Semua Bab Menjadi Candu Guruku: Bab 21 - Bab 30

131 Bab

Harapan yang Tak Bertepi

Pagi ini, adalah pagi yang terindah menurut Joana. Meskipun semalaman dia belum berhasil menaklukkan sang suami dan tadi Joana juga sempat mendengar kata-kata ketus Andreas, tetapi apa yang baru saja dikatakan sang suami, membuat Joana merasa sudah memiliki hati pria itu seutuhnya.Dia merasa, kalau sang suami memberinya harapan. Untuk itu Joana berjanji dalam hati, akan terus berjuang. Berjuang untuk mendapatkan cinta dari sang guru yang sudah sangat lama dia idolakan.'Aku yakin banget, kalau Bang Andre sebenernya suka sama aku. Itu makanya, dia berkata begitu. Hanya saja, rasa gengsinya terlalu tinggi.'"Jumlahnya memang tidak sebanyak pemberian orang tua kamu, Jo, tapi aku akan berusaha untuk mencukupi. Kamu tidak perlu lagi minta sama orang tuamu." Suara Andreas berikutnya, mengurai lamunan Joana."Iya, Bang, ini sangat berarti bagi Jo." Wanita belia itu tersenyum tulus pada suami tampan yang dia gilai."Aku harap, kamu bisa mengikuti gaya hid
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-18
Baca selengkapnya

Semakin Terluka

Joana dan sang sahabat terus bercanda, sambil berjalan menuju kelas. Siswi yang sudah menikah dengan diam-diam itu seperti tidak memiliki beban apa-apa, padahal jauh di dasar lubuk hatinya, Joana begitu merana."Jo. Kenapa Pak Andre selama ini tidak pernah memboncengkan kamu? Kamu 'kan bisa turun di halte depan sekolah. Teman-teman kita jarang, kok, yang menaiki kendaraan umum. Jadi, mereka tidak akan mengetahui kalau kalian berangkat dan pulang bareng."Melanie lalu menghentikan langkah karena mereka berdua hampir tiba di depan kelas. Sahabat terbaik Joana itu belum ingin memasuki kelas karena masih ingin ngobrol dengan istri Andreas. Obrolan yang tidak boleh didengar oleh teman-teman mereka yang belum mengetahui pernikahan Joana yang masih dirahasiakan."Kata Bang Andre, berisiko, Mel. Dari pada nantinya ribet kalau ada yang menyelidiki lalu lapor ke dinas, mending seperti ini saja," kilah Joana. Padahal yang sesungguhnya terjadi, sang suami tidak mungkin mau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-18
Baca selengkapnya

Haruskah Aku Tetap Bersyukur?

Panas mentari yang menyengat, tidak menyurutkan langkah seorang wanita belia berseragam putih abu-abu menyusuri trotoar jalan. Sesekali, dia menendang batu kecil yang ada di hadapannya lalu tersenyum lebar. Entahlah, Joana merasa senang dan sedikit menghilang rasa sesak di dada, kala melakukan hal demikian.Ya, wanita belia berambut panjang itu adalah Joana. Siang ini, setelah Joana mengalami kejadian yang membuat hatinya sakit di sekolah, dia lebih memilih berjalan kaki untuk pulang ke unit apartemen milik suaminya. Joana ingin melepas dan membuang semua kejengkelan, kemarahan, dan kecemburuan pada suami tercinta.Wanita belia itu terlihat sangat menikmati perjalanannya siang ini. Sesekali dia berhenti dan ketika ada pengamen jalanan sedang bernyanyi, dia ikut bernyanyi. Wajahnya nampak sangat riang dan sama sekali tidak menunjukkan bahwa saat ini dia sedang terluka hati."Makasih, Kak, udah ikut bernyanyi bersama kami. Suara Kakak bagus, jadi mereka banyak kas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-18
Baca selengkapnya

Lagi-lagi Mengabaikanku

Setelah Joana berada di samping tempat tidur kecil, di mana seorang wanita kurus terbaring dengan kondisi yang memprihatinkan, wanita belia itu lalu mengenalkan dirinya. "Ibu, perkenalkan. Nama saya Joana." Joana lalu menggenggam tangan kurus, ibu dari dua pengamen yang baru saja dia temui.Wanita kurus itu mengangguk lemah."Kita ke rumah sakit ya, Bu." Joana berkata masih sambil menggenggam tangan wanita tersebut. "Ibu jangan berpikir macam-macam. Semua biaya pengobatan Ibu, saya yang akan menanggungnya," lanjut Joana ketika wanita itu menggeleng."Dik, kalian cepatlah berkemas. Kita bawa ibu kalian ke rumah sakit sekarang," titah Joana yang kemudian beranjak untuk menelepon seseorang tanpa menghiraukan tatapan protes ibu dari dua pengamen remaja tersebut."Ba-baik, Kak," balas sang kakak dengan perasaan bingung, tetapi tetap mengikuti kemauan Joana.Joana lalu menghubungi orang kepercayaan sang mama yang ditugaskan untuk mengawasi dirinya selama
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

Bebas Menentukan Hidup Masing-masing

Tatapan Joana lalu tertuju pada nasi dan lauk yang sudah dingin dan masih utuh. Perlahan Joana beranjak lalu menyimpan makanan tersebut ke dalam almari penyimpanan di dapur. Meskipun Joana merasa lapar dan memang sedari siang perutnya belum terisi apa-apa, tetapi dia sama sekali tidak berselera untuk mengisi perut.Joana lalu membuat teh hangat untuk sekadar mengganjal perut dan menghangatkan tubuh. Dia nikmati teh tersebut di balkon sambil merenung. Cukup lama wanita belia itu duduk di sana hingga rasa mual di perut memaksanya untuk kembali masuk.Wanita cantik itu mengayunkan langkah cepat menuju kamar mandi karena merasa ada sesuatu yang hendak keluar dari perutnya. Benar saja, Joana memuntahkan semua isi perut yang hanya berupa cairan berwarna kuning karena perutnya belum terisi apa-apa. Setelah memastikan tidak ada lagi yang bisa dia muntahkan, tertatih Joana melangkah menuju ranjang di sisi yang lain untuk merebahkan diri karena kepalanya terasa semakin nyeri.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

Solusi untuk Masalah Rumah Tangga Kalian

Sekuat hati Joana menahan agar tidak menangis, tetapi air matanya tidak mau diajak berkompromi. Pertahanan diri yang dia jaga sekian lama, akhirnya runtuh pagi ini. Bagaimana pun, dia adalah seorang wanita dan usianya masih sangat belia. Wajar, jika Joana masih emosional dan meluapkan semua kesedihannya.Sementara di tempatnya duduk, Andreas terdiam. Di satu sisi, dia kasihan sama wanita belia yang saat ini tengah menangis sesenggukan. Di sisi yang lain, Andreas masih membenci Joana karena ulah siswinya itu Andreas kehilangan kesempatan untuk mendekati sang gebetan."Hampir jam tujuh, Jo. Aku harus segera berangkat. Terserah, bagaimana baiknya menurut kamu," kata Andreas yang terdengar dingin, seraya beranjak.Joana segera menyusut air matanya lalu ikut beranjak. "Jo akan tetap pulang ke apartemen Jo sendiri, Pak Andre. Terima kasih untuk pelajaran berharga yang telah Bapak berikan pada Jo selama ini. Semoga setelah kita berpisah, Pak Andre menemukan kebahagiaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-19
Baca selengkapnya

Bangun, Nona!

Joana lalu mengakhiri perbincangannya dengan sang paman. Dia sengaja tidak mengatakan pada pamannya bahwa selain memiliki masalah, Joana juga sedang tidak sehat. Wanita belia itu tidak mau membuat sang paman menjadi khawatir.Joana menghela napas lega, setelah menghubungi orang-orang yang dia sayang dan menyayangi dirinya. Dia bersyukur dibesarkan dalam keluarga yang memberikan kebebasan penuh pada anak-anak, tentunya kebebasan yang bertanggungjawab. Ya, keluarga besar Joana senantiasa mengajarkan pada anak-anak semenjak masih dini untuk bertanggungjawab terhadap apa pun yang mereka perbuat.Karena itulah, ketika Joana memutuskan untuk menikah di usia muda, orang tuanya pun tidak mempermasalahkan. Tentu segala risiko yang terjadi ke depan, Joana sendiri yang harus menanggungnya. Saat ini, Joana sedang belajar untuk bertanggungjawab atas keputusan yang sudah dia ambil kala itu, ketika dia menjerat Andreas dan menikah dengan pria yang tidak mencintainya."Kapan-ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-20
Baca selengkapnya

Mengertilah, Nona!

Joana yang jatuh pingsan segera mendapatkan pertolongan, setelah Om Jun minta tolong pada Dino untuk memanggilkan dokter. Wanita yang wajahnya pucat pasi tersebut, dibaringkan Om Jun di sofa ruang rawat Bu Rifah, ibunya Dino dan Dini. Setelah hampir setengah jam tidak sadarkan diri, Joana pun membuka matanya.Wanita cantik itu memindai sekitar dan Joana tersenyum, ketika melihat wajah gadis remaja berwajah manis tersenyum padanya. "Kakak sudah sadar?" Wajah Dini nampak berbinar senang. Sedari tadi, gadis remaja itu mengkhawatirkan Joana. Orang baik yang telah menolong ibunya."Kakak minum teh hangat dulu, ya." Dino pun maju dan menyodorkan segelas teh hangat pada Joana, ketika wanita cantik tersebut sudah duduk dengan menyandarkan punggung pada sandaran sofa."Apa tadi aku pingsan?" tanya Joana, setelah meminum sedikit teh hangat pemberian Dino dan kedua kakak-beradik tersebut menganggukkan kepala."Untung Om Jun sigap menangkap tubuh Kakak, jadi Kak Jo t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-20
Baca selengkapnya

Diusir?

Orang kepercayaan sang mama itu tetap memaksa akan mengantarkan Joana hingga ke apartemen. Om Jun harus memastikan sendiri bahwa nona mudanya sampai tujuan dengan selamat dan tidak kurang suatu apa. Dia tentu tidak mau jika hal buruk terjadi dengan nona mudanya."Silakan, Nona." Setelah membukakan pintu bagian belakang, Om Jun lalu mempersilakan Joana untuk naik.Pria berbadan kekar tersebut mulai melajukan mobil besarnya dengan kecepatan sedang. Dia tidak ingin membuat sang nona muda yang kurang enak badan, merasa tidak nyaman. Om Jun terus memastikan kondisi Joana yang duduk di bangku belakang, melalui pantulan kaca spion depan.Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit karena kebetulan jalanan cukup lengang untuk ukuran kota Jakarta yang selalu padat, mereka pun tiba di kawasan apartemen mewah di mana unit milik Joana berada. Om Jun terus mengikuti langkah sang nona muda, menuju unit milik Joana di lantai teratas. Unit apartemen yang memiliki dua lan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-20
Baca selengkapnya

Sejenak Melupakan Masalah

Setelah buburnya matang, Melanie segera membangunkan Joana. Dia tidak mungkin membiarkan Joana tidur dalam keadaan perut kosong. Sebab, menurut keterangan Om Jun, Joana hanya makan bubur saja ketika di rumah sakit tadi dan itu sudah beberapa jam yang lalu."Jo, bangun." Melanie menepuk pelan pipi Joana. Setelah beberapa kali menepuk lembut pipi sang sahabat, Melanie akhirnya berhasil membangunkan Joana."Mel, kamu sudah sampai? Jam berapa sekarang?" tanya Joana seraya beringsut lalu menyandarkan punggung pada sandaran ranjang."Hampir jam tiga," balas Melanie seraya melihat jam di atas nakas. "Aku bolos enggak ikut ekskul karena buru-buru ingin segera sampai sini," lanjutnya.Joana menghela napas panjang. Mencoba mengurai rasa sesak di dada yang masih setia bertahta. Wanita belia itu seperti hendak berbicara, tetapi Melanie langsung mencegah."Jangan bicara apa-apa dulu. Sebaiknya kamu makan bubur buatan Chef Melanie dulu agar kamu kuat, Jo. Kuat u
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status