersemayam di hatinya tanpa tergantikan oleh siapapun termasuk Fatma."Azizah. Jadi kamu Habibah?"Mendengar perkataan Satria, Azizah langsung mengangkat wajahnya dan menatap lekat ke arah pria itu. "Ba-bagaimana kamu tahu sebutan nama itu?" tanya Azizah dengan gugup.Nama Habibah adalah panggilan kesayangan dari seorang pria yang selama ini ia cintai, bahkan selama ini tidak pernah ia lupakan, walaupun sudah beberapa tahun silam mereka tidak bertemu."Jadi benar, kamu Habibah?"Azizah tidak menjawab, dia menatap lekat ke arah Satria. "Apa kamu Kak Tama?" kaget Azizah dengan tatapan membulat.Keduanya sama-sa
Baca selengkapnya

Bab 9

"Mbak Fatma!" kaget Zizah."Fatma!"Jantung keduanya berdetak kencang saat melihat Fatma yang sedang berdiri di ambang pintu kamar Azizah. Jujur saja ada raut ketakutan di hati Satria, karena melihat kondisi Fatma yang saat ini sedang drop, dan dia takut jika kenyataan yang didengarnya malah akan membuat Fatma semakin sakit."Jadi kalian adalah sepasang kekasih di masa lalu?" Fatma bertanya sambil berjalan dengan perlahan, dan melihat itu Satria langsung membantunya dan memapahnya hingga duduk di tepi ranjang, tepatnya di sebelah Azizah."Itu hanyalah masa lalu, Mbak." Azizah menundukkan kepalanya.Terdengar helaan nafas yang begitu berat dari Fatma, namun seketika wanita itu mengukir senyum di wajah pucatnya. Dia menggenggam tangan Azizah dan menatapnya dengan lekat."Aku sangat bahagia dan sangat senang karena ternyata Mas Satria mencintaimu. Itu artinya, dia tidak perlu beradaptasi kembali. Sekarang aku tahu jawabannya kenapa Mas Satria tidak pernah bisa membuka hatinya untukku, it
Baca selengkapnya

Bab 10

Malam ini hujan mengguyur begitu deras. Fatma tengah duduk bersender di ranjang, sedangkan Jam menunjukkan pukul 23.00 malam.Wanita itu memejamkan matanya, menghela nafas dengan begitu berat, sementara tangannya meremas sprei, karena tahu jika malam ini Satria tengah tidur di kamar Azizah, dan pasti mereka sedang menghabiskan waktu bersama sebagai suami istri."Tidak Fatma. Kamu harus rela, ikhlas, kamu tidak boleh mengeluh karena ini semua adalah keputusanmu." Fatma mencoba untuk menguatkan hatinya.Dia pun membaca doa lalu memejamkan matanya, mencoba untuk tidak memikirkan apa yang tengah terjadi di dalam kamar Azizah, karena pasti hal itu terjadi. Apalagi mengingat jika kedua Insan itu saling mencintai sejak dulu, sudah pasti penyatuan tersebut dipenuhi rasa cinta...Pagi hari Azizah terbangun, dia membantu Umi Khaira dan juga Bi Siti membuat sarapan. Dan melihat menantu keduanya pagi-pagi sudah terbangun membuat Umi Khaira merasa heran, karena dia pikir semalaman pasti Azizah s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status