"Permisi, maaf saya datang terlambat," ucap Felys. Detik itu juga meraka menoleh ke arah di mana Felys berdiri, terlihat jelas jika mereka terkejut akan kehadirannya, terutama Abram dan keluarganya. ***Abram yang sedang merangkul pundak Irna, seketika menurunkan tangannya. Bahkan lelaki berjas itu langsung menghampiri Felys, terlihat jelas raut wajah Abram yang panik. Sementara itu, Felys hanya tersenyum dan terus bersikap tenang. "Sayang kamu ada di sini, maaf aku .... ""Kok kamu di sini, Mas. Bukannya tadi kamu bilang ada meeting." Felys memotong ucapan suaminya, detik itu juga Abram menjadi gugup. Ia tidak tahu harus menjawab apa, karena memang apa yang istrinya katakan itu benar adanya. "Iya, tadi mama yang nelpon Abram dan menyuruhnya untuk datang ke sini." Rita, ibu mertua Felys menimpali. Bahkan wanita setengah abad itu berjalan menghampiri putra serta menantunya itu. Hampir semua mata tertuju pada Felys, mungkin mereka merasa bingung akan kehadirannya. "Dia siapa, jeng?"
Baca selengkapnya